Jongseong merawat Sunghoon dengan penuh kasih sayang. Hidup seorang diri membuatnya telaten dan gesit. Jongseong putuskan pergi karena hidup dengan penuh peraturan membuatnya sangat muak. Sebagai anak tunggal, dirinya dilarang berbagai banyak hal padahal hanya ingin mengasah kemampuan. Hal itu terus terjadi sampai dirinya dewasa dan dengan berbekal keberanian serta keahlian yang dimilikinya, Jongseong putuskan pergi meninggalkan istana yang selalu dielu-elukan semua orang. Padahal nyatanya, istana hanyalah berisi kumpulan orang-orang haus kekuasaan.
______
Jongseong segera berlari menuju ke kamarnya setelah mendengar Sunghoon menggeram. Takut terjadi sesuatu karena tubuh Sunghoon masih dalam keadaan lemah.
"Hati-hati, maaf aku meninggalkanmu karena aku harus membuatkanmu makanan. Kau, bisa memakan makanan manusia?" Tanya Jongseong dengan mata bulat lucu penasaran
Semalam setelah membawa pulang Sunghoon, dia tidak sempat bertanya makanan apa yang bisa dimakan Sunghoon. Setelah selesai membersihkan dan mengobati Sunghoon, Jongseong segera menyuruh Sunghoon untuk istirahat.
"Bisa, tetapi hanya dari hewan." Jawab Sunghoon lirih sambil meringis menahan sakit.
"Sepertinya tubuhmu masih sakit, kau menginginkan sesuatu?"
Jongseong bertanya sambil menyingkirkan rambut panjang Sunghoon yang menutupi mata, tampilkan jidat Sunghoon yang terdapat goresan kecil sebabkan luka. Jongseong ikut meringis melihatnya. Pasti sakit sekali.
"Bisakah kau memelukku?"
Jongseong mengedipkan matanya beberapa kali, tak percaya mendengar pertanyaan Sunghoon. Apakah Sunghoon baru saja meminta untuk dipeluk?
"Kau tidak akan melukaiku secara diam-diam sambil memelukku kan?" Jongseong tetap waspada karena yang kini di depannya bukanlah manusia. Hanya wujudnya yang manusia tetapi tidak dengan jiwanya.
"Tidak, aku berjanji. Aku hanya butuh dipeluk dan bisakah kau ucapkan kalimat cinta untukku?" Pinta Sunghoon semakin menjadi.
"Maksudmu? Aku harus mengucapkan aku mencintaimu atau bagaimana? Yang benar saja?" Lagi-lagi Jongseong tak percaya dengan permintaan Sunghoon, memangnya bisa semudah itu mengucapkan kalimat cinta?
Merasa ditolak, Sunghoon memejamkan matanya karena kepalanya terasa sangat pening. Ingatan buruk berdatangan menghantuinya. Buatnya mendesis sambil memegang kepalanya yang sakit.
Jongseong yang melihatnya segera memeluk Sunghoon dan bisikkan kalimat penuh cinta. Buat Sunghoon bisa sedikit bernafas lega.
"Baiklah, aku akan mengucapkan kalimat cinta untukmu sebelum kau tidur dan sesudah kau bangun tidur. Apakah itu akan membuatmu lebih baik?" Tanya Jongseong, tangannya mengusap kepala serta punggung Sunghoon dengan lembut mencoba salurkan rasa kasih sayang.
Jongseong berharap jika apa yang dilakukannya saat ini dan seterusnya bisa membuatnya dan Sunghoon bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
Historia Corta- hoonjay - m/m relationship - dom!hoon sub!jay - mpreg