caine menatap wajah tenang echi yang tertidur dipelukannya, caine dengan segera menggendong echi dan memindahkan nya kekasur.
caine menatap echi, ia masih terus memikirkan pesan agil, seakan itu menjadi beban berat dipikirannya.
di satu sisi caine ingin menyelesaikan misi ini agar ia bisa membayar biaya rumah sakit ibunya, tapi di sisi lain, ia tak ingin menyakiti hati anak-anak rion yang sudah menganggapnya keluarga.
caine hanya berdiam diri disisi ranjang echi tanpa menyadari rion yang mendekat, rion menepuk pundaknya pelan.
"caine, aku butuh keputusan kamu sekarang. stay or away? " rion berbicara to the point pada caine.
caine diam, ia masih memikirkan jawaban yang nantinya menguntungkan kedua belah pihak.
"i'm stay here" akhirnya setelah bergulat dengan pikirannya caine memutuskan untuk tetap tinggal disana.
rion tersenyum tipis, rion menepuk-neouk pundak caine kemudian berjalan keluar meninggalkan caine sendiri dikamar echi.
"ku harap pilihanku benar" batin caine.
caine keluar dari kamar echi dan kembali menuju ke kamar mia, caine melihat mia yang tidur meringkuk akibat selimutnya terbuka, caine dengan segera berjalan ke arah mia dan membenarkan selimut mia.
caine juga memeriksa mia dengan menempelkan punggung tangannya pada kening mia untuk memastikan panas mia sudah turun.
setelah dirasa mia aman caine berjalan menuju sofa yang ada dikamar mia kemudian perlahan merebahkan tubuhnya dan tidur disana tanpa selimut.
tak lama setelah caine tertidur, seseorang masuk ia berjalan perlahan menuju caine, ia berdiam diri cukup lama di samping caine.
kemudian ia menuju ke arah lemari mia untuk mengambil selimut kemudian kembali ke arah caine, orang itu menyelimuti caine.
setelahnya orang itu keluar dari kamar mia, saat tiba diluar dan menutup pintu rapat orang itu terkejut dengan keberadaan seseorang.
"elya? " tegur orang itu
"sel? " ujar elya dengan segera menghapus air mata diujung matanya.
"ngapain lo di kamar mia? " tanya selia dengan tatapan intimidasi.
elya hanya diam enggan untuk menjawab pertanyaan dari selia, selia yang merasa elya menyembunyikan sesuatu pun dengan segera ingin masuk kedalam kamar mia.
namun tindakannya dihalangi oleh elya
"jangan masuk, mia sama mami lagi tidur" ujar elya spontan yang membuat selia berhenti.
"apa tadi kata lo? " tanya selia memastikan apa yang didengarnya barusan.
"g-gua bilang mia sama caine udah tidur, nanti mereka keganggu" sikap elya yang gelagapan itu pun membuat selia semakin menaruh curiga pada elya.
tak lama keduanya hanya diam tanpa ada seorangpun yang ingin membuka suara. kemudian selia dengan segera menarik tangan elya menuju balkon.
mereka duduk disana dengan masih berdiam diri tanpa ada yang memulai percakapan. tak lama selia bersuara
"lo kangen mama kan? " tanya selia kemudian tanpa diduga air mata elya tumpah dengan sendirinya.
selia membiarkan elya meluapkan perasaan rindunya dengan cara menangis.
elya terus menangis, ia tak bisa membohongi perasaannya didepan selia, selia adalah sahabatnya sedari mereka kecil.
jadi hal sekecil apapun yang disembunyikan oleh mereka akan mudah dipahami oleh satu sama lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/375678408-288-k208807.jpg)