Chapter 21

54 3 0
                                    

Remake A ROMANTIC STORY ABOUT SERENA BY SANTHY AGATHA

~

Hyungseok terbangun dalam pelukan Jonggun. Matahari fajar sedikit menembus tirai putih jendela hotel itu, masih gelap dan dingin. Dengan nyaman Hyungseok makin bergelung dalam pelukan lelaki itu. Dan secara otomatis Jonggun mengetatkan
pelukannya, melingkarkan lengannya erat-erat di tubuh Hyungseok.
Hyungseok memejamkan matanya, menenggelamkan wajahnya di dada telanjang Jonggun, menghirup aroma Jonggun kuat-kuat dan menyimpannya rapat-rapat dalam memorinya. Tiba-tiba air mata merembes dari sela bulu matanya, dan Hyungseok menahannya agar tidak menjadi isakan.
Kenapa? Kenapa Tuhan membuatnya jatuh cinta lebih dulu kepada Jonggun sebelum kemudian mengabulkan doanya agar Ryuhei terbangun dari komanya? Apa l rencana Tuhan di balik semua peristiwa ini? Kenapa di saat Ryuhei benar-benar
sudah bangun, hatinya sudah jatuh dimiliki oleh Jonggun?
Hyungseok mengigit bibirnya agar tangisnya tidak semakin keras dan
membangunkan Jonggun, dia tidak boleh menangis. Ini semua sudah menjadi keputusannya. Dia sudah memiliki Ryuhei. Ryuhei yang mencintai dan dicintai olehnya
sejak awal. Ryuhei yang sebatang kara dan tidak akan punya siapa-siapa kalau Hyungseok tidak ada di sampingnya. Ryuhei lebih membutuhkan Hyungseok dibandingkan Jonggun. Tanpa Hyungseok, Ryuhei akan rapuh, sedangkan tanpa Hyungseok, Jonggun akan tetap kuat. Jonggun bisa mencari Hyungseok-Hyungseok yang lain dengan segala kelebihannya, sedangkan Ryuhei hanya memiliki Hyungseok. Dia sudah memutuskan dalam hatinya, tapi kenapa hatinya tetap terasa begitu sakit? Rasanya seperti disayat-sayat ketika memikirkan Jonggun, ketika
ingatannya melayang pada setiap kebersamaan mereka. Kenapa rasanya masih terasa begitu sakit?
Dan malam ini Hyungseok memutuskan bertindak egois. Hanya malam ini ya Tuhan, ampuni aku, desah Hyungseok dalam hati. Dia tahu semua ini akan terjadi. Dia tahu
jika dia datang menemui Jonggun pada akhirnya mereka akan berakhir di ranjang dan bercinta. Hyungseok tahu itu semua akan terjadi, tapi dia tetap mengambil konsekuensi itu, dia butuh merasakan pelukan Jonggun untuk terakhir kalinya, dan kemudian meyakinkan dirinya bahwa ini adalah perpisahannya dengan Jonggun.

Pelukan Jonggun tiba-tiba mengencang dan lelaki itu dengan masih malas-malasan mengecup dahi Hyungseok,
"Dingin?" tanyanya Serak.
Hyungseok mendongakkan wajah dan mendapati mata dengan pupil putih itu menatapnya. Lalu
tersenyum lembut, dan menggeleng.
Jonggun meraih dagu Hyungseok dan mengecupnya dengan kecupan singkat,
"Aku menyakitimu tidak semalam?"
Sekali lagi Hyungseok menggeleng dan menenggelamkan wajahnya ke dada Jonggun, menahan air mata. Ini adalah saat berharganya. Berada dalam pelukan erat Jonggun, merasakan kelembutan dan kemesraannya. Dia akan menyimpan kenangan ini dihatinya, biar di saat-saat dia merasa pedih dan merindukan Jonggun, dia tinggal menarik keluar kenangan tentang pagi ini, dan hatinya bisa terasa hangat. Seperti inilah dia akan mengenang Jonggun nanti, lembut, penuh cinta dan memeluknya erat-erat. Seolah mengerti pikiran Hyungseok yang berkecamuk, Jonggun tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya memeluk Hyungseok erat-erat dan mengusap punggungnya dengan lembut, mereka larut dalam keheningan dan usapan Jonggun membuat Hyungseok setengah tertidur,
"Aku harap kau tidak menyesali malam tadi." bisik Jonggun lembut, menggugah Hyungseok dari kondisi setengah tidurnya.
Hyungseok mendongakkan kepalanya lagi dan menatap Jonggun lembut,
"Kau tahu aku tidak menyesal." tangannya dengan hati-hati mengusap wajah Jonggun, takut akan reaksi Jonggun karena dia tidak pernah melakukannya sebelumnya. Tapi Jonggun langsung memejamkan mata, menikmati setiap usapan Hyungseok dengan penuh perasaan.
Merasa mendapatkan izin, dengan lembut Hyungseok menggerakkan tangannya, meraba wajah Jonggun. Mulai dari dahinya, lalu ke alisnya yang tebal, ke area mata yang terdapat bekas luka dan sedang terpejam itu, ke bulu mata tebal yang hampir menyentuh pipi ketika Jonggun terpejam, ke hidungnya, ke tulang pipinya yang tinggi, ke rahangnya yang mulai ditumbuhi bakal janggut, hingga ke bibirnya yang tipis tapi penuh, bibir yang tak terhitung lagi sudah mengecupnya berapa kali.
"Hyungseok..." Jonggun mendesah, mengernyitkan keningnya merasakan usapan lembut Hyungseok di wajahnya, tangannya lalu menahan jemari Hyungseok di bibirnya
dan mengecupnya, mata birunya membuka dan menatap Hyungseok bagai api biru yang menyala,
"Apapun yang akan terjadi nanti, aku akan membuat kau mensyukuri malam ini."
gumam Jonggun misterius.
Hyungseok mengernyitkan kening mendengar kata-kata Jonggun yang penuh arti. Apa maksud Jonggun?
Tapi sebelum Hyungseok bisa berpikir lebih lanjut, Jonggun sudah meggulingkan tubuh Hyungseok dan menindihnya. Bercinta lagi dengannya.

A ROMANTIC STORY ABOUT HYUNGSEOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang