Aula

100 14 0
                                    

Sementara Vanya dan Nalen sibuk menagih uang kas di setiap kelas , di sisi lain , seksi kebersihan yang dulu di pilih oleh kepala sekolah, pengendali organisasi OSIS mengeluh membersihkan seluruh lantai Aula yang besar . Apalagi auditorium yang tinggi itu .

" Apa Lo yakin kita sanggup membersihkan ini ?" Tanya Selina menatap tak yakin melihat seluruh aula yang besar apalagi mereka juga harus menata ulang meja kursi untuk kedudukan anak baru nantinya .

" Yakin lah . Kita kan ramai ramai ya engga guys ." Ujar Bella menyapu setiap sisi aula yang berdebu.

Baru juga mereka setengah menyapu aula , meja saja belum di susun apalagi menyapu aula dengan semua anggota 10 orang itu . Bisa mati mereka .

" Kita juga tahun dulu sanggup walaupun gagal sih karena ada kekacauan pemilihan asal panitia itu . Tapi kan kita engga boleh lagi mengulangi kesalahan yang sama Selina . "

Selina hanya mengangguk , dia melihat sekeliling Dengan kacamata cat eye di wajah oval nya. Dia menyapu di sisi pojok lantai . Tak sengaja matanya , menatap foto yang di coret seperti tanda bercak darah .

" Bella sini Lo ." Mendengar suara Selina , Bella yang tadi membuang semua debu dan sampah kecil seraya menggerutu karena banyak Putung Putung rokok di pojok aula.

" Bangsat , banyak benar putong rokok di sini . " Gerutu Bella menyapu sisa sisa rokok lalu membuangnya ke tempat sampah . Bagitu juga debu dan sampah kecil , Bella mengambil plastik lalu membuatnya dan membuangnya ke tong sampah berlari kecil menuju Selina yang memanggilnya.

" Kenapa lo.." ucapan Bella terhenti melihat foto yang di pegang Selina . Bella merampas foto itu . Terdapat foto dirinya , Vanya , Bella, Nalen di coret menggunakan tinta merah . Dan yang paling ngeri adalah foto Vanya yang paling banyak darah di gunakan .

 Dan yang paling ngeri adalah foto Vanya yang paling banyak darah di gunakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Gue engga tahu apa maksud foto itu. Yang pasti ada yang dendam dengan kita . Entah guru , para murid atau organisasi lainnya " Selidik Bella menatap foto itu . Foto itu seperti mereka fotbar tahun dulu di mana mereka semua menyemangati Vanya yang mencalonkan dirinya sebagai wakil OSIS di periode kelas 10. sebenarnya Vanya ingin menjadi ketua OSIS di kelas X tapi karena sebuah insiden dia di pilih menjadi ketua OSIS di tahun pertama . Padahal dulu ingat benar Selina . Dulu para anak anak kelas 10 tidak boleh mencalonkan dirinya sebagai ketua OSIS . Yang boleh menjadi ketua OSIS hanya kelas 11 . Tapi karena ketua OSIS yang di pilih dulu terkena kasus skandal yang melibatkan polisi dan merusak citra sekolah terpaksa mereka memilih Vanya sebagai ketua OSIS dan lihatlah kepempimpinan tahun pertama . Para anak nakal jarang membolos . Gadis itu mengembalikan citra sekolah hingga membuat semua angkatan dulu kagum dengan Vanya karena gadis itu berhasil merubah pandangan masyarakat tentang Hight Aurora School Internasional, . Sekolah yang dulunya selalu terlibat kasus bahkan sampai kepolisian terhenti karena Vanya .

" Lo simpan di saku Lo . Nanti kita bicarakan sama Vanya dan Nalen. " Selina mengangguk lalu menyimpan fotonya di saku , kembali ke pekerjaannya masing masing .

Ending Transmigrasion ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang