PAGE 09: NONA CEROBOH

90 27 0
                                    

Dahyun terbangun dari tidurnya ia terkejut saat melihat sana yang masih tertidur dengan posisi duduk di sampingnya dan apa-apaan ini? Dia menggenggam tangan sana,,dahyun menarik tangannya dari genggaman tangan sana dan segera bangun dari ranjang untuk membersihkan dirinya karena tubuhnya terasa lengket.

Tak lama kemudian dahyun telah selesai dan saat ia keluar dari kamar mandi sana sudah tidak lagi di posisinya.

"Kemana dia?" Gumam dahyun sembari mengeringkan rambutnya yang basah setelah keramas

Dahyun mengecek ponselnya dan ada beberapa pesan dari tzuyu dan ada satu pesan yang cukup menganggunya namun di satu sisi ia juga merindukannya.
Dahyun meletakkan ponselnya kembali dan bergegas keluar kamar.

Di dapur sana sedang memasak sarapan pagi untuknya karena perutnya keroncongan setelah semalam tidak makan.

"Yang terpenting adalah perutku kenyang dan soal dahyun biarlah itu urusannya.." gumam sana yang sedang menggoreng telur

"Teganya kau pada suamimu sendiri hum?" Ucap dahyun yang sudah berdiri di samping sana

"Cih..uruslah dirimu sendiri kau sudah dewasa bukan bayi lagi." Cibir sana

Dahyun melihat telur yang digoreng sana sudah hampir gosong namun tidak ada pergerakan sana untuk mengangkat telurnya.

"Aku baru tau ternyata kau suka memakan arang.." ledek dahyun

"Mwo? Eh?!" Sana terkejut saat ia melihat telurnya sudah sangat gosong dan saat itulah dahyun tertawa terbahak-bahak

"Haish..memasak telur pun masih gagal...aigo.." sana semakin kesal saja mendengar ledekan dahyun

"Huh!!!!"

Dahyun melihat sana yang marah dan tidak dapat ia pungkiri sana terlihat lucu,,ia pun mengambil telur di kulkas dan segera membuatkan sarapan untuk sana sementara sana terus memperhatikan gerak-gerik dahyun takutnya dahyun akan mempunya niat terselubung padanya.

"Lihat..kau menggoreng telur seperti menggoreng ayam.. tidak perlu memakai minyak yang banyak bodoh..sedikit saja.."kata dahyun menjelaskan pada sana

Hanya dalam hitungan menit dahyun telah selesai membuat sarapan dan itu terlihat menggiurkan di mata sana.

"Mudah kan? Dasar bodoh.." ucap dahyun

Sana mendengus kesal dan mengambil ponselnya lalu pergi ke lantai atas ke kamarnya namun dahyun menarik tangan sana dan membuat sana tertarik lalu menabrak dada bidang dahyun.

"Yak!!!" Sentak sana

"Sarapan bodoh..aku sudah membuatkan mu Sarapan.." ucap dahyun

"Kau saja! Aku tidak berselera! Melihat wajahmu aku semakin tidak berselera!" Ketus sana

"Dengarkan aku bodoh.. eomma sangat memperhatikanmu dan kalau kau terlihat kurus sedikit saja dia pasti akan berkoar padaku..tolong kerja samanya!"

"Itu urusanmu!"

"Yak.." dahyun menatap sana tajam " kau mau makan atau kumakan?"

"M-mwo?"

Dahyun meletakkan tangannya di pinggang sana dan merapatkan tubuhnya,,sana terkesiap dan langsung menarik diri dari dahyun.

"Jangan macam-macam!!!" Peringat sana yang langsung mengambil piring

Dahyun tersenyum smirk ternyata mudah sekali menaklukkan wanita keras kepala itu.

Di meja makan sana tampak cuek memakan sarapannya ia tidak melihat dahyun sedikitpun sementara dahyun hanya diam memandangi layar ponselnya lalu tak lama setelah itu dahyun beranjak dari kursi dan kembali dengan kotak obat yang baunya saja sudah membuat sana pusing.

~ ABOUT OUR STORY ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang