Double Update!
Happy Reading!
"Apa mereka akan latihan perang?" tanya Uriel.
"Ini akan sangat menyenangkan," ucap Gale tidak sabar melihat pertarungan antar shadow.
Alara diam saja memperhatikan Jinwoo dari kejauhan. Pria itu terlihat lebih berkarisma di matanya setelah kebangkitannya.
Saat ini mereka sedang berada di langit dengan ilusi Uriel menghilangkan keberadaan mereka. Setelah sekian lama akhirnya sayap mereka di pakai juga.
"Wow, pertarungan yang singkat," ucap Gale saat melihat Beru yang kalah dari Bellion.
"Hm?"
Perhatian Alara teralihkan saat melihat kerumunan shadow yang mengerumuni tiga naga besar dan Tusk. Lalu ketiga naga mengeluarkan semburan api mereka yang kuat ke langit.
"Woah."
Lalu Tusk menunjukkan semburan apinya yang lebih kuat dari tiga naga sebelumnya. Oh, ini lucu sekali. Mereka pamer kekuatan.
"Pfft, ahahaha."
"Ara ...?"
Alara tersentak saat menyadari dia tidak lagi terbang di langit.
'Sejak kapan kita turun?'
Uriel bersiul dengan mengalihkan pandanganya tidak ingin bertatapan dengan Alara yang menatapnya datar.
"Dasar ...."
Greb!
"Aku merindukanmu," ucap Jinwoo sembari menyembunyikan wajahnya di ceruk leher kekasihnya dan menghirup dalam-dalam aroma kesukaannya itu.
"Aku ... juga," ucap Alara dengan sedikit ragu. Juga tidak membalas pelukan Jinwoo.
"Rajaku, siapa dia? " tanya Bellion.
"Ratuku," jawab Jinwoo.
"Ratu ...? "
Bellion menatap Alara dengan penuh penilaian. Tapi saat melihat mata sapphire itu.
Deg!
Dia merasakan keberadaan berbahaya dengan aura yang sangat menekan kuat. Lebih kuat dari Shadow Monarch sebelumnya, Ashborn. Bellion melihat makhluk yang di ciptakan oleh sang kematian dan sang kehidupan yang menjadi makhluk pertama yang menempati bumi.
"Beri hormat pada sang Ratu," ucap Bellion dengan tubuhnya yang sudah berlutut memberi penghormatan pada Alara.
"Hormat untuk sang Ratu."
Beru dan Igris di susul seluruh pasukan Shadow memberi hormat pada Alara. Membuat Uriel mendengus melihat itu. Dia merasa dejavu sekarang, karena kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate : Aplistia
FantasiaDia akan pergi... "Kumohon...." Jinwoo dengan menahan pahit di hatinya, harus merelakan kekasihnya yang pergi sementara dengan waktu yang tidak bisa di tentukan. Juga kematian yang mengikat takdir kekasihnya. "Tolong kembalilah dengan selamat ...."...