PAGE 05 : TAMU

112 25 2
                                    

Suasana pagi hari setelah turun hujan semalam membuat siapapun ingin lebih lama di atas ranjang nyamannya tak terkecuali juga sana,,sana enggan turun dari ranjangnya padahal dia ada meeting bertemu manager perusahaan cabang yang datang ke Korea siang nanti.

Sana merasa malas untuk bergerak ke kamar mandi dan alhasil dia memerintahkan jihyo untuk menjemputnya satu jam sebelum meeting dimulai.

"Aku sungguh malas untuk keluar kamar tapi perutku kelaparan.." keluh sana sembari mengelus perutnya

Sana berguling-guling di atas ranjang beberapa kali sembari berfikir apakah dia harus turun atau menelfon butler jung kepala pelayan di rumah ini untuk mengantarkannya sarapan.

"Ja..kita tidak boleh malas!" Sana membungkus tubuhnya dengan jaket bulu dan keluar dari kamarnya

Sana menengok ke kanan dimana kamar dahyun berada.

"Masih tertutup.." gumam sana ia pun turun ke lantai dasar dimana ruang makan berada

Sesampainya di meja makan ia melihat dahyun yang sudah siap dengan kemeja putih dan jas hitam,,mata wanita lain pasti melihat dahyun sangat menawan dan juga tampan,, apalagi wajah seriusnya yang membuatnya terlihat semakin terlihat sempurna.

Sesampainya di meja makan ia melihat dahyun yang sudah siap dengan kemeja putih dan jas hitam,,mata wanita lain pasti melihat dahyun sangat menawan dan juga tampan,, apalagi wajah seriusnya yang membuatnya terlihat semakin terlihat sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Niat Sana untuk mencari sarapan langsung sirna dan dirinya langsung putar balik naik ke kamarnya.

"Kau mau kemana?" Pertanyaan dahyun membuat sana memberhentikan langkahnya

"Bukan urusanmu.." jawab sana ketus

Terdengar deritan kursi makan dan langkah sepatu yang mendekat pada sana,, sebuah tangan putih dengan urat yang menonjol membalikan tubuh sana dengan mudahnya.

"Kenapa kau tidak patuh padaku.?" Tanya dahyun

"Mwo?" Tanya sana balik

Dahyun menunjuk kotak jam tangan rolex di meja " aku menyuruhmu untuk membuangnya.."

"Kim dahyun yang terhormat,,kau marah padaku karena hal sepele begitu? Aishh jinjja.."

"Terlihat sepele bagimu namun bagiku tidak..paham?"

"Kau tinggal membuangnya sendiri ke tempat sampah.. tanganmu masih berfungsi dengan normal bukan?"

Tiba-tiba dahyun menarik tangan sana ke meja lalu dihempas dengan kasar oleh sana.

"Apa maksudmu ha?!" Bentak sana

"Buang." Titah dahyun

"Kau-"

"CUKUP TURUTI UCAPANKU SANA!" Sentak dahyun tak sabaran

Sana cukup terkejut dan sialnya dia hendak menangis maka tanpa menunggu lama Sana meraih kotak tersebut dan membuangnya ketempat Sampah,, setelahnya sana langsung naik ke kamar.

Terdengar suara pintu yang dibanting keras,, dahyun menghela nafasnya panjang dan meninju meja hingga tangannya memerah.

"Kau tidak akan paham sana.."

~ ABOUT OUR STORY ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang