"eh,kalian belum tau ya? " ujar funin, sui dan riji hanya mengangguk.
"yaudah ayok, gua jelasin diluar" ajak funin dan disetujui oleh sui dan riji.
setelah mereka diluar, funin mulai menjelaskan kenapa mereka memanggil caine dengan sebutan 'mami'
༻༺༻༺༻༺༻༻༻༺༻༺
flashback
"mia, echi. jangan kaya gini ya? " ujar selia mencoba menenangkan echi dan mia yang sedang menggila agar tidak ditinggalkan oleh caine.
"GAMAU, MIA GAMAU MAMI PERGIII" jerit mia dengan terus memeluk lengan caine enggan untuk melepaskannya.
"mia, echi... " panggilan lembut dari caine berhasil membuat mia dan echi mulai tenang.
"kita duduk dulu ya? " ajak caine dan hanya dituruti oleh echi dan mia.
funin dan selia hanya diam memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh caine selanjutnya.
"mia, echi. bisa tenang dulu? " tanya caine, mia dan echi hanya mengangguk.
"boleh om-"
"mami" potong mia dan echi, caine hanya terkekeh pelan.
"boleh mami nanya? " tanya caine
"tentu" jawab echi dengan masih terisak.
"kenapa mami gaboleh pergi? mami kan bukan siapa-siapa kalian? " ujar caine melanjutkan pertanyaannya. funin dan selia diam-diam meng-iyakan pertanyaan caine.
mengapa mia dan echi tak mau caine pergi sedangkan caine bukanlah siapa-siapa di keluarga mereka.
"karna, mia sayang mami, kak echi juga sayang mami, kita udah anggep mami kaya ibu kita, sikap mami ngehangatin hati kami, mami lembut, mami ngatasin masalah pake otak, aku sama kak echi suka hal itu dari mami" jelas mia panjang lebar yang membuat funin dan selia terpaku.
sekilas, caine memang mengingatkan mereka pada ibu mereka, tetapi mereka mencoba menyangkalnya karna caine adalah seorang pria.
"mami juga baik banget sama echi sama mia, mami gapernah ngebentak, hati mami lembut, echi suka" lanjut echi yang membuat caine tersenyum hangat.
"jangan terlalu berlebihan echi,mia, tapi mami kan bukan keluarga kalian" ujar caine lagi yang membuat echi dan mia kembali cemberut.
"mami, aku sama mia udah nganggep mami keluarga, kami gapeduli papi gajadi masukin mami kekeluarga ini, kami bakal terus nyari mami. kapan pun itu" ujar echi yang membuat hati funin dan selia sadikit terketuk untuk menerima caine di dalam keluarga ini.
jika mia dan echi bisa menerima caine dangan lapang dada, mengapa mereka tidak?.
"mami jangan pergi ya? kasian echi sama mia" terdengar suara seseorang yang meminta caine untuk tinggal, orang itu adalah selia.
"kak sel? " panggil echi tak percaya bahwa selia juga memanggil caine dengan sebutan 'mami'.
selia hanya tertawa kecil. caine yang merasa gemas dengan tingkah selia pun berdiri kemudian mengelus surai hitam selia, funin yang tak mau kalah pun juga mencoba menarik perhatian caine.
"iya mi, tetap disini ya, sama kita" ucap funin yang membuat caine terkekeh. caine tau bahwa funin hanya mencoba menarik perhatiannya dan itu berhasil, caine menepuk-nepuk sayang kepala funin.
bruk!
"MIA! MIA BANGUN MIA" echi berteriak yang membuat ke-3 orang yang sedang bercengkrama itu mengalihkan pandangannya pada sumber suara.