Sudah hampir sebulan Zayyan berada dalam tubuh ini. Meskipun pada awalnya ia merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan yang berbeda jauh dari kehidupannya sebelumnya, perlahan-lahan Zayyan mampu melewatinya. Kehadiran Sing yang selalu ada di sisinya sangat membantunya beradaptasi.
Sepertinya pemilik tubuh ini memang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Sing. Hal itu terlihat dari perhatian dan bantuan yang diberikan Sing sejak Zayyan berada di sini. Interaksi mereka sejauh ini terbilang normal-kecuali insiden yang terjadi di rooftop waktu itu. Setelah kejadian tersebut, Zayyan selalu mewanti-wanti Sing untuk tidak bertindak berlebihan terhadapnya. Meskipun mungkin hal itu dianggap biasa oleh pemilik tubuh sebelumnya, Zayyan tetap berpendirian bahwa saat ini dia yang mengendalikan tubuh tersebut. Maka, dia tidak akan membiarkan perlakuan yang menurutnya berlebihan terjadi lagi.
Beberapa hari setelah menempati tubuh ini, Zayyan tiba-tiba menerima surat dari orang tua pemilik tubuh. Sebelumnya, ia sama sekali tidak memiliki petunjuk mengenai keberadaan mereka. Hingga kini, ingatan dari pemilik tubuh asli masih terbatas, seakan terputus begitu Zayyan mulai bersemayam di sini.
Dalam surat itu, orang tua pemilik tubuh menjelaskan bahwa mereka sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri dan berjanji akan pulang bulan depan. Mereka juga menyatakan akan menjemput Zayyan pada hari libur setelah mereka kembali.
Ketakutan mulai menyelimuti Zayyan. Bertemu dengan orang tua pemilik tubuh ini adalah sesuatu yang ingin ia hindari. Bagaimana mungkin ia bisa bersikap seperti anak mereka sementara ia tidak tahu kebiasaan, tingkah laku, atau bahkan cara berbicara pemilik tubuh ini? Ada kekhawatiran bahwa mereka akan segera menyadari ada sesuatu yang berbeda.
Ketika akhir pekan tiba dan Zayyan memilih tetap tinggal di asrama, Sing juga tak beranjak. Saat Zayyan bertanya mengapa, Sing hanya menjawab dengan santai, "Aku akan terus berada di sini menemanimu, Zay. Lebih baik aku di sini bersamamu."
Jawaban itu sempat membuat Zayyan bingung, tapi akhirnya ia memilih untuk tidak memikirkannya lebih jauh. Setidaknya, keberadaan Sing benar-benar membantunya merasa lebih tenang.
====
Sekarang, Zayyan sedang berada di dalam kelasnya. Sampai saat ini, dia belum memiliki teman selain Sing. Teman-teman sekelasnya terlihat agak segan mendekatinya, mungkin karena kejadian di kafetaria waktu itu. Zayyan menyadari adanya perubahan sikap dari mereka, terutama karena hampir setiap waktu istirahat, Sing selalu menghampirinya di kelas. Walaupun keberadaan Sing sangat membantu, Zayyan tetap berharap bisa berteman dengan orang lain, terutama teman-teman sekelasnya.
"Zay... Zayyan..."
Panggilan seseorang tiba-tiba menyadarkannya dari lamunan. Zayyan menoleh dan mendapati seorang siswi berdiri di samping mejanya.
"Aku satu kelompok denganmu. Tadi Mr. Michael baru saja membagikan daftar kelompok," ucap siswi itu, seolah memahami kebingungan yang terpancar dari wajah Zayyan.
"Ah, maaf... Silakan duduk di sini," balas Zayyan setelah mengerti maksud kedatangannya. Dia segera bergeser sedikit, memberikan ruang di bangku panjang yang memang biasanya ditempati hanya oleh satu orang.
Gadis itu tersenyum melihat sambutan hangat dari Zayyan. Tanpa ragu, ia duduk di sebelahnya dan membuka catatan. Ia menunjukkan apa saja yang perlu mereka diskusikan.
"Kamu tahu tugas apa yang harus kita kerjakan?" tanyanya sambil menatap Zayyan.
Zayyan hanya menggeleng pelan, merasa malu karena tidak memperhatikan penjelasan Mr. Michael tadi. Waktu itu, dia menghabiskan waktunya dengan melamun, hingga bahkan tidak menyadari saat pembagian kelompok.
"Tidak masalah," ucap gadis itu. "Kita diminta meneliti proses perkecambahan. Tugas ini akan dikumpulkan pada hari Sabtu besok, jadi kita masih punya tiga hari untuk menyelesaikannya. Setelah itu, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil penelitian di depan kelas. Jadi, sekarang kita tentukan dulu biji apa yang akan kita gunakan sebagai objek penelitian, agar nanti setelah pulang sekolah bisa langsung kita kerjakan. Kita juga tidak tahu apakah percobaan pertama akan langsung berhasil atau tidak, jadi lebih baik segera memulai."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECRET
Fiksi PenggemarSingZay Universe HARAP PERHATIKAN TAGAR SEBELUM MEMBACA!! ••• "Ugh..." Zayyan perlahan membuka mata. Ruangan yang asing namun terasa familiar menyapa pandangannya. Ia menatap sekeliling, mencoba memahami di mana ia berada. Ingatannya masih kabur, t...