Happy Reading!
"Pertarungannya akan segera selesai."
Alara menatap para Aetherion yang menunggu perintah darinya. Uriel benar-benar memberikan semua komando padanya.
"Misha, Gabriel, Michael, dan Sariel. Kalian pergilah bersama pasukan Aetherion dan siapkan barrier suci di pulau itu," ucap Alara pada keempat makhluk bersayap itu.
"Di mengerti, Lord Aplistia."
Setelah itu pasukan Aetherion menghilang di telan portal dengan cepat. Lalu perhatian Alara kembali ke layar.
"Kalian benar-benar mengerahkan semuanya."
"Kami tidak ingin persentase resiko gagal menjadi lebih besar jika Vexaroth kabur keluar barrier," ucap Alara.
"Dalam hal menyelesaikan masalah, kalian lebih baik dari kami karena menggunakan kekuatan kalian sendiri."
"Itu tidak benar, kami juga merugikan banyak orang dalam menyelesaikan masalah dunia kami," ucap Alara.
Gale mengerutkan dahinya. Sepertinya kebosanannya sudah mencapai batas. Lalu pembicaraan antara Rulers dan kakaknya yang malah terdengar seperti adu nasib, membuatnya merasa sedikit jengkel.
Kemudian saat melihat layar yang memperlihatkan Dragon Monarch sudah berhenti menyerang karena tebasan Jinwoo di kepalanya. Gale dengan semangat mengangkat senjatanya. Membuat semua perhatian tertuju padanya.
"Saatnya bertarung!" seru Gale dengan penuh semangat.
Dia membawa semua orang kecuali Rulers ke pulau dimana Jinwoo bertarung menggunakan portal miliknya yang langsung menelan mereka dari bawah.
"Hei, tunggu sebentar ...."
Terlambat. Mereka sudah menghilang dari hadapan para Rulers.
Mereka terjun dari atas karena tempat terbukanya portal berada di langit.
"Keluar kau!! Vexaroth!!"
Gale berteriak dengan Daggernya yang mulai berayun.
"Gale?! Uriel?"
Jinwoo menatap kemunculan tiba-tiba mereka dari langit dengan sedikit tercengang. Apalagi saat Gale mendarat dengan keras tepat di atas Dragon Monarch yang berhasil menghindar.
"Ara ...," gumam Jinwoo saat melihat Alara yang perlahan turun menggunakan sayapnya bersama Uriel dan Mai atau sekarang di panggil Mythria.
Setelah itu, barrier berwarna putih bersinar menutupi satu pulau hingga melebihi awan. Terasa kekuatan yang sangat kuat namun menenangkan terpancar dari barrier tersebut.
"Apa maksudnya ini Shadow Monarch?"
"Apa kau menyiapkan kejutan lainnya? Sungguh tidak mengejut-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate : Aplistia
FantasyDia akan pergi... "Kumohon...." Jinwoo dengan menahan pahit di hatinya, harus merelakan kekasihnya yang pergi sementara dengan waktu yang tidak bisa di tentukan. Juga kematian yang mengikat takdir kekasihnya. "Tolong kembalilah dengan selamat ...."...