Ending Transmigrasion ( rumah sakit )

1.1K 55 0
                                    

Di sebuah perusahaan ternama di Indonesia dengan berbagai banyak bidang yang menaungi perusahaan itu. Edgar fokus menjelaskan Rapat tentang pembangunan proyek Teknologi tepat guna yang akan di bangun perusahaan untuk membantu banyak masyarakat yang akan terbantu . Apalagi di desa terpencil . Dengan bantuan yang akan di adakan perusahaan dia . Masyarakat di sana kehidupan akan terjamin dengan bantuan bantuannya. . Teknologi tepat guna adalah umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal. teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif seminimal mungkin dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Baik Schumacher maupun banyak pendukung teknologi tepat guna pada masa modern juga menekankan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang berbasiskan pada manusia penggunanya. Alat Teknologi Tepat Guna yang akan di bangun Edgar adah Pompa Air Tenaga Surya , Kompor Biogas Sistem Penyaring Air sederhana,Pengering Hasil Panen Tenaga Surya,Lampu Tenaga Surya, Komposter Rumah Tangga ,Biodigester, Alat Pemotong Rumput Manual.

Saat menjelaskan aplikasi yang akan di bangun dari perusahaan nya pada klien klien yang mendengarkan seksama tentang aplikasi yang akan di bangun , tiba tiba telponnya berdering membuat aktivitas nya terhenti .

" Tunggu sebentar . "Edgar melihat nomor asing yang masuk. Pria itu mengangkat , tak lama terdengar suara orang asing membuatnya bingung .

" Pak , bisa tolong sebentar , saya dari pihak rumah sakit Jayanegara memberitahukan . Bahwa pasien bernama Sevanya Aldora Van Alexandra masuk rumah sakit ."

Edgar terkejut mendengar suara orang asing itu . Menutup telponnya sepihak lalu berlari keluar dari ruangan tanpa pamit pada klien klien nya .

Sekretaris yang selalu membantu Edgar panik melihat Edgar lari tergesa gesa tanpa memikirkan dampak dari rapat nya nanti .

" Untuk rapat kali ini , sampai sini saja penjelasan yang akan di jelaskan Tuan Edgar. Terima kasih , Karena sekarang tuan Edgar sedang ada urusan mendadak ." Setelah mengatakan itu sekretaris Edgar pergi dari ruangan . Para klien klien di sana merasa emosi saat Edgar dengan seenaknya membatalkan rapat penting ini .

Di sisi lain , Edgar mengendarai mobilnya di atas kecepatan 100 Km . Pria itu mengendarai mobil ugal ugalan . Terlihat jelas raut wajahnya terlihat Khawatir dan cemas mendengar kabar adiknya masuk rumah sakit . Dia tidak sekolah hari ini karena perusahaan membutuhkan dirinya untuk rapat tentang rancangan pembangunan aplikasi tepat guna . Karena ini rapat penting dia menghadiri nya sebagai bos dan pemilik dari perusahaan milik keluarganya yang akan di turunkan olehnya setelah lulus dari sekolah .

Sesampainya di rumah sakit , pria itu membuka mobil , dia berlari menghiraukan orang orang yang menegur karaba menabrak orang orang .

" Ruangan Sevanya Aldora Van Alexandra." Ujar Edgar sampai di resepsionis. Melihat wajah Edgar , wanita itu kagum tapi mendengar nama yang di sebutkan pria itu . Wanita yang menjaga resepsionis itu menjawab .

" Di ruang UGD ." Mendengar nama ruangan di tempati Vanya , Edgar berlari . Menaiki tangga satu persatu . Sesampainya di ruangan adiknya , banyak orang orang menjaga ruangan adiknya .

Kelas XII IPS mendengar tiga circle masuk rumah sakit , mereka bergegas pergi menuju rumah sakit . Mereka khawatir Tiga sekawan mereka kenapa Napa karena tidak ada yang mendampingi sebagai keluarga . Tapi melihat seseorang yang telah hadir membuat hati mereka sedikit lega.

" Edgar , Vanya ..." Edgar berjalan mengintip ruangan adiknya di kaca kecil . Di mana para dokter sedang melakukan perawatan medis pada adiknya karena keracunan.

" Ini apa yang terjadi pada adek gue ?" Tanya Edgar emosi melihat ke arah Para murid kelas XII IPS .

Ara melihat kondisi tidak kondusif pun menghela nafas kasar . " Kak Vanya , Selina dan Bella keracunan makanan setelah istirahat tadi .tapi setelah di bawa ke sini kondisi mereka parah dan harus di lakukan pengobatan lebih lanjut ." Jelas Ara meringis melihat wajah memerah Edgar .

Edgar yakin bahwa ada orang yang berani melakukan itu pada adiknya. Dia tahu watak adiknya itu . Apalagi dia dan adiknya memiliki banyak musuh . Dia yakin musuh musuh Vanya atau musuh dia yang berani melakukan itu pada adiknya.

Ara menghela nafas lega melihat Edgar seperti mulai tenang . Perempuan itu , menggigit jarinya panik melihat lampu ruangan medis berubah mati .

Melihat lampu mati dan hanya meninggalkan pertanyaan besar dari mereka . Dokter Laskar keluar , menghela nafas kasar .

" Gimana keadaan mereka dok?" Tanya Aidan Reizandra Zanier , murid kelas Vanya yang memiliki watak pendiam .

" Racun di tubuh Selina Kyle William dan Nabella Nivelion Langit sudah keluar . Dan sekarang mereka di pindahkan ke ruang inap . Sedangkan murid yang bernama Sevanya Aldora Van Alexandra racunnya memiliki Dosting hingga kami harus meminta izin pada keluarganya untuk mengoperasi nya . Menurut medis , pasien Vanya dulu pernah melakukan sesuatu hingga membuat ginjal dia rusak . Jika di biarkan ginjal tersebut , Tomor yang sedang berkembang biak di dalamnya bisa menjalar ke organ lain . Kami ingin meminta izin pada keluarga pasien untuk mengoperasi Nefrektomi pengangkatan ginjal pada pasien bernama Vanya . " Jelas Laskar . Mendengar itu , Edgar mengangguk setuju .

" Saya setuju . Operasi ini harus berjalan lancar dan adik saya harus sembuh dari penyakitnya . " Kata Edgar pada Laskar yang mengangguk kepalanya .

" Baik , saya Dan tim saya akan berupaya semaksimal mungkin agar operasi ini akan berhasil . Kita doakan semoga operasi ini akan berjalan lancar. Kami para tim medis akan memindahkan ruangan pasien ke ruang operasi untuk di tindaki lebih lanjut." Semua yang ada di sana mengangguk . Mereka juga tak tahu bahwa ketua OSIS mereka memiliki kerusakan ginjal padanya . Jika tahu dari dulu mereka tidak akan menyuruh Vanya untuk istirahat total.

Ruangan UGD terbuka , terlihat ketiga pesien yang masih terbaring lemes di branker . Edgar berjalan di sisi Branker yang di bawa oleh perawat . Pria itu menggenggam tangan adiknya .

" Vanya , Lo harus sembuh . Nanti siapa yang habisin harta keluarga kita kalau bukan Lo . Maafin Abang , gara gara Abang punya pacar kamu kurang perhatian dari Abang . " Edgar sadar awal mula masalahnya adalah dirinya . Dirinya yang mempunyai pacar melupakan adik yang selalu dia rawat dari kecil .

Sesampainya di ruang operasi, Vanya di masukan ke dalam meninggalkan orang orang yang di depan menunggu kabar baik Vanya .

" Kenapa bisa separah ini dan kalian tahu siapa pelakunya?" Orang orang yang ada di sana menggelengkan kepala . Edgar menahan nafas emosi agar tidak mengacaukan rumah sakit ini .

" Kalian jaga Vanya . Biar gue yang cari pelaku nya . " Edgar keluar meninggalkan para murid kelas XII IPS yang terdiam merasakan Aura Edgar .

Pantas saja Vanya di takuti . Dia saja memiliki Abang yang sangat di takuti . Aura yang sangat di padukan dari kakak dan adik. Tak perlu tes DNA . Melihat dari perilaku saja mereka tahu Vanya Adalah adik kandung Edgar .

Ending Transmigrasion ? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang