Chapter 4

54 8 0
                                    

○○○
○○
~Chapter 4~
~Testing~
○○○
○○○

Frian saat ini sedang tiduran di atas kasurnya, dia melihat ke atap kamarnya dan kedua tangannya dia tempatkan di belakang kepala, dia sedang bersantai karena belum bisa tidur.

Di sisi lain, saat ini Karisa sudah tertidur pulas di samping Frian, dia menyender ke arah samping dan membelakangi tubuh Frian.

"Hari ini Karisa bersikap aneh, dia sama sekali tidak mendekatiku seperti di dalam novel, awalnya aku mengira kalau ini cuma kebetulan saja tapi ternyata dia menghindariku seharian penuh."

"Hmm... ini benar benar aneh, sebenarnya apa yang sedang terjadi dengannya? Kenapa dia bersikap seperti itu?"

Frian terus merenung, dia mulai berpikir dengan keras dan berusaha untuk memecahkan teka tekinya, dia penasaran kenapa Karisa bersikap sepsrti itu.

"Ada dua kemungkinan yang sedang aku pikirkan, kedua kemungkinan ini sangat masuk akal untuk menjelaskan situasi saat ini."

"Pertama, aku curiga kalau Karisa yang saat ini ada di hadapanku adalah Karisa yang berbeda dengan Karisa yang asli, mungkin saja saat ini tubuh Karisa sudah berganti jiwa dengan orang lain yang bertransmigrasi sepertiku."

"Hal ini sangat memungkinkan dengan sikap dia yang berubah menjadi aneh seperti tadi."

"Kedua, aku curiga kalau dunia yang saat ini aku tinggali adalah dunia yang berbeda dengan dunia di dalam novel, bisa saja ini adalah versi multiverse dari dunia yang sebenarnya."

Frian tidak curiga sama sekali kalau Karisa adalah seorang regressor atau orang yang kembali ke masa lalu, hal itu sama sekali tidak terpikirkan olehnya.

"Lebih baik besok aku tes dia."

Tak lama dari itu Frian akhirnya tertidur juga setelah berpikir dengan keras, dia tidur dengan lelap dan tubuh dia bergerak ke arah samping dengan sendirinya. Jadi saat ini Karisa dan juga Frian tertidur dengan posisi saling membelakangi.

"Apa Frian sudah tidur?"

Ternyata Karisa belum dari tadi, dia rupanya hanya berpura pura tidur dan menunggu Frian untuk tidur.

"Bagus, dia sudah tertidur dengan lelap."

setelah mengecek dengan pasti apakah Frian Sudah tidur atau belum, Karisa kemudian langsung mengambil pisau yang dia sembunyikan di bawah bantal dan mengarahkannya ke leher Frian.

Situasi di sana sangat intens, satu gerakan saja maka Frian akan mati karena ditusuk di bagian leher.

"Bunuh!Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!"

Karisa benar benar siap untuk membunuh Frian, tangan dan pisau dia sudah sangat dekat dengan leher Frian dan tinggal menusuk saja.

Akan tetapi, Karisa masih ragu untuk melakukan itu karena dia tidak pernah membunuh manusia sebelumnya. Jadi meskipun niat membunuh dia sangat tinggi, dia tetap tidak bisa membunuh Frian karena keraguan di dalam hatinya.

"Sudah aku duga, sebenci apapun aku terhadapnya aku tetap tidak bisa membunuhnya."

"Seluruh badanku bergetar dengan hebat dan tanganku tidak mau bergerak sesuai perintahku."

Karisa kemudian mundur dan menjauhkan pisau itu dari Frian, dia lalu duduk di samping kasur sambil merenungkan perbuatan yang telah dia lakukan dan juga menenangkan dirinya.

"Dasar bodoh, sebenarnya apa yang sedang aku pikirkan? Kalau aku tadi beneran membunuh Frian, yang ada aku malah terkena masalah."

"Aku harus lebih bersabar dan balas dendam dengan benar, aku tidak boleh bertindak gegabah yang akan menjerumuskanku ke masa lalu itu lagi."

Setelah merasa lebih tenang, Karisa lalu keluar dari kamar dan pergi menuju dapur, dia ke sana karena ingin mengembalikan pisau itu ke tempat asalnya lalu balik lagi ke kamar untuk tidur.

○○○

Keesokan harinya Karisa dan Frian kembali makan sarapan bersama, hari ini juga mereka tidak bicara satu sama lain sama seperti hari sebelumnya.

"Sekarang aku harus pastikan kebenarannya, aku akan melakukan tes terhadap Karisa untuk mengetahui apakah dia bertransmigrasi sama sepertiku atau tidak."

Saat sedang sibuk makan, Frian tiba tiba berhenti memakan makanannya dan menatap Karisa tanpa ekspresi apapun.

"Apa makanannya enak?" Frian basa basi terlebih dahulu sebelum memulai tesnya.

"Apa?" Karisa sangat kaget, dia tidak percaya kalau Frian akan memulai pembicaraan duluan bahkan membuat dia sampai tersedak.

"Kau tidak apa apa? Coba minum ini." Frian langsung memberikan gelas berisi air ketika melihat Karisa tersedak makanan, hal itu membuat Karisa terkejut lagi karena baru kali ini Frian perhatian terhadap dirinya.

"Terima kasih," ucap Karisa.

"Lain kali hati hati, jangan makan terlalu cepat," balas Frian.

Wajah Frian masih sama, dia datar tanpa menunjukan ekspresi apapun, namun hal itu berbeda dengan Karisa karena dia jelas jelas terlihat kebingungan.

"Jadi bagaimana masakannya, apa kamu suka?"

Meski sedikit akward karena kejadian tadi, Frian tetap melanjutkan basa basinya demi bisa melakukan tesnya.

"Masakannya enak," ucap Karisa.

"Bagus kalau kamu suka, kukira kamu tidak akan suka karena kamu adalah putri raja, karena bagaimanapun juga makanan dari kerajaanmu jauh lebih enak dari pada makaman seorang bangsawan rendah sepertiku."

Karisa tidak bisa berkata apa apa, dia hanya terdiam melihat Frian yang bersikap berbeda dari sebelumnya.

"Ada apa dengan pria brengsek ini? Raut dan ekspresi wajah dia tidak berubah sama sekali namun sikapnya agak aneh."

"Selama aku jadi istrinya ini adalah pertama kalinya dia mengajaku mengobrol, ini benar benar sangat aneh."

Frian lanjut makan namun Karisa masih tetap menatapnya.

"Ada apa? kenapa menatapku begitu?" tanya Frian.

"Bukan apa apa," jawab Karisa dengan sangat canggung.

Mereka berdua lalu lanjut makan sampai makanannya habis, kemudian setelah makanannya habis Frian melakukan tes terhadap Karisa sesuai rencana awal.

"Karisa, aku ingin bertanya beberapa hal," ucap Frian.

"Pertanyaan apa itu?" tanya Karisa.

"Apa kamu pernah naik pesawat?"

"Tidak."

"Apa kamu pernah naik motor?"

"Tidak."

"apa kamu pernah naik mobil?"

"tidak."

"Apa kamu tau adolf hitler?"

"Tidak."

"Apa kamu tau amerika, inggris, arab, afrika, australia dan jepang?"

"Tidak."

eksperimen telah selesai Frian lakukan dan hasilnya...

"Begitu ya, Karisa bukan orang yang transmigrasi sepertiku berarti kemungkinannya adalah multiverse."

"Tapi bisa jadi juga kalau Karisa adalah orang yang transmigrasi namun dari dunia yang berbeda denganku."

"Ini sangat membingungkan, aku harus meneliti ini lebih dalam dan menemukan jawabannya."

○○○
~Bwrsambung~
○○○

THVRW - Transmigration Husband Vs Regressor WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang