Part 13. Evol Angin

20 5 0
                                    

  "SELAMAT MEMBACA!"
-
-
-

  Taksi berhenti tepat di depanku. Aku segera naik menuju ke tempat lokasi syuting untuk melihat para crew bekerja. Dan syutingnya dilakukan besok. Aku tak sabar buat melihat lokasi itu secara langsung. Sebuah notif muncul di layar ponselku bahwa aku melakukan di lokasi itu melakukan riview kecil-kecilan setelah itu pergi ke tempat Rumi.

Rumi akan tampil di panggung sekitar jam 3 sore. Masih ada waktu untuk pergi kesana. Waktu pun berlalu, aku membayar ke supir taksi lalu turun. Ketika aku turun dari taksi, aku sudah di sambut oleh leader crew begitu ramah. Ia menuntunku melihat ke lokasi syuting.

  Leader crew tersebut menjelaskan tempat-tempat yang akan di lakukan ketika syuting dan tidak lupa menyodorkan narasi cerita yang dari novelku. Ku baca narasi tersebut sudah tidak ada kekurangan sama sekali dan hampir 90% itu dari novelku, hanya sebagian yang dari karangan Zean tertulis di sana.

   Melihat sekeliling banyak sekali lampu-lampu syuting terpajang dan peralatan lainnya. Aku tengah asik berkeliling sekitar sembari melihat pakaian yang bakal di pakai oleh aktor dan aktrisnya. Sebuah tangan menepuk bahuku membuat diri ini terkejut, menoleh ke belakang mataku terbelalak.

"TAKI! Kau disini?!" pekikku masih tak percaya kalau dia ada disini.

"Sejak kapan kau di sini? Kok gak bilang." kataku masih tersenyum sumringah.

"Barusan sih, aku ke sini. Dan kamu ke sini untuk apa?" tanyanya balik.

"Hanya mereview aja." jawabku singkat.

  Taki tersenyum, kami berdua saling berbincang-bincang sesekali tertawa mendengar lelucon. Pemuda itu merapikan rambut pirangnya lalu aku melirik ke arah jam di ponselku.

"Oh, aku harus pergi ke acaranya Rumi." kataku sembari menyimpan ponselku di tas selempang.

"Kau mau nonton acaranya Rumi?" tanyanya ku balas anggukkan mantap.

"Baiklah, hati-hati! Maya!" 

  Aku segera pergi dari tempat lokasi syuting dan naik taksi yang kebetulan lewat. Taksi melaju kencang menuju konsernya Rumi. Selama perjalanan, tiba-tiba cuaca yang cerah menjadi mendung ingin turun hujan.

"Kenapa cuacanya tiba-tiba mendung?" gerutuku pelan.

  Setelah sampai ke tempat tujuan. Begitu banyak orang-orang yang sudah memenuhi studio tempatnya Rumi akan menunjukkan sinarnya pada semua orang. Aku melihat sekitar begitu banyak poster Rumi yang terpajang. Sebelum masuk, aku berfoto-foto ria.

  Angin berhembus kencang banget membuat beberapa poster yang terpajang ke seluruh jalan, bergoyang. Aku segera pergi dari poster jalanan tersebut. Namun, angin terlalu kencang membuat beberapa barang terbang dan poster tempatku foto. Seketika tumbang. Orang-orang sekitar meneriakiku agar menghindar tetapi aku terlambat mengelak.

Mataku terpejam ketika poster itu hendak mengenaiku.

"PUSARAN ANGIN!" seru seseorang membuat poster itu melayang ke udara.

"PUSARAN ANGIN!" seru seseorang membuat poster itu melayang ke udara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Evol & Love {PROSES PENERBITAN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang