Part 10. Turnamen Basket

32 9 3
                                    

  "SELAMAT MEMBACA!"

-

-

   Suasana di luar studio Loveland City sangat ramai sekali. Banyak orang berlalu lalang membeli jajan, foto, anak kecil main kejar-kejaran dan ada yang memutuskan masuk ke dalam studio sambil nunggu acara di mulai. Gelembung-gelembung memenuhi udara, gelembung tersebut berasal dari salah satu pedagang yang jualan gelembung.

   Aku berjalan-jalan sekitar mencari barang yang ingin ku beli sebelum masuk ke dalam studio. Itung-itung biar gak repot saat masuk nanti, makan sama minuman sudah tersedia dan tinggal menunggu acara di mulai. Akhirnya, aku memutuskan untuk mampir ke penjual sosis panggang.

  Setelah memesan, aku duduk di kursi yang sudah tersedia memerhatikan sekitar mencari tujuan kedua membeli jajan. Ketika terdiam mencari jajanan selanjutnya. Aku mendengar suara yang sangat familiar dan menoleh ke sumber suara tersebut.

"Maya! Kamu disini?!" tanyanya nada shock gak percaya.

Mataku sukses melebar melihat Della dan Fabio juga ada disini.

"Eh, kalian juga nonton turnamen basket?!" pekikku masih kaget.

Della, kok gak bilang-bilang kemarin kalau ia nonton juga. Dasar! Masa udah jadian, ia gak ingat bestienya sendiri—gerutuku dalam hati.

"Iyalah nonton. Masa gak nonton sih, seru banget kalau nonton basket with my boyfriend!" kata Della tertawa kecil sambil melirik ke arah Fabio, tersenyum paling manis.

  Aku memasang wajah datar melihat keromantisan mereka berdua sedangkan diriku, mau gak mau jadi sarang nyamuk sesaat. Fabio pergi memesan sosis panggang. Sekarang tinggal aku dengan Della.

"Berasa dunia milik kalian berdua ya?" ejekku melipat kedua tangan di dada memerhatikan Della.

"Hehe, sorry Maya. Aku pikir, kau tidak datang lihat turnamen ini. Jadi aku gak ngabarin kamu dan berpikir,"  ucapnya berhenti sambil melirik ke arah Fabio yang memesan,"aku mengajak Fabio aja sekalian kencan nonton bareng."

Ia menatapku sejenak dan heran. "Ini kan turnamen antar sekolah, SMA Star Loveland dan SMA Stone Loveland. Kamu nonton dengan maksud apa?" tanyanya. Aku terdiam sejenak, mencari alasan yang pas.

Mana mungkin kan, aku menjawab hal jujur ke Della karena aku nonton di turnamen ini punya niat bisa lihat Raka. Bukan karena ini acara umum untuk semua orang bisa nonton.

"Kan turnamen ini di buka untuk umum juga. Bukan hanya penonton dari dua sekolahan itu." kataku beralasan dengan tegas dan menyakinkan.

Della mengangguk mengiyakan perkataanku membuat diri ini tersenyum. Lalu pesananku sudah selesai jadi aku pamit ke Della dan Fabio.

"Semoga kencan kalian sukses ya!" kataku sebelum pergi.

"Punya bestie resek banget." kata Della menggelengkan kepala sedangkan aku hanya tertawa cekikikan, pergi meninggalkan mereka berdua.

  Beberapa sodoroan uang berhasil menjadi beberapa makanan ringan sekaligus minuman menyegarkan. Untuk yang terakhir, aku memberikan scan tiket ke pegawai loket. Sebuah gelang berwarna kuning bertuliskan "SMA Star Loveland Vs SMA Stone Loveland" sukses menghiasi pergelangan tanganku.

  Sampai di tempat duduk penonton. Semuanya sudah duduk sambil mengobrol dengan teman-temannya sedangkan aku sendirian di sini. Aku juga membawa satu buket bunga kecil untuk Raka. Aroma dari bunga itu begitu harum. Mengeluarkan ponsel untuk update status di sosmedku. Setelah selesai, aku memberikan caption "menonton turnamen basket, me time".

Evol & Love {PROSES PENERBITAN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang