Sesosok pria terlihat berdiri dengan bercak darah yang menempel di bajunya. Pria itu mengenakan pakaian mewah kerajaan dan terus mendekat sambil berkata,
"Aku merindukanmu, Rosalee, "
Dengan nada lirih, suara itu terus terdengar dan semakin ia mend...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━━꒰ঌ❁໒꒱━━
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam yang sunyi ini menjadi saksi betapa seorang yang dulu sangat menderita. Seseorang itu berdiri di depan sebuah gedung dengan gaya arsitektur kuno. Hanya dirinya seorang di sana, malam gelap itu yang hanya diterangi oleh cahaya bulan dan lampu tepat di samping gerbang tak meluluhlantakan niat dirinya untuk masuk ke dalam.
Langkah demi langkah ia masuki gedung itu yang merupakan sebuah Gereja Manor. Seperti namanya yang merupakan bangsawan, dulunya gereja ini adalah saksi tempat para bangsawan menikah secara sah. Di tempat itu jugalah dia mendapat tragedi, tragedi yang tak pernah sekalipun ia lupakan.
Helaan nafas keluar dari mulutnya. Nafasnya memberat seiring ia berjalan diantara kursi kursi yang berdampingan. Perlahan dia memelankan langkahnya dan berhenti. Menyatukan kedua tangannya dengan erat, ia menunduk dalam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia Albern. Seseorang yang selama ini hanya ingin mencapai sebuah kebahagiaan saja, namun ternyata butuh waktu lama untuknya bahagia.
"Aku tidak percaya Dewa ataupun Tuhan, tapi kali ini aku percaya kepada-Mu. Tolonglah beri setidaknya petunjuk padaku tentang keberadaannya."
Nada yang lirih, raut yang lelah serta tubuh yang luruh jatuh terduduk. Ia menatap sebuah patung di depannya. Patung yang selama ini orang sembah dan percaya akan keberadaan-Nya. Dia menatap patung itu penuh dengan harapan yang sudah di ujung.