rumah ternyaman🏠

99 6 0
                                    


"kau boleh menangis, tapi jangan sampai kau menyerah. masih ada keluarga mu yang ingin melihatmu bisa mengatasi masalah mu sendiri".

༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄༄

" kak el jangan lama-lama dong meluk mami nya" protes mia yang iri dengan elya.

"tau tuh, nyaman bet kayanya" ujar riji yang baru saja masuk dengan selia, funin, sui, dan garin.

"itu siapa? " tanya garin dengan wajah tak berdosanya.

semua orang yang ada di kamar mia pun menghela nafas, sungguh manusia ini sangat jarang pulang kerumah.

"makanya tinggal dirumah aja rin" ujar mia

"tau tuh, pergi-pergi mulu lu" lanjut sui dan garin hanya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal sama sekali.

"ohh jadi itu mami caine? " ujar seseorang dan menerobos masuk dan duduk di depan tempat caine duduk.

"kak aenon?! " mia dengan segera memeluk aenon dari samping, dan aenon dengan segera membalas pelukan hangat dari mia.

"gimana kabar kakak? sekolah nya lancar? " tanya mia bersemangat setelah melepas pelukannya.

"baik, lancar kok" jawab aenon singkat dan kembali memperhatikan caine.

"halo" sapa caine pada aenon. aenon hanya diam tak menjawab, ia masih saja memperhatikan caine dengan serius.

"kenapa bisa dipanggil mami? " tiba-tiba saja aenon bertanya yang membuat caine bingung akan menjawab apa.

"harus gua jelasin lagi kah nyet? " tanya funin dan aenon hanya menggeleng dan tertawa kecil.

"hahaha, ga perlu lagian udah dijelasin kok tadi sama pak sui" ujar aenon dan funin hanya mengangguk.

"sorry-sorry, gua ga bermaksud kok tadi" ucap aenon lagi dan caine hanya mengangguk.

"lu ngapa nangis dah el" tanya garin.

elya hanya menggeleng pelan sambil menghapus sisa air matanya.

"cuma masalah kecil, tapi udah aman kok" ujar elya dan garin hanya mengangguk.

"udah pada makan? " caine membuka suara bertanya pada anak-anak rion dan mereka hanya menggeleng.

caine dengan segera berdiri dan berjalan menuju dapur, anak-anak rion yang penasaran pun hanya mengekori caine dari belakang.

setelah sampai di dapur, caine membuka kulkas dan menemukan beberapa bahan makanan yang bisa ia gunakan untuk memasak

"ada ayam, kalian mau ayam woku ga? " caine berbalik menatap anak-anak rion yang juga menatapnya.

anak-anak rion yang baru mendengar nama masakan itu hanya diam dan mengangguk pelan.

caine yang melihat itu hanya terkekeh pelan dan mulai memasak, anak-anak rion setia memandang caine yang dengan telaten memotong semua bahan yang ia butuhkan.

"ada garam ga? " tanya caine dan anak-anak rion buyar dari lamunan mereka.

elya segera berlari ke salah satu lemari dan mengambilkan garam untuk caine.
caine tersenyum dan menerima garam pemberian elya itu.

tak lama setelah bergulat dengan peralatan dapur, caine menyelesaikan masakannya. kini masakan itu sudah terhidang di atas meja makan.

kini semua anak rion tengah duduk di meja makan menunggu rion untuk makan bersama, wajah mereka terlihat sangat tak sabar ingin mencoba masakan buatan caine.

tapi berbeda dengan wajah key, krow, dan gin. mereka hanya sibuk dengan ponsel mereka tanpa memperdulikan apa pun.

tak lama rion turun dan bergabung bersama yang lain.

keluarga noirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang