Chapter 14

25 5 0
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

"Hunter Sung," panggil Haein.

"Ya, ada apa Hunter Cha?"

"Maafkan aku."

"Huh?"

Bug!

"Hunter Cha!"

"Apa yang anda lakukan?!"

Hunter yang masih berada di lokasi tercengang melihat Haein memukul Jinwoo tepat di pipi dengan sangat keras.

"Rasakan itu bajingan! Kau sudah membuat Kakakku menangis," ucap Haein dengan nada suara geram.

"Itu yang ingin di sampaikan Tuan Uriel padamu setelah sadar," lanjut Haein dengan wajah tidak bersalahnya menjelaskan maksudnya.

Jinwoo terdiam sembari memegang pipinya yang terasa panas. Lalu dia menatap Haein dengan helaan napas.

"Apa yang dia iming-imingi padamu, Hunter Cha?" tanya Jinwoo.

"Kesempatan jalan-jalan bersama Nona Ichika dan Nona Mai, lalu Tuan Uriel memberiku kalung ini," jawab Haein sembari menunjukkan kalung dengan liontin berwarna turquoise berbentuk bulat kecil.

"Sudah kuduga," gumam Jinwoo.

'Tapi apa maksudnya "Kakakku menangis"? Apa Ara pernah menangis karenaku? Tapi kapan dan kenapa?' batin Jinwoo kebingungan dengan banyak spekulasi dipikirannya.

Wuushh!!

Tiba-tiba angin berhembus dengan cepat. Mengelilingi tempat itu membuat beberapa barang dan puing-puing kecil berterbangan.

"Ada apa ini?!" tanya Jinchul sembari menahan kain penutup tubuh Hunter yang tidak bisa bertahan dari pertarungan hebat di dalam Double Dungeon.

"Kami tidak tahu!"

Hunter yang lain berusaha menahan agar tubuh-tubuh Hunter itu tidak ikut terbawa angin yang bertambah kuat.

"Angin ini bergerak tidak wajar," ucap Haein.

Lalu seperti angin yang tiba-tiba berhembus cepat, secepat itu juga barang-barang yang terbawa arus jatuh kembali ke tanah. Lalu angin tersebut bergerak menyatu dan masuk ke dalam liontin Haein.

Bzzt ... zzt ...

"Darurat ...."

"Nona Mai!"

Haein menutup mulutnya melihat keadaan Mai yang sangat memprihatinkan. Liontinnya menampakkan Mai seperti hologram. Gadis itu mengalami luka di perut yang terlihat sangat dalam dan yang paling parah ...

Dia kehilangan satu lengannya.

"Mai! Apa yang terjadi?!" tanya Jinwoo dengan panik. Perasaannya tidak enak sekarang. Dia mulai khawatir pada keadaan Alara jika Mai saja bisa seperti itu.

Fate : AplistiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang