Chap 11 : Cursed (18+)

723 14 0
                                        

Hujan deras terlihat dijendela apartement, Maya dengan gusar terus melihat keluar dan melihat jam, sembari sesekali dia mengecek smartphonenya.

Sudah lebih dari 1 jam Zayne tidak menampakan batang hidungnya maupun mengabari Maya.

'Secepat ini kah rencananya berjalan?' Batin Sylus.

.

.

.

"Kurasa pacarmu tak datang."
"Jika dia berhalangan datang pasti ada kabar...aku akan hubungi dia lagi..." Maya kembali menghubungi nomor Zayne.
Sylus menatapnya dengan datar, lalu melirik kearah Smartphonenya yang menunjukan sebuah pesan dari orang suruhannya yang sudah lewat 20 menit lalu.

Sylus melihat isi pesannya, terlihat sebuah mobil menabrak tiang jembatan dan kerusakan pada body samping mobil yang sangat parah yang tengah dikerumuni orang-orang.
'Misi sukses.'
Sylus segera men transfer duit bonus untuk si pembunuh bayaran itu dengan jumlah besar.

"A-APAA?!! Ti...tidak...tidak mungkin!!" Tiba-tiba suara Maya memekik ketakutan, dirinya bergetar, dan tubuhnya melemas dan mulai terisak menangis.

.

.

.

"Hiks...tidak...tidak mungkin...ini semua karenaku...hiks...ini semua karenaku...karena aku dia harus pergi...tidak...hiks...ah...semua tak akan terjadi...hiks...jika aku sedari awal jujur...hiks...jika aku tidak membuat Zayne marah...seandainya saja aku lebih terbuka padany...hiks...ibu..." Maya menangis meraung-raung, dan terlihat kedua orangtua Zayne juga sangat terpukul.
Ibu dari Zayne memeluk Maya dengan erat, mereka saling berpelukan dan saling berusaha menguatkan masing-masing.
Kedua orangtua Zayne juga berkali-kali mencoba meredakan perasaan bersalah Maya dengan mengatakan bahwa itu semua bukan salah Maya, dan Maya yang terus memohon ampunan permintaan maaf sembari berusaha bersujud pada keduanya.

Sylus melihat semua adegan ini dengan jelas dari kejauhan.
Sylus harus mengakui bahwa Zayne memiliki kedua orangtua yang luar biasa sangat baik hati, tak heran jika Zayne mewarisi sikap itu juga berkat didikan kedua orangtuanya.
Tak sedikit pun terdengar oleh Sylus kata-kata menyalahkan yang akan ditujukan pada Maya oleh kedua orangtua Zayne. Padahal Sylus sudah berancang-ancang akan pasang badan jika hal itu terjadi, ala-ala sok pahlawan untuk Maya.

"Dunia ini tak adil. Bagaimana bisa ada orang sesempurna itu?" Sylus menyilangkan kedua tangannya.

Keluarga Zayne dan dirinya bagai bumi dan langut. Dengan latar belakang keluarganya yang berantakan dan ayah nya yang sangat ambisius serta licik dan menghalalkan segala macam cara demi tujuannya, dirinya sudah sangat kalah telak dengan Zayne.

.

.

Sylus cukup merasa bersalah dengan Maya, dia telah membuat Maya merasakan patah hati sebesar ini, gadis yang sangat dia cintai dan obsesikan merasa sangat hancur saat ini, dan Sylus tidak tau bagaimana caranya harus menghibur Maya yang kehilangan pacarnya, maka itu Sylus hanya memberikannya waktu sendiri dulu saat ini, tapi tentunya Sylus juga tetap mengawasi Maya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, dan dirinya juga terus menghubungi Maya melalui chat pribadi untuk menemani Maya dimasa berkabung walau balasan dari Maya sangatlah tidak antusias.

.



.


.

Seminggu telah berlalu, Sylus memutuskan untuk mendatangi Maya, dan menghiburnya secara langsung.

Kini dirinya sudah berada didepan apartement Maya, dan dirinya juga membawa banyak buah dan makanan untuk Maya.

GOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang