PAGE 10: BELAJAR MENERIMA

74 24 1
                                    

"hah bagaimana ini jihyo?? Aku tidak bisa melakukannya.."

Jihyo meletakkan laporan di meja dan mengambil greentea untuk nonanya karena dia tau betul sana jika sudah panik pasti akan lebih tenang jika ia menyandingkan greentea untuknya.

"Apa ada hubungannya dengan tuan muda Kim?" Tanya jihyo

"Tentu! Kau tau eomma memintaku dan si pria mesum itu untuk pergi honeymoon?! Haishh...aku saja tidak pernah berfikir seperti itu!!" Jawab sana kesal

Jihyo tersenyum kecil "mungkin nyonya besar ingin segera menimang cucu nona.."

"Yak!! Kau ini sama saja!"

"Mianhae nona..aku pikir nona harus berdiskusi dengan tuan muda karena tuan muda bisa membuat nyonya besar merubah pikirannya bukan?"

Sana menganggukan kepalanya "nee..ah kau benar! Tapi aku sedang malas berbicara dengannya jangankan berbicara berpapasan saja aku tidak Sudi!"

"Apa aku boleh tau mengapa nona terlihat membenci tuan muda?"

"Dia itu pria yang tidak punya hati nurani,,mesum,,tidak sopan,,dan masih banyak lagi! Chamkaman..." Sana melihat jihyo penuh selidik " apa kau menyukai pria itu?"

"Nee?" Jihyo tentu terkejut akan pertanyaan sana bagaimana mungkin ia yang seorang sekertaris biasa menyukai Kim dahyun yang seorang direktur sekaligus dokter itu..memang siapa dirinya??

"Kalau kau menyukai pria itu..ambil saja aku akan Sangat berterimakasih padamu.."

"Aniya..kau salah paham nona..aku tidak mungkin menyukai suami nona.." ucap jihyo membuat sana mendelik padanya

"Aku tidak suka kau menyebutnya sebagai suamiku.. aku tidak mencintainya.. menyukainya saja tidak..aku menerima pernikahan ini karena perjodohan dan relasi bisnis appa..aku saja heran mengapa aku dijodohkan dengan seorang dokter padahal orangtuaku tau kalau aku benci rumah sakit dan pastinya aku juga tidak menyukai apapun didalamnya.." jelas sana

"Mianhae nona..aku tidak akan mengulanginya lagi.." jihyo membungkuk sopan pada sana

"Araseo.. jangan membahas hal itu lagi sungguh membuat moodku hilang,,lebih baik kita bekerja kembali.."

"Nee nona.."

Jihyo melihat sana yang tampak fokus pada laporan yang ada ditangannya dan diam-diam jihyo tersenyum kecil karena melihat perkembangan yang begitu signifikan dari nona mudanya ini,,sudah sejak awal jihyo mengamati dan membantu sana menyelesaikan setiap pekerjaan dan sekarang sana sudah lebih menguasai apa yang seharusnya ia kerjakan dan tentunya tugasnya sebagai seorang sekertaris pribadi sana akan jauh lebih sibuk kedepannya.

"Semoga nona bisa belajar menerima tuan muda Kim.."

Di sebuah bar yang ramai dua orang pria yang menjadi daya tarik bagi pengunjung tampak duduk dengan santai dengan para gadis penghibur yang disewa oleh mereka.

"Apa yang membuatmu datang ke tempat seperti ini Kim dahyun?" Tanya hanbin yang merupakan teman dekat dahyun

"Aku pusing." Jawab dahyun singkat

"Mwo? Seorang sepertimu bisa pusing juga? Aigo katakanlah ada apa?"

Dahyun menghela nafasnya dan mengambil gelas yang ada di mejanya " kalau aku mabuk berat panggilkan tzuyu yang ada di luar dan beritahu padanya untuk membawaku ke apartemen.."

"Wow..wow..wow...apa tuan muda kita ini hendak mabuk-mabukan.." ledek hanbin

Dahyun bergeming dia menenggak habis minumannya dan menyenderkan kepalanya ke sofa membiarkan sang gadis sewaan bermanja-manja padanya.

~ ABOUT OUR STORY ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang