Chapter 37

51 3 0
                                    

Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu, di mana matahari tak pernah melewati tengah hari. Atau ketika malam, saat bintang-bintang dapat terus membentuk konstelasi; hingga langit dipenuhi dengan kisah-kisah tentang betapa aku mencintaimu.

-Lang Leav

___

Waktu Sekarang: Januari 2005 / Waktu Draco: Sama seperti sekarang

___

Draco Malfoy

Draco tertawa sendiri ketika melihat jarum jam Hermione Malfoy pada jam keluarga di ruang kerja ayahnya. Dia senang House Malfoy mengakui Hermione sebagai bagian dari keluarga, bahkan mengingat status darahnya. Draco juga geli karena House-nya tidak menerima nama Hermione yang konyol dengan tanda hubung (Granger-Malfoy). Dia bertanya-tanya bagaimana perasaan ayahnya ketika harus melihat nama Hermione pada jam itu setiap hari.

Saat ini, Jarum Hermione berada di posisi Keterlibatan Sosial dan jarum orang tuanya masih di posisi Bepergian. Dia melihat jarumnya sendiri di ujung jam Malfoy Manor dan mendesah. Dia mencintai rumah ini dan berharap dia bisa datang ke sini lebih sering, tetapi itu bukan ide yang bagus karena ayahnya berusaha membuatnya lupa setiap kali dia datang.

Ia berpaling dari jam dan duduk di belakang meja ayahnya. Baunya masih sedikit seperti dirinya, campuran tinta segar, bergamot, dan asap pipa yang jelas-jelas adalah Lucius. Ia mengabaikan rasa sesak di dadanya dan mulai membuka laci paling atas, tetapi tangannya berhenti di kenop pintu.

Meskipun dia bukan lagi anak kecil, sebagian dirinya ragu untuk mengobrak-abrik barang-barang ayahnya tanpa izin. Dia mengingatkan dirinya sendiri mengapa dia ada di sini, lalu menggelengkan kepala dan membuka laci. Beberapa saat kemudian, Potter menyela ucapannya.

"Apakah kamu sudah menemukan sesuatu?"

Draco mendesah. Potter dan teman-temannya terlalu banyak bicara. "Anggap saja tidak, kecuali jika diberi tahu sebaliknya."

"Kamu pemarah sekali hari ini..." Potter berbalik ke arah rak buku yang tengah diperiksanya.

Tentu saja Draco sedang kesal. Saat ini dia sedang mengacak-acak ruang kerja ayahnya seperti pencuri biasa. "Coba lihat buku mana yang paling baru dibacanya," seru Draco pada Potter.

"Aku sudah merencanakannya," gerutu Potter. Tali biru muncul dari ujung tongkat sihirnya dan mulai merayap di sepanjang punggung buku seperti cacing. Potter menoleh ke arah Draco dan mengangkat alisnya sebelum berkata dengan enteng, "Aku tidak butuh bantuanmu untuk melakukan pekerjaanku."

Draco memutar matanya. "Kenapa aku setuju untuk membawamu?"

Potter mengangkat bahu dan berbalik untuk mengamati gerakan benang biru itu. "Karena aku Auror yang sangat berbakat?"

"No."

"Karena aku telah mengalahkan Pangeran Kegelapan, jadi Lucius Malfoy bukanlah tandinganku?"

"No," kata Draco tegas. Selama beberapa tahun terakhir, dia telah belajar bahwa Potter sebenarnya adalah salah satu orang paling rendah hati yang pernah dia temui. Dia tidak pernah membanggakan apa pun di depan teman-temannya yang lain, dan hanya menyimpan kesombongan pura-pura ini untuk Draco.

"Oh, benar juga. Aku tahu kenapa. Karena Hermione yang menyuruhmu."

Draco tidak menanggapi dan kembali ke meja. Dia menemukan gulungan yang sudah usang dengan beberapa halaman yang penuh dengan coretan tipis ayahnya. "Itulah yang kupikirkan," gumam Potter dalam hati.

Timeless [Terjemah]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang