[5] pulang, wahai mentari..

353 44 28
                                    

"Krow, sulit rasanya untuk merelakan mu. Hati ini terasa sesak setiap kali melihatmu bersama orang lain"

Gumam lelaki berambut merah muda yang sedari tadi sedang melihat pemandangan paling menyakitkan di hidupnya. Mungkin itu hampir membunuhnya sekarang.

Cengkeramannya mengerat di bawah sana..

Telapak tangannya memerah akibat mencengkram ujung baju terlalu kuat..

Tapi tempat yang paling terluka adalah hatinya..






flashback...

Zaki ingin berjalan-jalan di taman kota untuk menenangkan pikirannya, akhir akhir ini Zaki menjadi mudah lelah dan pikirnya mungkin dengan jalan-jalan kecil bisa meningkatkan mood sekaligus membebaskan pikiran dari hal-hal negatif.

Tapi sepertinya pilihannya ini salah ketika menunjuk taman kota sebagai tempat membebaskan semua itu.

Kini ia melihat sepasang kekasih yang sedang berjalan-jalan santai dengan penuh kebahagiaan. Bukan salah mereka kalau Zaki terluka akan itu. 

Semua ini adalah kesalahannya sendiri yang terlalu egois menginginkan Krow sepenuhnya.

'apa salah bagiku untuk memintamu kembali?..'


flashback off..







Sampai sekarang pun Zaki masih disana, melihat pemandangan itu dengan linangan air mata yang tidak mengganggunya. Air mata itu sudah berteman dengan Zaki semenjak dirinya mengenal Krow.

'maafkan aku Krow, aku tidak bisa..'







....










"sayang! lihat bunga ini sangat indah bukan??" Wanita manis dengan rambut ungu bernetra violet itu berkata sambil memeluk lengan pria disampingnya.

Dengan tatapan berbinar dan wajar cerianya ia menunjuk semua bunga indah didepan matanya.

Satu persatu memperkenalkan seluruh bunga itu dengan penuh kebahagiaan.

"kamu juga tidak kalah indah, sayangku" Krow menyisir rambut wanitanya sepenuh hati dilengkapi senyuman manisnya.

"kamu selalu bisa membuatku salah tingkah" 

"aku adalah lelakimu dan itu adalah tujuanku" Krow mencubit gemas hidung wanita violet tersebut.

Kebahagiaan itu tertahan ketika sorot matanya menangkap keberadaan Zaki, dengan teliti dirinya melihat ternyata itu benar-benar dirinya. 

Krow yakin kalau saat ini Zaki sedang menangis, namun ia tidak mempedulikan itu dan terus menatap wanita disampingnya dengan tatapan penuh arti.

























"apa aku ini?... kenapa aku terus dibodohi dengan hubungan yang sudah tidak ada seperti ini?.."

Zaki mengusap air matanya, ia tidak tau kalau Krow akan semenjauh ini dengannya. Setelah semua yang sudah mereka lalui bersama.

'apakah aku memang harus memenuhi keinginan terakhir Krow ketika kita berpisah?..'














Tit

Tit


"Souta..."

"iya?? eh?? kamu kenapa Zaki, ko ngomongnya sambil gemetar gitu?"

"aku gapapa.."

"gapapa apanya??!! bilang sama Souta kalau ada apa-apa, kamu ga anggap Souta ini sahabat kamu? jahat banget sihh"

Masih Hatiku [KroJaki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang