Ending Transmigrasion ( Sebuah Obsesi )

707 33 2
                                    

Vanya menatap dirinya di cermin. tiga hari dia meliburkan diri untuk menenangkan dirinya yang lagi berduka atas kepergian Edgar akhirnya dia pergi sekolah . Vanya keluar dari kamar , sepatu pantofel terdengar jelas di kesunyian lantai satu . Gadis itu berhenti di depan kamar Edgar . Dia membuka nya , tercium bau Farpum kamar abangnya dan warna gelap menghiasi seluruh dinding serta ornamen hitam kesukaan abangnya.

" Abang , Vanya rindu ." Gumam Vanya berbaring di king size . Dia bangun , beranjak dari tempat tidur abangnya sambil mengelilingi kamar abangnya. Dia menatap dirinya di meja rias abangnya . Vanya tersenyum melihat bayangan dirinya di cermin . Dia berputar melihat betapa kagumnya dia pada dirinya sendiri .

" Apa boleh muji diri sendiri . " Gumam Vanya terkekeh pelan . Gadis itu memicing matanya melihat ada hal aneh di cermin abangnya . Tangannya menyentuh cermin di meja rias. Saat tangannya menyentuh cermin abangnya , entah bagaimana bisa cermin itu berputar hingga membuat Vanya mundur beberapa langkah.

Mulut Vanya menganga melihat seperti ruangan rahasia di balik kamar abangnya . Dia tak habis pikir , selama ini Reflika dirinya tidak pernah sama sekali menunjukan ingatan tentang ruangan rahasia Edgar . Baru kali ini Vanya tahu bahwa Mension ini salah satu kamar memiliki ruangan misterius.

Vanya berjalan menuruni tangga ruangan misterius itu . Dia membuka pintu yang membuat Vanya penasaran berkali kali lipat .

Sekali lagi Vanya terkejut melihat foto seseorang terpajang di sekeliling ruangan merah itu. Dan yang paling membuat Vanya mual adalah foto seseorang bertelanjang tanpa sehelai benang pun dengan figura besar di pajang besar di tengah ruangan itu .

" Ini kan foto Bella ." Ucap Vanya tak bisa berkata apa apa lagi . Melihat semua ruangan abangnya penuh foto Bella .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak tahu lagi Vanya harus bersikap bagaimana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak tahu lagi Vanya harus bersikap bagaimana . Padahal Abangnya sudah memiliki kekasih Xaviera tapi kenapa abangnya malah obsesi sama sahabat nya sendiri .

Gadis itu berkeliling , bagaimana banyaknya foto Bella terpajang di ruangan itu bahkan semua hal yang berkaitan abangnya membuat Vanya tak bisa berkata apa apa

Ending Transmigrasion ? [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang