"Selamat Membaca"
-
-
-
-Gedung bertuliskan Teater Show sudah ada di depan mata. Melihat orang-orang berlalu lalang dan memasuki pintu masuk ruang teater membuatku tak sabar melihat pertunjukkan yang hebat itu di dalamnya. Seumur hidupku, aku tidak pernah menonton teater secara langsung. Kebanyakan, aku nonton dari ponsel, itupun kalau mood nonton.
Suara langkah kaki terdengar, menoleh melihat Zean sudah berdiri di sampingku melirikku dengan senyuman tipis. "Yo, masuk!" katanya melingkarkan lengannya di lenganku.
Mata ini melebar melihat tindakannya. Kenapa Zean menggandeng tanganku? Kita kan bukan seorang kekasih?—pikirku. Namun, aku sama sekali tidak memprotes. Sedari tadi, rasanya jantungku terus berdebar-debar tidak karuan. Zean menyodorkan tiket ke loket begitupun aku.
Kami berdua pun segera masuk dan di suguhkan begitu banyak penonton yang sudah memenuhi kursi. Seulas senyum terukir jelas di bibirku.
"Wah! Gak nyangka kalau peminat teater sebanyak ini?!" kataku masih terpukau di balas kekehan kecil Zean.
"Kau tahu, teater hari ini itu sangat spesial. Makanya orang-orang berkunjung ke sini. Lihatlah! Poster teaternya." kata Zean sambil berjalan menuju kursi.
Arah pandangku mengarah ke poster teater yang berada di panggung. Wajah-wajah di poster tersebut sudah tidak asing di penglihatanku. Salah satunya adalah MC otome ini, pipiku memerah tanda tak percaya bahwa aku benar-benar akan bertemu dengannya di acara teater?!—aku ingat jelas bagian dimana MC otome itu bertemu dengan Zean.
Jadi Zean mengajakku ke teater ini karena ada niat tertentu ke MC?—batinku melirik ke arah Zean.
"Duduklah," ucapnya ku balas anggukkan, aku pun mendaratkankan pantatku ke kursi itu dan bersantai sambil menunggu acara teater di mulai.
Zean duduk di sebelahku, berkata,"aku tidak sabar untuk melihat Rumi Taylor. Anak dari Chole Taylor, ia mengikuti teater pertama kalinya." aku menoleh ke arah Zean ketika ia menyebut nama Rumi.
"Oh, jadi itu nama anaknya Chole Taylor, Rumi Taylor. Namanya indah banget dan wajahnya juga cantik." kataku dibalas anggukkan mantap Zean.
Lampu pun seketika mati dan tergantikan oleh lampu panggung menandakan acara teater pun di mulai. Ketika tirai merah terbuka semua orang bertepuk tangan meriah. Sang pencerita pun segera bercerita mengenai cerita teater yang di bawah malam ini. Semua orang makin bersorak setelah parah pemain teater mulai bermunculan.
Mataku berbinar-binar melihat acara teater ini dan menikmati suara-suara indah pemain membawakan lagu. Diri ini seketika hanyut dalam cerita mulai senang, duka, tegang dan akhirnya semua terselesaikan. Akting dari Rumi pun sangat baik sama persis seperti Chole, ibunya. Rumi di sini sebagai pemain utama protagonis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evol & Love {PROSES PENERBITAN}
Fantasyudpate (23-09-24) The end (01-11-24) (Status: akan di terbitkan) Maya Lydiana hanyalah gadis biasa yang mencintai teman sekelasnya dalam diam. Namun, teman yang disukainya malah mencaci maki Maya dan meremehkannya setelah tahu, Maya suka padanya...