Malam menunjukkan pukul 1 dini hari, dengkuran saling bersahutan di dalam sebuah kamar yg berisi 6 orang laki laki.
5 nya sudah tertidur pulas menyisakan 1 orang yang masih terjaga sambil mengotak atik social medianya. Laki laki asal aceh yg merantau ke kota orang besama sahabatnya bernama idok, dan dia yg kingdom kenal sebagai Rinz the next goat, midlaner bar bar, el flicker ke depan dan berbagai julukan yg ia dapat saat memasuki dunia E-sport MLBB saat ini.Rinz masih terjaga , karna panggilan alam ia bangun dari kasurnya dan menuju ke toilet yg terletak di belakang ujung ruangan. Setelah selesai menyelesaikan urusannya ia pun berjalan keluar untuk kembali ke kasurnya dan akan mencoba untuk tidur. Mengingat besok mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapi MPL ID week ke 4.
Langkahnya terhenti ketika melihat cahaya terang yg berasal dari kasur arthur atau sang jungler RRQ sutsujin. Dengan pelan ia melangkah ke arah kasur sutsujin untuk memastikan asal cahaya itu. Tepat ketika ia berada di samping kasur baby ujin , rinz terkekeh ringan . Awalnya ia mengira ujin terjaga dari tidur, ternyata tertidur dengan handphone yg masih menyala. Dengan pelan rinz mengambil handphone tersebut dari tangan ujin.
Rinz terhenti dan terpaku pada saat ia ingin keluar dari aplikasi Tik tok yg terbuka di handphone ujin. Bagaimana tidak , di layar hp tersebut ternyata terpampang berbagai komenan para net tentang video dirinya dan ujin yg di edit sedemikian rupa. Berbagai komentar di dalamnya cukup mengejutkan, dukungan tentang kapal Rinjin yg begitu banyak. Rinz sontak mengelengkan kepalanya dan mencoba berfikir positif , mungkin tidak sengaja terpencet ujin saat mengantuk dan akan tertidur. Ia mencoba keluar dan kembali terkejut ternyata pencarian tik tok ujin " Rinz dan sutsujin sweet moment".
Ia melihat ke arah ujin yg tertidur pulas dengan posisi menghadap ke dinding. Jujur saja saat pertama kali bertemu dengan sutsujin secara langsung ia terpana dengan ciptaan tuhan yang 1 ini. Wajah manis, kulit putih dan senyuman yg membuat semua orang melihatnya merasa gemas dengan jungler 1 ini. Selama ini interaksi antara dirinya dan ujin tidak begitu intens. Hanya sapa , iseng dikit dan yeah latihan. Obrolan ringan itupun biasa jika ada player rrq yg lain membuka topik.
Entah mengapa ia merasa sulit mendekati ujin , lain halnya dengan sahabatnya idok maupun dyren yg bisa dekati ujin dengan mudah. Rinz selalu merasa ujin menjaga jarak dengannya seolah membangun tembok untuk mereka berdua. Kesal?? Tentu iya , tapi rinz tidak bisa berbuat apa apa. Karna ia mencoba fokus untuk pertandingan walau tetap di selipin berbagai momen gila yg ia lakukan ketika bertanding di MPL. Tentu saja berharap di notice oleh baby ujin walau hanya sedikit persen yg akan terjadi tidak masalah. Ia ingin terlihat keren di mata ujin walau hanya sedikit.
Rinz menarik nafas dan menghembuskannya pelan. Kemudian ia mematikan hp ujin dan meletakan di meja samping kasur .
" Enghhh " Ujin membalikan badan menghadap ke arah rinz yg tanpa sengaja membuat selimutnya tersingkap dan membuat kakinya yg putih mulus terpampang di hadapan rinz. Rinz yg melihat kejadian tersebut sontak menahan nafas.
"Shit!!" Umpat rinz dengan suara parau dan kecil. Ia dapat merasakan sesuatu yg berada di bawahnya mulai mengeras sedikit.
Rinz mencoba menetralkan degup jantungnya dengan menarik nafas dan membuangnya perlahan lewat mulutnya. Kemudian rinz mulai membungkukkan badannya untuk merapikan kembali selimut yg tersingkap tadi. Namun gerakannya terhenti, karna salfok dengan kaki ujin yg kecil ramping dan putih itu. Tanpa sadar tangannya malah mengusap kaki ujin dari bawah ke atas paha ujin dengan pelan." Emhhh " Lenguhan halus terdengar dari bibir mungil ujin, merasa terganggu tanpa sadar ujin menggeser posisi kakinya menekuk ke arah atas yg membuat celana pendek tidurnya tersingkap ke atas mempertontonkan pahanya yg putih di remang remang cahaya kamar tidur mereka saat ini.
" Tahan, rinz sadar cok "ucap rinz dengan suara pelan mencoba mengumpulkan kewarasan dirinya. Rinz menarik selimut itu dengan perlahan . Dengan pelan ia menyelimuti ujin dari kaki hingga ke dada." Manis " Ucap rinz ketika melihat wajah ujin dari dekat. Dari melihat bulu mata , hidung hingga ke bibir ujin. Bibir tipis itu selalu membuat rinz tergoda, rinz selalu menghayal bagaimana rasanya jika ia mencium bibir itu. Rinz menjilat bibirnya sendiri , nafasnya mulai memberat. Ia meletakkan ke dua tangannya di sisi kiri kanan kepala ujin. Dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajah ujin. Semakin tipis jaraknya semakin kencang degupan jantungnya. Hanya mengecup bibirnya ujin janjinya.
" Rinzz "
Mata ujin terbuka dengan pandangan sayu.Badan rinz membeku seketika bagai terkena skil 2 aurora. Dengan jarak yg begitu dekat , hidung bersentuhan dengan hidung.
" A.. Ak.. Aku.. Thu.. Thur .. A.. Emm!?" Dengan terbata bata rinz berucap namun terhenti ketika ujin mengalungkan tangannya ke leher rinz, menariknya hingga bibir mereka bersatu. Mata rinz terbelalak berbeda dengan ujin yg memejamkan matanya. Ujin melumat bibir rinz dan kemudian tidak ada gerakan lagi dari sang empu. Kedua tangan yg melingkar itu perlahan melonggar dan jatuh dengan pelan. Dengan bibir yang masih menempel rinz mengedipkan matanya beberapa kali untuk mencerna apa yang baru saja terjadi. Rinz mengangkat kepalanya namun tetap dengan jarak yg dekat. Ia bisa melihat ujin kembali tertidur pulas.
" Thu.. Thur.... " Panggil rinz dengan pelan namun tidak ada respon yg di berikan. Ujin menggigau itu yg dapat rinz simpulkan. Tapi kenapa memanggil namanya dan menciumnya? .Tangan rinz terangkat kemudian mengusap kepala ujin dengan lembut. Seperti janjinya hanya kecup dan itu ia sudah dapatkan di tambah bonus lumatan kecil dari bibir ujin.
" Cupp " Rinz memcium dahi ujin kemudian mulai bangkit dari posisinya.. Memasukan tangan ujin ke dalam selimut kemudian berjalan ke arah toilet kembali untuk mengurus bagian bawahnya yg menegang karna kejadian singkat tadi.Menurunkan celannya dan mengeluarkan miliknya yg keras dan berukuran besar , tidak biasa untuk laki laki seusianya. Tangannya mulai menaik turunkan miliknya dari tempo pelan menjadi cepat. Kepalanya mengadah ke atas sambil menggigit bibirnya membayangkan baby ujinnya.
" Ahh sialll.. Emmh .. Sssss.. Ah... Koh.. Sss thurrr" Cairan putih kental itu akhirnya keluar setelah menghabiskan waktu hampir setengah jam ia mengocok miliknya sambil membayangkan kaki putih ujin dan ciuman tadi. Membayangkan bagaimana jika mulut kecil itu menghisap dan menjilati miliknya. Bagaimana mulut ujin yang penuh karna miliknya yang besar. Hisapan dari mulut baby ujinnya. Hangat pastinya jika miliknya berada di dalam mulut kecil itu.
Tatapan rinz menjadi tajam dan sebuah seringai dibibirnya mulai terlihat. Jika ujin menciptakan jarak dengannya maka rinz yg akan mengikis jarak itu. Ia dengan percaya dirinya meyakini kejadian tadi menjadi bukti kecil ujin pasti memiliki perasaan untuknya.
" Baiklah sayang, kau harus membayar karna telah menciumku tadi dan meninggalkan ku dengan milikku yg mengeras karna mu" .
Rinz berjalan keluar untuk tidur setelah selesai membersihkan ulahnya tadi.
Sebelum berbaring ia melihat ke kasur ujung sebelah kiri dan tersenyum. Berbagai rencana akan ia susun untuk membuat ujin jatuh ke pelukkannya.
" Good night sayang " Bisiknya dan mulai berbaring dan memejamkan matanya untuk tidur.
..
.
Tbc
Sorry jika ada pengetikan salah dan typo bertebaran
Yg mau lanjut ceritanya komen ya guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
FF U Know I Know
FanfictionFF Yang ga suka dan ga kuat baca BXB Di saranin MINGGIR!!! No ramah tamah