PAGE 03 : SATU KAMAR?!

155 27 6
                                    

Pagi menjelang siang ini sana sedang dalam perjalanan menuju alamat yang diberikan oleh dahyun padanya,, mereka akan bertemu di sana  karena dahyun tak sempat kembali ke hotel setelah pulang dari busan.

"Bagaimana keadaanmu sekarang sayang?" Tanya jisoo mertua yang ikut menemani sana

"Aku baik-baik saja eomma.." jawab sana

Tiba-tiba sana jisoo mengelus perut rata sana seraya berucap tanpa suara membuat sana heran apa yang sedang diucapkan oleh mertuanya itu.

"Pasti eomma sedang meminta cucu..hah eomma..eomma.." batin sana

"Sana..maafkan eomma kalau eomma terkesan memaksa kehadiran cucu di rahimmu,,eomma hanya ingin mengulang kembali rasa mengasuh bayi,,putra eomma sekarang sudah tumbuh menjadi seorang pria dewasa dan pastinya dia tidak mau eomma timang-timang seperti bayi.." ucap jisoo

"Gwenchana eomma,,aku mengerti perasaan eomma..tapi untuk sekarang aku belum bisa memberikannya karena aku masih butuh waktu.."

"Hah~,, baiklah sayang..eomma ingin mempunyai cucu perempuan.. pasti akan sangat cantik sepertimu.."

Sana tertawa mendengar ucapan mertuanya itu meskipun di dalam hatinya ia tidak berharap di berikan seorang bayi dalam waktu dekat ini.

Tak terasa mobil yang sana tumpangi sudah sampai di lokasi terlihat mobil dahyun sudah terparkir dengan rapi,,sana lantas turun dari mobil dan menggandeng mertuanya menghampiri dahyun.

"Putraku!!!" Panggil jisoo pada dahyun

Dahyun menoleh dengan wajah datarnya.

"Apakah ini rumah yang kau beli nak?" Tanya jisoo

"Nee." Jawab dahyun ia menatap sana dari atas sampai bawah " cuaca hari ini memang panas tapi sebagai seorang wanita yang sudah mempunyai suami tidak sepantasnya kau keluar dengan pakaian yang menerawang seperti itu." Sindir dahyun

Jisoo jadi ikut melihat penampilan menantunya dan baru sadar jika sana mengenakan kemeja putih yang cukup menerawang " eomma baru sadar,, dahyun benar sayang pakaianmu agak menerawang.."

Dahyun pun melepaskan jasnya dan memberikannya pada sana " pakai itu baru kau boleh masuk kedalam rumah.."

Sana menerimanya dengan perasaan kesal padahal dirinya tidak berniat pamer namun si kulkas ini salah paham padanya.

Setelah itu barulah sana masuk kedalam rumah bersama dahyun dan jisoo.

.
.
.
.
.
.
.
.

Karena hari sudah mulai gelap dahyun mengantar jisoo pulang ke rumah sementara sana membereskan pakaiannya yang dikirim dari hotel oleh jihyo,,namun saat ia membuka lemari pakaian sudah tertata dengan rapih pakaian-pakaian wanita lengkap bersama perintilannya,,tas,, bahkan sepatu juga sudah ada.

"Apa dia pernah membawa seorang wanita kesini? Mengapa ada pakaian wanita? Dasar pria playboy.."

Sana pun mengurungkan niatnya dan memasukan kembali pakaiannya ke koper,,dan sana rasa sekarang lebih baik dia mandi dan memasak makan malam hanya untuknya soal pria Kim itu sana tidak peduli.

Sementara itu dahyun memijit pelipisnya karena pusing mendengar ocehan-ocehan eommanya yang terus berbicara soal cucu..cucu..cucu..dan cucu.

"Kau dengar kan putraku?" Tanya jisoo

"Hm.." jawab dahyun dengan gumaman

"Jangan hanya bergumam..appa juga ingin mempunyai cucu.." kesal jisoo

"Akan kupikirkan nanti,,lebih baik sekarang eomma turun dan beristirahat.. mulut eomma pasti pegal bukan?"

"Anak nakal!" Jisoo menjewer telinga dahyun sampai merah

~ ABOUT OUR STORY ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang