13

152 16 0
                                    

Sunghoon mencium Jongseong dengan penuh nafsu. Kedua tangannya juga tak henti memilin puting Jongseong. Buat Jongseong mendesah hebat, menikmati semua perlakuan yang Sunghoon berikan kepadanya. Kemaluan Sunghoon juga sudah tertanam dengan sempurna pada lubang Jongseong. Sunghoon lesakkan lebih dalam untuk mencapai titik nikmat Jongseong agar bisa buat kekasihnya itu merasakan kebahagiaan yang tak terhingga.

Jongseong yang diperlakukan dengan penuh cinta oleh Sunghoon pun mendesah teriakkan nama Sunghoon. Jongseong tunjukkan jika ia menikmati segala sentuhan yang Sunghoon berikan. Di usia kehamilannya yang sudah 9 bulan ini, buatnya selalu merasakan gairah yang membuncah. Buat dirinya ingin terus disentuh di titik manapun pada tubuhnya.

Jongseong rasakan Sunghoon memenuhi dirinya, buat Jongseong tersenyum dengan nafas terputus-putus karena kelelahan. Sunghoon yang berada di atasnya berikan kecupan sambil bisikkan kalimat cinta untuknya.

____________

Jongseong terbangun dari tidurnya setelah mendengar bunyi sesuatu yang ambruk. Dirinya sudah berpakaian lengkap karena sudah menjadi kebiasaan Sunghoon ketika mereka selesai bercinta Sunghoon akan selalu membersihkan tubuhnya.

"Sunghoon?"

Jongseong memanggil nama Sunghoon memastikan jika itu Sunghoon, takut jika kekasihnya terjatuh. Tak ada jawaban sama sekali, akhirnya Jongseong memutuskan untuk keluar kamar dan betapa terkejutnya Jongseong mendapati Ayahnya berada di sana dengan membawa beberapa prajurit.

"Ini yang kau lakukan selama ini? Kau sengaja menbangkang dan memilih kabur hanya untuk menjadi lacur?" Bentak Ayahnya dengan wajah memerah marah.

"Aku lebih memilih menjadi lacur daripada harus meneruskan kerajaanmu yang menjijikkan itu." Balas Jongseong tak kalah sengit.

Suara tamparan menggema dengan keras diikuti oleh wajah Jongseong yang memerah. Jongseong hanya tersenyum remeh. Ayahnya pun sama dengannya. Meneruskan kerajaan karena paksaan dari Kakeknya.

"Bunuh aku saja beserta anakku jika itu bisa membuatmu tenang, Ayah. Aku lebih memilih mati daripada harus kembali dan menginjakkan kaki ke sana."

Sang Ayah hanya menghela nafasnya mencoba mengontrol kemarahannya setelah mendengar ucapan Jongseong. Jongseong tetap tidak berubah. Sudah cukup dirinya membiarkan Jongseong selama 1 tahun ini dan ini saatnya membawa Jongseong kembali meskipun dengan keadaan mengandung.

"Seret dia sekarang juga. Kalau perlu ikat kedua kaki dan tangannya agar dia tersiksa. Balasan karena sudah memilih menjadi pembangkang."

Ucapan Sang Ayah disusul dengan teriakan Jongseong yang meminta untuk dilepas. Sedangkan Sang Ayah memilih untuk keluar terlebih dahulu melihat keadaan diikuti beberapa pengawal di belakangnya.

Eternal Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang