5

269 27 0
                                    

Dua hari sekali memang dijadwalkan Sunghoon untuk berburu. Tetapi akhir-akhir ini dirinya merasa bahwa Jongseong tidak mau ditinggalkan sama sekali. Berakhir dirinya hanya pulang membawa seekor ayam hutan.

Jongseong terus menggelayutinya bahkan ketika masak ingin ditemani berakhir Sunghoon memeluk Jongseong dari belakang seperti sekarang.

Tangan Sunghoon melingkar dengan apik di pinggang Jongseong. Sesekali Jongseong akan membalikkan badannya untuk mencium bibir Sunghoon.

Jongseong menciumnya seakan tidak ada hari esok. Tengkuknya ditekan untuk memperdalam ciuman mereka. Bibir Sunghoon dilumat rakus sesekali digigit, buat Sunghoon menggeram merasakan nikmat. Jongseong bukan tipe yang akan mengawali sesi bercinta mereka tetapi kali ini Sunghoon rasa Jongseong menyerahkan dirinya secara cuma-cuma.

Sunghoon tarik dirinya yang dapatkan protesan dari Jongseong. Dirinya butuh penjelasan karena rasakan perubahan Jongseong.

"Hei, Sayang. Tenang, aku tidak akan kemana-mana. Aku masih di sini bersamamu dan menemanimu."

Tangan Sunghoon menangkup pipi Jongseong buat Jongseong menatap ke arahnya. Matanya berkaca-kaca karena kesedihan tiba-tiba melandanya, memaksa masuk ke relung hatinya yang paling dalam buatnya merasa sesak.

"Aku masih di sini, Sayang. Kenapa kau seperti ketakutan sekali? Kau bermimpi buruk?"

Jongseong memejamkan matanya sebabkan air mata menetes basahi pipi. Dirinya teringat akan mimpi buruknya semalam. Melihat Sunghoon yang badannya kembali terkoyak karena berusaha melawan monster untuk selamatkan dirinya.

"Tidak apa-apa, aku hanya merindukanmu." Jelas Jongseong coba paksakan senyum di bibirnya.

"Jadi kau lebih memilih bercinta denganku daripada melanjutkan untuk memasak sarapan kita?"

Jongseong hanya mengangguk, tangannya kembali dikalungkan di leher Sunghoon. Tubuhnya ia rapatkan seakan tak mau lepas. Keduanya berciuman penuh gairah ciptakan suasana panas nan gerah.

"Sunghoonhhh."

"Kau mau mengandung anakku kan, Sayang?"

Sunghoon bertanya sambil mengangkat Jongseong ke dalam gendongannya, berjalan menuju kamar tempat mereka memadu kasih. Anggukan dari Jongseong buat Sunghoon tersenyum dalam ciumannya.

Tubuh mereka ledakkan gairah yang membara. Keduanya lepaskan pakaian satu-persatu, tak sabar untuk habiskan waktu bercinta. Anggurkan masakan yang seharusnya menjadi sarapan mereka pagi ini.

Sunghoon bawa Jongseong ke atas ranjang. Tubuh Jongseong menggeliat karena Sunghoon berikan kecupan serta hisapan di seluruh tubuhnya, dibuatnya oleh Sunghoon tanda bahwa Jongseong hanya miliknya.

"Sayang, aku akan memberikan tanda di tubuhmu bahwa kau hanya milikku. Kau mau?" Tanya Sunghoon sambil menatap mata indah Jongseong.

Jongseong mengangguk dan kembali meraih bibir Sunghoon untuk dilumatnya secara nikmat. Bibir mereka saling sesap, lidah keduanya saling membelit salurkan kasih sayang.

Sunghoon lepaskan lagi ciumannya, dengan segera ia menggihit tulang selangka Jongseong untuk membubuhkan tanda kepemilikannya buat Jongseong menjerit kesakitan. Jongseong merasakan panas menjalar di aliran darahnya, rasanya seperti terbakar api. Tangannya mencakar punggung Sunghoon untuk salurkan rasa sakit yang tak bisa ia tahan.

"Sunghoon, ini sakit! Badanku terasa seperti dibakar Sunghoon!" Teriak Jongseong

Sunghoon lanjutkan untuk menghisap darah Jongseong agar sakit yang dirasa bisa segera menghilang. Bukan tanpa sebab kenapa Sunghoon harus meminum darah Jongseong. Hal itu dikarenakan agar dia bisa merasakan apa yang Jongseong rasakan.

Cakaram Jongseong perlahan mengendur, dirinya kini sudah tak berteriak lagi buat Sunghoon mengakhiri hisapannya. Sunghoon beri kecupan di kening, kedua mata Jongseong serta di bibir Jongseong agar kekasihnya itu merasa disayang.

"Aku mencintaimu, Jongseong. Aku ingin kau mengandung anakku, aku ingin menjadikan dirimu pemilik hatiku."

Jongseong merasa lelah jadi hanya dia respon dengan senyuman yang lemah. Sunghoon melanjutkan percintaan mereka yang sempat terjeda. Sunghoon terus bergerak buat tubuh Jongseong terhentak. Jongseong kembali mendesahkan nama Sunghoon. Percintaan kali ini Jongseong rasa lebih nikmat karena dirinya merasa dicintai dengan penuh.

Tangannya digenggam buatnya rasakan kehangatan. Di atasnya Sunghoon menggeram sambil mencium lehernya, setelah itu Jongseong rasakan kehangatan di perutnya hasil benih Sunghoon di percintaan hebat kali ini.

Eternal Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang