Jadwal update di WP setiap hari Sabtu.
Bagi yang ingin baca lebih awal langsung aja ke KaryaKarsa ya, disana sudah tamat guys😍Pena Author di KaryaKarsa; MissEA
Follow me // Ig: ms.eadora // Fb: Estelly Adora // Fanpage: Ms.EA
****
Setibanya di apartemen, Luke tampak berbeda. Pria itu menjadi pendiam, sering melamun, dan membuat Vamela bingung dengan perubahan sikapnya yang mendadak.
Setelah membantu istrinya melepaskan gaun pengantin serta hiasan-hiasan di kepalanya, Luke segera meninggalkan Vamela sendirian di walk-in closet.
Kini, di sisi ranjang king size, Luke duduk termenung sambil memegang ponsel di tangan kanannya. Tatapannya terpaku pada layar yang menyala, menampilkan foto seorang wanita cantik, Marina, yang sedang tersenyum manis. Dalam foto itu, Luke memeluk Marina dari belakang dengan mesra, menciptakan momen hangat yang terlihat jelas.
Ibu jarinya bergerak lembut di atas layar, seolah-olah ingin membelai wajah cantik Marina yang terabadikan dalam gambar tersebut.
"Luke?" Vamela memanggil, sambil berdiri di samping suaminya. Tatapannya nanar, memperhatikan lelaki yang tampak tenggelam dalam lamunannya, terfokus pada foto bersama Marina. Rasa cemas dan bingung bergejolak di dalam hati Vamela, bertanya-tanya apa yang sebenarnya mengganggu pikiran suaminya.
Luke tersentak kaget. Dalam sekejap, ia mematikan layar ponsel, seolah berusaha menyembunyikan foto Marina dari Vamela. Ia menengadahkan wajahnya, bertemu tatapan Vamela yang penuh kekecewaan. Perlahan, ia bangkit dari duduknya dan berdiri di hadapan wanita yang kini terlihat rapuh.
"Kamu menyesal menikah denganku?" tanya Vamela, suaranya lirih dan bergetar. Tenggorokannya terasa tercekat, dan kedua matanya mulai berkaca-kaca.
"Apa yang kamu bicarakan, hmm?" Luke menyentuh lembut lengan kanan Vamela, berusaha menenangkan perasaan wanita itu, ingin mengalihkan pikiran buruk tentang dirinya.
"Jadi, selama ini kamu melamun karena memikirkan Marina?" tanya Vamela dengan nada yang penuh kesedihan.
"Sayang, jangan salah paham. Bukan itu maksudku," jelas Luke, mencoba meredakan ketegangan di antara mereka. Namun, Vamela tetap diam, menatapnya dengan pandangan nanar.
"Aku... aku hanya memikirkan rencana ke depan, supaya pernikahan kita tidak terancam sebelum kondisi keuangan di perusahaanku normal kembali. Kamu tahu sendiri 'kan, saat ini perusahaanku sangat bergantung pada perusahaan keluarga Marina?"
Luke mengangkat tangannya, lembut membelai wajah Vamela. "Jangan salah paham, sayang. Semua ini aku lakukan demi kebaikan kita berdua. Begitu perusahaanku kembali stabil, aku tidak akan peduli lagi tentang Marina atau apapun yang terjadi. Yang terpenting adalah kita."
Vamela mendengarkan, perlahan hatinya mulai luluh oleh rayuan suaminya. Luke menghela napas lega dan menarik tubuh Vamela ke dalam pelukannya dengan lembut.
"Hanya kamu yang aku cintai, sayang. Hanya kamu," bisiknya sambil mengecup lembut pucuk kepala Vamela.
Namun, di dalam hatinya, Luke merasakan dilema yang mendalam. Entahlah, apakah kata-katanya itu benar atau sekadar kebohongan. Kini, setelah menikahi Vamela di belakang Marina, ia menemukan dirinya terjebak dalam keraguan. Ada perasaan tak rela untuk melepaskan Marina, meski ia tahu bahwa cinta sejatinya seharusnya terletak pada Vamela.
**
Wellington, New Zealand...
Cahaya mentari pagi menyelinap masuk ke dalam kamar Marina, menerpa kulit wajahnya yang putih mulus. Kedua matanya masih terpejam, menandakan bahwa ia masih tidur nyenyak dalam pelukan mimpi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Godaan Sang Mantan (21++)
RomanceWARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) "Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will." "Kamu mendesah barusan," bisik Willem. Marina menggigit bibirnya menahan senyum yang hendak terbit. Willem segera menegak...