Ucapan kalimat cinta yang dijanjikan oleh Jongseong menjadi kebiasaan yang buat Sunghoon menjadi lebih baik. Sunghoon berkali-kali lipat merasa bahwa tubuhnya sudah tidak terasa tercabik-cabik.
Sunghoon akan ucapkan banyak terima kasih kepada Jongseong yang telah menerima dan merawatnya dengan sukarela. Ada banyak hal yang Sunghoon pikirkan. Dia berpikir, bagaimana para monster itu menyerangnya membabi buta padahal dirinya tidak melakukan kesalahan apapun.
Kulitnya dikoyak, tubuhnya dilempar, sehingga darah bercucuran dengan begitu derasnya. Buatnya terkapar tak berdaya. Dia bahkan sampai memohon kepada Sang Pencipta untuk dicabut saja nyawanya.
Tetapi Sunghoon malah dipertemukan dengan Jongseong, si manusia yang melihatnya sekarang. Sunghoon berpikir manusia itu sebuah ancaman bagi dirinya. Manusia bisa saja membakarnya hidup-hidup jika tahu kalau dirinya monster tetapi tidak dengan Jongseong.
Jongseong bahkan menawarinya bantuan padahal dirinya sudah menunjukkan sisi monsternya. Dan di sinilah Sunghoon berakhir, hidup dengan kesederhanaan Jongseong di hutan paling dalam.
"Sunghoon, hari ini hanya ada dua telur di kandang ayam. Apakah tidak apa-apa?" Tanya Jongseong sambil menunjukkan dua telur ayam di sisi kanan dan kirinya.
Sunghoon hanya tersenyum mendengar ucapan Jongseong. Buat Jongseong mendengus tetapi dalam hatinya senang karena Sunghoon sudah bisa menampakkan senyumnya.
"Kemarilah sebentar. Aku ingin memelukmu."
Jongseong berjalan mendekat. Awalnya memang merasa aneh karena Sunghoon meminta pelukan tetapi lama-kelamaan dirinya merasa nyaman. Hidup di hutan sendirian terkadang membuatnya merasa kesepian namun kemudian datanglah Sunghoon yang seakan menjadi pelengkap hidupnya.
"Jongseong, terima kasih karena sudah menolongku. Aku berhutang banyak padamu."
Sunghoon mengeratkan pelukannya, diriinya berdoa agar Jongseong berada di sisinya selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
Короткий рассказ- hoonjay - m/m relationship - dom!hoon sub!jay - mpreg