Chapter 19

47 2 0
                                    

Remake A ROMANTIC STORY ABOUT SERENA BY SANTHY AGATHA

~

"Tidak enak." Ryuhei mengernyit, menggelengkan kepalanya, menghindari sendok berisi bubur sayuran yang disuapkan Hyungseok kepadanya.
Hari ini adalah tiga minggu sejak Ryuhei tersadar dari komanyaa, kondisinya sudah mulai membaik, dia sudah bisa duduk, sudah bisa mengucapkan lebih dari satu kalimat, dan alat-alat penunjang kehidupannya sudah mulai dilepas satu persatu, dokter sendiri memuji perkembangan Ryuhei yang luar biasa pesat, tekad lelaki itu kuat, maka ketika dia berniat untuk sembuh dia akan merasakannya sepenuh hati. "Kau harus memakannya," gumam Hyungseok sedikit geli dengan kemanjaan Ryuhei yang seperti anak-anak, "ini menyehatkanmu."
"Rasanya seperti muntahan." Gumam Ryuhei, tapi akhirnya menurut membuka mulutnya, menerima suapan Hyungseok lalu mengernyit ketika menelan. Ekspresinya membuat Hyungseok tergelak, tapi kemudian Ryuhei meraih tangan Hyungseok yang tidak memegang sendok, ekspresinya berubah serius,
"Seok, tak terbayangkan rasa terimakasihku padamu... Aku tidak tahu bagaimana mengungkapkan cintaku, aku... Para dokter dan perawat menceritakan perjuanganmu untukku..."
"Stttt," Hyungseok meletakkan sendoknya dan menyentuhkan jemarinya di bibir Ryuhei,
"Perjuangannya sepadan, kau akhirnya bangun kan?"
"Tapi...." ekspresi kesedihan menghantam Ryuhei, "aku... Aku mungkin tidak akan bisa berjalan lagi. Aku mungkin lumpuh selamanya, aku hanya akan menjadi
bebanmu..."
"Ryu," Hyungseok menyela sedikit marah, "kau tidak boleh memvonis dirimu sendiri, kesembuhanmu yang luar biasa ini juga diluar prediksi dokter bukan? Kita pasti bisa kalau kita berjuang dengan tekad dan keyakinan kuat bersama-sama,
meskipun begitu....", Suara Hyungseok berubah sendu, "meskipun pada akhirnya kau
lumpuh selamanya pun, aku akan tetap bahagia bersamamu... Kau tahu selama ini aku selalu berdoa apa? Aku berdoa yang penting kau sadar, aku tidak peduli yang lain, Tuhan sudah mengabulkan doaku Ryu.... Tidakkah itu cukup?"
Mata Ryuhei tampak berkaca-kaca.
"Kau tidak tahu betapa aku mencintaimu..."

Suara di pintu itu mengalihkan perhatian mereka, Hyungseok dan Ryuhei menoleh bersamaan, lalu Hyungseok tersenyum, Dokter Vivi ada di sana, dalam kunjungannya yang biasa, sekarang bahkan dokter Vivi sudah mulai akrab
dan berteman dengan Ryuhei.
Tapi senyuman Hyungseok langsung membeku ketika menyadari siapa yang mengikuti di belakang dokter viv5, itu Jonggun! Jonggun yang sama. Jonggun yang tampan dengan penampilan bak adonis, dengan ekspresi yang dingin dan tidak terbaca. Hyungseok tidak pernah
berhubungan dengan Jonggun lagi sejak Ryuhei sadarkan dari komanya, Jonggun selalu memaksakan maksudnya dengan perantaraan dokter Vivi, seperti ketika Jonggun memaksakan untuk menanggung biaya rumah sakit Ryuhei dan
ketika Jonggun memaksakan Hyungseok setuju - lewat bujukan dokter Vivi - agar Hyungseok dan Ryuhei pulang ke apartemen yang dibelikannya ketika Ryuhei sudah boleh pulang dari rumah sakit nanti.
Sekarang lelaki itu berdiri di depannya, ekspresinya tak terselami dan sedikit muram, membuat Hyungseok bertanya-tanya, apakah Jonggun mendengarkan percakapannya dengan Ryuhei tadi. Apakah Jonggun tidak senang mendengarnya,
"Dokter Vivi," Ryuhei menyapa ramah ketika Hyungseok hanya diam saja, lalu menatap ingin tahu ke arah lelaki tampan yang sepertinya hanya menatap terfokus kepada Hyungseok,
"Halo Ryuhei, aku datang untuk mengecek keadaanmu. Dua hari lagi kau sudah boleh pulang kalau kondisimu sebaik ini terus," Vivi menyadari Ryuhei menatap
ke arah Jonggun, lalu menyikut pinggang Jonggun untuk menarik perhatian Jonggun yang terarah lurus kepada Hyungseok, "Dan ini Jonggun, dia eh bosku dan bos Hyungseok juga."
Jonggun menolehkan kepalanya pelan-pelan, lalu menatap ke arah Ryuhei, menelusurinya dengan tajam dan meneliti.
Inikah laki-laki yang dicintai Hyungseok sampai rela mengorbankan segalanya? Tiba-
tiba pikiran jahat melintas di benaknya, apa yang akan diperbuat Ryuhei jika tiba-tiba dia mengungkapkan bahwa Hyungseok sudah menjual keperawanannya
kepadanya? Bahwa dia sudah berkali-kali meniduri tunangannya yang katanya dicintainya tadi?
"Jonggun." Vivi bergumam ketika Jonggun hanya menatap dan tidak
bersuara, Jonggun lalu mendekat dan mengulurkan tangannya kepada Ryuhei,
"Salam kenal, saya adalah.... Atasan Hyungseok di tempat kerjanya... Kebetulan kami eh cukup .... akrab." sedikit senyum muncul di bibir Jonggun ketika menyadari Hyungseok dan Vivi tampak begitu cemas dengan kata-kata yang mungkin muncul dari bibirnya, Ryuhei menerima jabatan tangan Jonggun dan tersenyum tulus,
"Terimakasih." meskipun Ryuhei sedikit bertanya-tanya kenapa tatapan Jonggun seolah-olah ingin membunuhnya. “Saya senang kondisi anda semakin membaik.” gumam Jonggun tenang, tapi terdengar seolah-olah mengatakan, kenapa kau tak mati saja biar semua jadi
mudah? Hyungseok mengernyit mendengar nada suara Jonggun itu, lelaki itu sama sekali tidak mencoba membuat suasana menjadi lebih mudah malah seolah-olah
menantang Hyungseok untuk mengakui sesuatu ? mengakui apa? apakah Jonggun ingin agar Hyungseok mengakui segalanya di depan Ryuhei? Mengakui bahwa dia sudah menjual keperawanan dan tubuhnya demi membiayai biaya operasi Ryuhei??

A ROMANTIC STORY ABOUT HYUNGSEOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang