Remake A ROMANTIC STORY ABOUT SERENA BY SANTHY AGATHA
~
Hyungseok hampir saja terlambat kerja, dia menarik napas panjang melihat jam absennya...hanya kurang satu menit. Dengan segera dia melangkah masuk ke mejanya, teman-teman seruangannya sudah mulai sibuk bekerja. Hyungseok pun mulai berkonsentrasi, tapi matanya hanya menatap kosong ke layar komputer, pikirannya mengingat ke kejadian semalam dan dia mengernyit, Dia merasa murahan sekali, menjual diri kepada laki-laki itu tetapi terlena dengan rayuannya. Mau bagaimana lagi, lelaki itu adalah jelmaan Eros penakluk wanita dengan segala pengalaman dan keahliannya, sementara Hyungseok baru pertama kalinya bercinta. Tuhan, ampunilah dosa-dosaku. Hyungseok memejamkan matanya dan menundukkan kepalanya sebelum mulai menenggelamkan diri dalam pekerjaan.
"Iya, aku juga tidak menyangka", suara berbisik dua rekan disebelahnya menarik perhatian Hyungseok, "Rasanya seperti bukan pak Jonggun."
Mendengar nama lelaki itu disebut mau tak mau Hyungseok menajamkan telinganya, mendengarkan.
"Tadi kami serombongan habis sarapan berpapasan dengan pak Jonggun, kami hanya menunduk karena biasanya Bos besar itu hanya melirik dari sudut matanya, mengangguk selama sedetik lalu pergi dengan acuh tak acuh."
Wanita itu menghembuskan napas takjub, "tapi tadi,,,, astaga! Pak Jonggun bahkan berhenti, tersenyum ramah dan menanyakan kabar kita semua....",
suaranya terpekik hampir histeris, "Dan senyumnya yang sangat jarang
itu,,,bukannya menjawab semuanya malah terpesona dengan mulut menganga, ada yang mencoba menjawab tapi yang keluar hanya suara tercekik", lanjutnya menggebu-gebu.
"Pak Jonggun sama sekali tidak merasa terganggu dengan sikap konyol kami. Dia malah tertawa geli dan melambaikan tangan ramah sebelum pergi.... benar-benar anugerah tak terlupakan, Menurutmu...."
Hyungseok beranjak berdiri ke kamar mandi, tak tahan mendengarkan pemujaan-pemujaan terhadap laki-laki itu.Tapi tetap saja dia ikut bertanya tanya, Hyungseok terpekur di depan pintu kamar mandi. Dia berpikir mengenai perubahan sikap Jonggun dikantor, bosnya itu memang selalu memasang wajah dingin, ketus dan jarang bicara, banyak wanita di sini yang takut sekaligus memujanya karena sikapnya itu... tapi kenapa dia berubah ramah?
"Memikirkanku?"
Suara yang diucapkan dengan pelan dan lembut itu membuat Hyungseok
membalikkan tubuhnya mendadak dengan terlonjak kaget dan hampir menabrak orang yang berdiri dibelakangnya. Matanya langsung bertatapan dengan mata birunya yang tajam, obyek pikirannya.
Dan kenapa si bos ada di sini? Di lorong menuju kamar mandi lantai 3 padahal dia punya kamar mandi sendiri di ruangannya? Tanpa sadar Hyungseok mengucapkan pertanyaannya keras-keras, Jonggun tertawa,
"Aku sedang menemui kepala personalia di lantai yang sama, tiba-tiba ingin ke toilet, tidak bolehkah?", suaranya makin melembut, lalu matanya berubah tajam.
Dan Hyungseok mengenali tatapan itu, tatapan kalau....
"Damn! Aku sudah amat sangat merindukanmu!"
Dengan cepat Jonggun meraih Hyungseok,lalu menciumnya, dengan gairah menggebu-gebu seolah-olah sudah lama tidak berciuman, padahal baru tadi pagi mereka.....
Suara percakapan yang sayup-sayup mendekat membuat Hyungseok
terperanjat,dengan secepat kilat didorongnya Jonggun dan dia setengah berlari masuk ke dalam toilet. Didengarnya suara Jonggun dengan ramah membalas sapaan orang-orang yang baru datang ke toliet, Suaranya terdengar biasa saja bahkan sedikit kegembiraan kecil terselip di sana. Apakah lelaki itu geli atas sikapnya? Sialan dia! Tak sadarkah dia kalau menyergapnya seperti itu di toilet kantor benar-benar tindakan nekat? Jantungnya masih berdentam-dentam dengan kuatnya seakan ingin meloncat dari tempatnya... Tapi... Hyungseok mengernyit, apakah jantungnya berdetak keras karena
ketakutan... ataukah karena ciuman spontan yang tidak diduganya itu...?***
"Kau tampak senang", Jungoo menatap Jonggun yang sedang memeriksa berkas kontrak kerja mereka dengan supplier baru.
Jonggun mengalihkan tatapannya dari berkas di mejanya dan menatap Jungoo muram,
"Bukannya itu bagus? Tapi kenapa aku mendengar nada mencela dari suaramu?"
Jungoo mengangkat bahu,
"Aku cuma tak ingin kau mabuk kepayang dan melakukan hal-hal yang akan kau sesali nanti."
Tatapan Jonggun berubah tajam,
"Aku??,,,, Mabuk kepayang???... Apakah kau sedang bercanda?"
"Bukan begitu maksudku, tapi sepertinya kau agak berubah, kau tahu, agak tidak fokus, bahkan kata sekertarismu tadi pagi kau terlambat, pertama kalinya, katanya."
"Dan kau kira itu karna aku mabuk kepayang pada Hyungseok, begitu??...baik !! Memang aku terlambat karena terlalu asyik bercinta dengan Hyungseok, lalu
kenapa?? Perusahaan ini sebagian besar milikku!! Apakah seorang pemilik tidak diperbolehkan terlambat??, toh keterlambatanku tidak merugikan perusahaan ini!!"
"Gun", Jungoo berusaha meredakan emosi Jonggun, "Aku tidak bermaksud membuatmu marah, aku hanya mencemaskanmu."
Sejenak Jonggun tidak berkata-kata, tatapannya menyala-nyala, matanya
bagaikan api biru yang membakar. Tapi kemudian dia berhasil mengendalikan emosinya. Dihelanya napas keras-keras.
"Kau benar, maafkan aku Jungoo."
Sebelum Jungoo dapat menjawab, ponsel Jonggun berdering, Jonggun meliriknya dan dahinya berkerut melihat siapa yang menelponnya. "Ada apa Mitsuki?"
Mendengar nama Mitsuki disebut, Jungoo langsung berdiri dan memberi isyarat berpamitan pada Jonggun, Jonggun mengangguk mempersilahkan dan Jungoo berjalan keluar ruangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/378497005-288-k508748.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A ROMANTIC STORY ABOUT HYUNGSEOK
RomantizmDalam hidupnya, Impian Hyungseok hanyalah ingin menjadi lelaki yang biasa- biasa saja. Dia ingin menikah dengan Ryuhei kekasihnya, membentuk keluarga kecil yang bahagia, lalu seperti akhir kisah klise lainnya: bergandengan tangan di usia senja, mela...