Salah tanggal

136 16 1
                                    

Kringg!!

Bel istirahat berbunyi , semua murid keluar dari kelas perasaan campur aduk . Mereka mengingat dengan jelas betapa kejam hukuman yang di berikan Vanya pada pelaku seksual . Hingga Vanya selalu membuat dirinya menjadi Tranding gosip di sekolah dengan segala aturan ketat yang dia buat ..

" Gue engga lagi bolos dah kalau bagini . Lihat Nara dan bara saja gue takut kalau lihat Vanya . "

" Ketua OSIS kita ngeri setelah menghilang sekian lama . "

" Tapi dengan adanya Vanya sekolah kita jarang kan ada berandalan . Bahkan yang dulu selalu di jelek jelekin orang orang sekolah kita terburuk banyak berandalan menjadi sukses berkat Vanya . "

" Iya itulah Vanya.  Hukuman militer keras tapi kita tahu itu demi kebaikan mereka . "

" Bahkan banyak alumni nakal dulu yang sukses berkat didikan keras Vanya jirrr. Ingat bangat gue dulu waktu kakak kelas kita di hukum gak ngotak tapi dia sekarang sukses. "

" Makanya sekarang banyak anak anak di sekolahkan ke sini hanya karena Vanya . "

Banyak orang orang bergosip tentang dia bahkan ada yang jelek mengingat dia telah mengusir kedua siswa berprestasi dengan tidak hormat . Dia yakin  Nara dan Bara membuat opini macam macam hingga dirinya harus di pandang rendah oleh orang .

Vanya biarkan saja mereka karena dia tidak haus Validasi. Kalaupun masyarakat berpikir tentang dia hal yang buruk itu bukan salahnya . Salahkan saja orang yang berbuat Fitnah tentang dia hingga banyak orang orang termakan hasutan tentang nya . Apakah wajib dia harus memperkenalkan dirinya sendiri hingga kebaikannya agar agar orang percaya tentang dirinya . Percayalah Vanya paling benci orang yang sangat ingin di junjung tinggi . Apakah orang orang seperti ini wajib di hukum karena haus pujian .

" Van , gue yakin nanti bakal ada barita aneh tentang Lo karena Lo ngusir anak penjabat . "

Selina memakan kue yang di belinya dari Bu kantin .  Vanya mengangguk sambil mengaduk minumannya menatap ke depan . Melihat banyaknya para antri murid mengambil pesanan mereka .

" Gue udah mikirin ini matang matang . Setidaknya dia harus pikirkan konsekuensinya untuk berbuat sesuatu yang bakal merusak masa depan dia " Tandas Vanya meminum air dingin . Dia meletakan gelas di atas meja dan meletakan uang merah di bawah gelasnya ..

Selina dan Bella menatap teman mereka kagum.  tegas dan cerdas pemikiran membuat mereka merasa minder jika berteman dengan Vanya .  Yang selalu di anggap orang orang yang iri dengannya sombong , iri dan judes nyatanya sangat matang dengan pikirannya di usia muda nya saat ini .

Perilaku dan wajah terlihat dewasa . Selalu juara satu dalam publik speaking  membuat Selina dan Bella terkadang merasa tidak pantas menjadi teman Vanya tapi melihat Vanya selalu enjoy membuat mereka juga merasa nyaman dekat Vanya .

" Van , lo berani juga nantang Nara dan Bara seperti tadi . " Ucap Bella membuat Vanya terkekeh pelan

" Sama sama makan nasi ngapain takut sama Gonggong seperti mereka!"

Kedua teman Vanya terdiam hingga salah satu siswa yang paling di takuti setelah Vanya muncul dengan dasi rapi dan Almamater hitam melekat di tubuh pria itu menatap sekeliling lalu matanya beralih ke arah Vanya yang lagi asik bersama temannya.

" Vanya." Sontak Vanya yang ingin menyuapkan sesendok mie ke dalam mulut nya terhenti mendengar teriakan Edgar .

" Eh itu Edgar pacar Aileen itu kan "

" Iya , wih makin cakep saja dia "

" Pentolan sekolah kita jir makin nambah saja  "

" Entahlah , Edgar maupun Vanya sama sama aura orang tajir jir "

Ending Transmigrasion ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang