Happy Reading!
Melihat Vexaroth yang mulai merasa terancam karena serangan Alara sebelumnya. Mereka akan kembali mencoba taktik yang sama.
Mereka harus segera membereskan terlebih dahulu Obscuris yang melindungi Vexaroth. Akar dan sulur yang berada di bawah kaki makhluk itu terhubung dengan Obscuris meski berada di tempat yang berbeda.
"Seandainya Xalios ada di sini, pohon-pohon itu sudah menjadi abu yang tertiup angin," gumam Gale. Dia benar-benar muak dengan pohon beraura gelap itu.
Gale berlari dengan barrier petir yang melindunginya dari akar dan sulur yang berusaha menjeratnya.
Vexaroth sudah akan menangkis serangan Gale, tapi pria dengan mata amethyst itu malah melewatinya begitu saja. Makhluk itu terdiam sebentar sebelum sadar dengan tujuan Gale sebenarnya. Gigi tajamnya mengerat.
"Tidak akan kubiarkan!!"
Vexaroth sudah akan melancarkan tombak-tombak Malice ke arah Gale.
Duag!
"Jangan mengganggunya."
Tapi Alara menendangnya membuat arah serangannya malah melenceng dan mengenai Obscuris yang lain hingga hampir saja pohon itu roboh.
Duag!
Duag!
Alara kembali melancarkan dua tendangan lainnya langsung di kepala makhluk yang paling di bencinya itu. Membuat Vexaroth menggeram marah karena kepalanya masuk ke dalam tanah.
"Sialan!!" teriak Vexaroth marah.
Uriel menarik kakaknya yang tidak sempat menghindari ledakan aura Vexaroth.
"Terima kasih, Uriel," ucap Alara.
"Nanti saja, kita harus mengalihkan perhatian Vexaroth," ucap Uriel sembari mengayunkan tangannya menciptakan tebasan angin yang langsung membelah Nekros yang akan menyerang mereka menjadi dua.
Mereka kembali muncul di dekat Vexaroth dan kembali memberikan tendangan yang dilapisi pusaran angin dan air bersamaan. Tidak membiarkan makhluk itu siap menerima serangan mereka sedikitpun.
Sementara itu, Gale yang baru sampai di depan Obscuris, langsung menyiapkan sesuatu yang bisa menggantikannya menghadapi Obscuris.
"Aelectra."
Asap dengan petir-petir kecil yang menyambar tercipta dengan cepat hingga melingkupi Obscuris. Terlihat satu makhluk yang berdiri dengan kedua kaki, memiliki 2 tangan, 4 sayap panjang hingga hampir menyentuh tanah, tinggi, dan berwarna hitam dengan mata besar berwarna ungu.
Michael yang berada di dekat Gale menatap makhluk itu dengan aneh.
"Semut?"
Gale tertawa senang karena berhasil menciptakan makhluk seperti yang di lakukan kakaknya. Dia terinspirasi dari Beru yang sangat kuat. Tapi yang ini dia buat lebih cepat dan kuat karena terbuat dari kilat cahaya dan bisa menggunakan petir sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate : Aplistia
FantasyDia akan pergi... "Kumohon...." Jinwoo dengan menahan pahit di hatinya, harus merelakan kekasihnya yang pergi sementara dengan waktu yang tidak bisa di tentukan. Juga kematian yang mengikat takdir kekasihnya. "Tolong kembalilah dengan selamat ...."...