PAGE 16: PERGI

67 20 0
                                    

Tzuyu berjalan cepat menuju basement perusahaan karena mendapat telfon dari dahyun bahwa tuan mudanya itu sudah menunggunya untuk pergi ke sebuah tempat yang tidak tzuyu ketahui.

"Mianhae tuan muda,,apa tuan sudah menunggu lama?" Tanya tzuyu setelah masuk kedalam mobil

Dahyun melihat jam tangannya lalu menggeleng " Ani.." jawabnya singkat

Tzuyu tersenyum lega karena dahyun adalah orang yang sangat disiplin tinggi,,jika dia terlambat walaupun hanya satu detik saja dirinya akan dicap sebagai asisten pribadi yang lalai.

"Tuan muda.. gwenchana?" Tzuyu melihat dahyun dari kaca kecil yang berada di atasnya

"Nee."

"Anda terlihat sedikit pucat."

"Kau belum menjelaskan padaku tentang proyek pembangunan rumah sakit di Busan tuan Chou.."

"Mianhae tuan muda tapi tuan besar meminta proyek pembangunan tersebut dibatalkan.."

Dahyun nampak kesal terlihat dari urat lehernya yang menonjol.

"Apa kau memberikan rancangannya padanya?" Tanya dahyun

"Aniya tuan muda..tuan besar sudah mengetahui proyek kita jauh sebelum tuan merancangnya.." jawab tzuyu tenang

"Tidak mungkin ada yang membocorkannya."

"Mian tuan muda,, terkait pembangunan rumah sakit ini ada sedikit hal yang belum kau ketahui." Ucap tzuyu tiba-tiba

"Mwo? Apa maksudmu?"

Tzuyu nampak ragu memperlihatkan sebuah foto yang ia ambil secara diam-diam di ponselnya " tuan bisa lihat sendiri jika tuan besar sedang membaca catatan tuan muda saat tuan sedang pergi dinas ke Australia setahun yang lalu,,aku bahkan harus menzoomnya untuk mematikan bahwa dugaanku benar."

Dahyun mengambil ponsel tzuyu dan benar apa kata tzuyu.

Dahyun mengambil ponsel tzuyu dan benar apa kata tzuyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Appa..dia pasti akan melakukan seribu satu cara untuk menggagalkan rencana yang telah disusun secara matang saat haraboji tiada.." gumam dahyun

"Tuan..apa ini yang tuan maksud?" Tanya tzuyu karena mobil telah berhenti di sebuah tempat yang tentunya mengejutkan bagi tzuyu

"Nee.." dahyun memberikan ponsel tzuyu kembali dan bergegas keluar dari mobil diikuti oleh tzuyu

Tzuyu berjalan mengikuti dahyun melewati patung-patung yang bertuliskan nama orang yang telah lulus uji coba di dunia ini,, yap mereka sekarang tengah berada di tempat pemakaman.

"Apa tuan tengah merindukannya?" Tanya tzuyu

Dahyun berhenti berjalan dan melepaskan kacamata hitamnya lalu mengangguk.

"Sudah lama aku tidak datang menjengukmu haraboji.." ucap dahyun

Tzuyu paham betul seberapa besar rasa sayang dahyun pada mendiang kakek dan neneknya,,sejak kecil dahyun sudah dititipkan pada kakek dan neneknya sementara kedua orangtuanya berkerja membangun dan merintis perusahan kecil yang kini telah menjadi perusahaan besar.

~ ABOUT OUR STORY ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang