Brak!
Pintu di dobrak oleh seseorang , Nalen dan semua anggota OSIS rencana ingin menjenguk mereka justru mendapat kejutan melihat seorang dokter menyuntik sesuatu di infus Vanya , Selina dan Bella . Entah kenapa yang di suntik dokter itu , tapi Nalen yakin dari gelagat , pria itu sudah jelas memiliki motif tersembunyi.
" WOY , BERHENTI LO . " Nalen dan pak Lean berlari hingga membuat dokter itu panik , tanpa sadar menjatuhkan penawar zat kimia lalu keluar melalui jendela ruang inap . Nalen terbelalak ingin menggapai tangan dokter itu , tapi terlambat dokter itu terjun bebas hingga menimbulkan suara dentuman keras .
gedebuk!
Mata semua orang di jalan sana terbelalak melihat seseorang jatuh dari ketinggian , semua orang yang ada di bawah berteriak histeris bagaimana kepala dokter itu pecah dengan isi otak dia keluar dari tempatnya.
" Woy itu ada dokter yang bunuh diri anjir."
" Gila, gila! Isi kepalanya banyak benar . Mual gue ?"
" Gue mau muntah tolong!."
" Gue tadi melihat dokter ini Loncat dari ruangan seseorang . "
" Iya ,seperti ada mendorong nya atau mungkinkah dia memiliki masalah hingga bundir?"
" Entahlah kita tunggu saja keterangan dari polisi nanti."
" Ini di mana polisi ?"
Sontak , semua dokter dan perawat keluar . Mereka bergidik ngeri melihat mayat seorang dokter bunuh diri dari ketinggian 40 M tingkat rumah sakit. Tanpa berlama lama Mereka mengambil tandu lalu salah satu dari Mereka menghubungi polisi untuk menyelidiki kasus dokter bunuh diri itu . Suara heboh para masyarakat di sana melihat bagaimana bercak darah di jalan dan isi otak masih berhamburan di mana mana.
Di sisi lain , Nalen dan yang lain melepas infus yang di pasang racun oleh dokter itu . Mereka membuang ke tong sampah . Semua orang di sana panik melihat tubuh Bella kejang kejang akibat menerima reaksi racun yang di berikan oleh dokter itu .
" PANGGILAKAN DOKTER!" Seru Ara panik menngguyangkan tubuh sahabatnya .
" Bella , Lo kenapa . Jangan tinggalin gue hikss. " Panik Ara dengan mata berkaca-kaca melihat tubuh sahabatnya semakin dingin .
Ziera keluar dari ruangan , perempuan itu berjalan memanggil dokter yang berlari menuju ke lantai bawah .
" Sus, tolongin teman saya mereka lagi mengalami sesuatu!" Dokter itu menepis tangan Ziera . Dia menatap Ziera remeh melihat penampilan gadis itu .
" Jangan pegang saya orang miskin! Kamu hanya orang rendahan yang mencari obat gratis disini kan," seketika mata Ziera membulat . Perempuan itu mendelik menantang ke arah suster yang telah mengatainya miskin.
" Bangsat Lo, tolongin teman gue sus dia lagi..." Ucapan Ziera terhenti mendengar perkataan Dokter itu .
" Saya sibuk , cari yang lain saja ." Kata Suster itu lalu berjalan . Ziera yang emosi menarik tangan dokter itu . Menyeret menuju ruangan tempat teman temannya berada .
Brak!
Pintu ruangan inap di dobrak paksa oleh Ziera , gadis itu melempar tubuh dokter itu seraya menunjuk ke arah suster itu .
" Lo sebagai Dokter tolongin sahabat gue anjing . Dia lagi krisis . Apa gunanya Lo memakai label Dokter di jas putih yang Lo pakai sekarang jika tidak menolong pasien yang lagi membutuhkan Lo bangsat . Kalau Lo engga becus menjadi dokter untuk membantu masyarakat lebih baik Lo buang jas Lo dan gelar lo itu . Engga usah Lo jadi dokter sekalian . Malu maluin saja orang goblok seperti Lo ini menggunakan label dokter demi kepentingan sendiri . " Sindir Ziera menatap tajam ke arah Dokter terdiam melihat tatapan Ziera .

KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Transmigrasion ? [ End ]
FantasySevanya Aldora Van Alexandra , gadis di kenal semua orang sombong , judes dan tak peduli dengan sekitar nyatanya jika berteman dengannya , pandangan tentang Vanya akan berubah 180% si gadis yang memiliki kedua peran orang tua yang sangat menyayangi...