Remake A ROMANTIC STORY ABOUT SERENA BY SANTHY AGATHA
~
Jonggun mengusap mulutnya yang terasa panas, dia merasa sedikit bodoh, karena bertindak begitu impulsif di kantor, di mana banyak orang bisa menyebarkan gosip. Jonggun menarik napas dalam-dalam dan berusaha menghilangkan getaran di tubuhnya. Ciuman tadi terasa begitu nikmat, sudah lama sekali Jonggun tidak merasakan ciuman yang begitu membakar gairahnya sampai ke tulang sumsum.
Hanya sebuah ciuman dan dia terbakar, Jonggun mengernyit, tidak begitu menyukai kenyataan itu. Selama ini dia dikenal sebagai kekasih yang sangat ahli
di ranjang, selalu mampu mengendalikan pasangannya dan tidak pernah lepas kendali. Dan sekarang, dia lepas kendali, semudah itu. Titik. Masih mengernyit Jonggun menghempaskan tubuhnya ke kursi.
Tapi jika pemuda itu seperti yang kupikirkan, kenapa dia semarah itu? Seharusnya pemuda cantik itu bahagia bukan kepalang atas tawaran yang dia berikan. Apakah dia
salah? Dan apakah dia telah menyinggung pemuda itu? Tidak! Dengan cepat Jonggun menyingkirkan keragu-raguannya. Semua orang sama saja, Jonggun tidak pernah salah, Beri orang-orang itu kemewahan dan dia akan takluk padamu.
Mungkin tawarannya masih kurang bagi Hyungseok, Jonggun mungkin harus menambahkan akomodasi penuh jalan-jalan keliling eropa misalnya.
Atau mungkin, Hyungseok hanya mencoba jual mahal. Wajah Jonggun menggelap mengingat kata hinaan Hyungseok barusan, Menjijikkan katanya ??
"Lihat saja Hyungseok, Setelah kau menyadari betapa banyaknya yang bisa kuberi padamu, kau akan datang merangkak padaku dan aku yang akan mempermalukanmu", sumpah Jonggun dalam hati.Suasana hati Hyungseok benar-benar buruk hari itu. Kemarahan, rasa terhina, kebencian bahkan kesedihan karena dia begitu tidak berdaya campur aduk dalam hatinya. Hyungseok merasa tubuhnya begitu kotor akibat pelecehan yang dilakukan Jonggun tadi siang, dan dia masih menahan tangis ketika memasuki ruang perawatan intensif di Rumah Sakit itu, yang sudah sangat familiar dengannya. Apapun yang ada dipikirannya tadi langsung buyar begitu melihat Suster Haneul menyongsongnya dengan wajah pucat pasi,
"Kemana saja kau?!, aku mencoba menghubungimu sejak dua jam tadi, tapi kau tak bisa dihubungi!"
Wajah Hyungseok langsung berubah seputih kapas, secepat kilat dia berlari menelusuri lorong menuju kamar tempat Ryuhei dirawat.
Suster Haneul tergopoh-gopoh berlari mengikuti di belakangnya.
hyungseok terpaku di depan ruangan Ryuhei dengan napas terengah-engah, dokter dan perawat masih ada di ruangan itu, sedang berusaha menstabilkan kondisi Ryuhei, Suster Haneul tiba dibelakang Hyungseok dan menyentuh pundaknya lembut, mencoba menenangkannya,
"Dia sudah tidak apa-apa Seok, kondisinya sudah stabil. Tadi dia mengalami serangan lagi tapi dokter sudah menanganinya dengan cepat, kenapa kau tadi tidak bisa dihubungi? Aku mencoba menghubungimu saat Ryuhei dalam kondisi paling kritis, saat itu kau pasti ingin bersamanya",
Air mata mengalir di pipi Hyungseok. Tadi baterainya habis dan karena sibuk dengan pikirannya, dia tak sempat mengisinya. Astaga, betapa bodohnya dia. Ryuhei kelihatan stabil dan baik-baik saja dan Hyungseok mulai lengah, melupakan bahwa
serangan bisa terjadi setiap saat. Ya Tuhan, seandainya tadi Ryuhei.... Hyungseok memejamkan mata rapat-rapat, air matanya mengalir semakin deras, dia tak berani membayangkan semua itu.
Suster Haneul memeluknya dengan penuh kasih sementara Hyungseok menumpahkan air matanya.
Ketika dokter datang, tatapan hati-hatinya malah membuat hati Hyungseok makin cemas, "Bagaimana kondisinya dokter?", suara Hyungseok gemetar, ketakutan.
Dokter itu menarik napas panjang
"Ryuhei pria yang kuat, sungguh suatu keajaiban dia mampu bertahan sampai sekarang, tetapi kecelakaan itu telah merusak organ dalamnya. Kami berusaha memperbaikinya dengan obat-obatan dan penanganan medis terbaik, tapi hal itu berakibat pada ginjalnya, kami harus mengoperasi ginjalnya Hyungseok",
"Mengoperasi ginjalnya?", Hyungseok mengulang pernyataan dokter itu dengan histeris, "Mengoperasi ginjalnya?! Ya Tuhan!!",
Tubuh Hyungseok menjadi lunglai, untung suster Haneul menyangganya, air mata mengalir semakin deras dipipinya,
"Apakah... Apakah tidak ada cara lain ...?",
Dokter itu menarik napas prihatin,
"Ryuhei dalam kondisi yang tidak lazim, dia dalam keadaan koma, dan apapun tindakan medis yang kami lakukan padanya memiliki resiko tinggi, Tapi akan lebih beresiko lagi jika kita tidak melakukan operasi itu, operasi itu harus dilakukan sesegera mungkin Hyungseok"
Hyungseok menarik napas dalam dalam, dan menatap dokter itu dengan penuh tekad,
"Baik dokter, lakukan operasi itu, apapun agar Ryuhei selamat", suaranya mulai gemetar, "Berapa biaya yang harus saya siapkan untuk melakukan operasi tersebut dok?",
Seluruh tubuh Hyungseok menegang, tangannya terkepal seolah olah menanti hukuman.
Dokter itu menatapnya sedih, rasa kasihan tampak jelas di matanya ketika menjawab,
"Untuk prosedur operasi ginjal dan perawatan atas kemungkinan terjadi
komplikasi lainnya, kau setidaknya harus memiliki Tiga ratus Juta, Hyungseok", Hujan turun lagi dengan derasnya, bahkan payung itupun tak bisa melindungi dirinya dari percikan air hujan. Tapi Hyungseok tak peduli.
Dimana Dia??! Hyungseok menatap sekeliling parkiran itu dengan panik, hari sudah gelap dan hampir tidak ada orang di parkiran itu, apalagi hujan turun dengan begitu derasnya sehingga tak akan ada orang yang begitu bodohnya berada diluar
ruangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/378497005-288-k508748.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A ROMANTIC STORY ABOUT HYUNGSEOK
RomansaDalam hidupnya, Impian Hyungseok hanyalah ingin menjadi lelaki yang biasa- biasa saja. Dia ingin menikah dengan Ryuhei kekasihnya, membentuk keluarga kecil yang bahagia, lalu seperti akhir kisah klise lainnya: bergandengan tangan di usia senja, mela...