Chapter 5

43 10 0
                                    

○○○
○○○
~Chapter 5~
○○○
○○○

"Frian, kenapa kamu menanyakan semua hal aneh itu?"

Karisa sangat kebingungan dengan semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Frian, tidak ada satupun pertanyaan yang bisa dia pahami.

"Pesawat, motor, mobil, ausrtalia, amerika, jepang, adolf hitler... Apa maksud dari semua pertanyaan itu?"

Frian hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Karisa, dia terus menatap Karisa dengan tatapan datarnya sambil melipatkan kedua tangannya, dia berpikir keras dan menganalisa semua reaksi Karisa.

"Reaksi Karisa sangat murni, dia sama sekali tidak berbohong dan dia benar benar tidak tau semua pertanyaanku, tatapan mata dia yang polos dan rasa kebingungan itu sangat nyata jadi aku yakin dia tidak berbohong."

Tanpa mengatakan apapun, Frian langsung berdiri dari kursinya dan meninggalkan Karisa sendirian. Namun sebelum Frian keluar dari ruangan, dia mengatakan beberapa kalimat lalu pergi begitu saja.

"Karisa, sejak kamarin aku menyadari kalau kamu menghindariku dengan sengaja, aku paham kenapa kau bersikap seperti itu karena pernikahan kita tidak didasari oleh ikatan cinta."

"Akan tetapi, akan lebih baik jika kita bisa saling terbuka secara perlahan lahan dan menjadi lebih akrab, karena mau bagaimanapun juga kita berdua adalah sepasang suami istri yang sah."

Frian kemudian pergi setelah mengatakan itu sementara Karisa hanya terdiam di kursinya dan kepalanya menunduk kebawah.

brak!

Karisa memukul meja sengan tiba tiba setelah Frian pergi menjauh dari ruangan itu, wajah Karisa juga terlihat sangat kesal dan mata dia mengeluarkan sedikit air mata.

"Dasar pria brengsek! Kaulah yang dari dulu tidak pernah terbuka kepadaku! Kau tidak pernah sekalipun berbicara padaku meski aku sudah berusaha!"

"Dan sekarang kau bilang kalau akan lebih baik jika kita saling terbuka karena kita sepasang suami istri?"

"Dasar Bajingan!"

Rasa benci Karisa terhadap Frian kini menjadi semakin tinggi.

○○○

"Tuan, ini tehnya." Yosef masuk ke dalam ruang pribadi Frian untuk memberikan teh.

Frian saat ini sedang berada di ruang kerjanya, dia mengerjakan beberapa tugas ringan seperti mengisi dokumen dan hal hal ringan lainnya.

"Yosef, aku punya tugas untukmu," ucap Frian.

"Tugas apa itu tuan?" tanya Yosef.

"Mulai hari ini sampai enam hari kedepan, tolong buntuti Karisa kemanapun dia pergi, lalu catat semua kegiatan yang dia lakukan dengan teleliti," jawab Frian.

"Maaf jika saya lancang, tapi saya penasaran kenapa Tuan ingin saya melakukan itu?" tanya Yosef.

"Tidak ada alasan khusus, aku hanya ingin tau apa saja yang biasanya Karisa lakukan dalam satu hari, mungkin dengan aku tau beberapa hal tentangnya itu akan membuatku bisa lebih mudah dekat denganya," jawab Frian.

Yosef yang jarang tersenyum tiba tiba tersenyum dengan tulus setelah mendengar jawaban Frian, lalu Frian yang melihat itu merasa kebingungan kenapa Yosef tiba tiba tersenyum.

"Kenapa tiba tiba tersenyum?" tanya Frian.

"Saya hanya mengingat kejadian tiga tahun lalu ketika Tuan pertama kali bertemu dengan nona Karisa, waktu itu anda benar benar terpesona dengan kecantikan yang dipancarkan oleh beliau, jadi saya tersenyum karena mengingat kejadian itu."

Cerita yang dijelaskan Yosef barusan tidak ada di cerita aslinya, jadi Frian cukup terkejut ketika mendengar cerita ini.

"Benarkah? Apa kau yakin waktu itu aku terpesona dengan kecantikan Karisa?" tanya Frian.

"Jangan pura pura Tuan, saya sudah bersama anda selama delapan belas tahun, jadi saya tau semua sifat sifat anda dan waktu itu anda jelas jelas terpesona," jawab Yosef.

"Terserah kau saja Yosef, jujur aku tidak ingat kejadian itu jadi kuanggap cerita itu fiktif."

Singkat cerita setelah Frian menyelesaikan beberapa tugasnya, dia pergi ke tempat latihan pribadi yang terletak di samping gedung latihan.

Frian pergi ke sana untuk mencoba beberapa hal yang sangat ingin dia lakukan seperti menebas pedang dan yang lainnya.

Woosshhh...

Frian menebas pedang panjang miliknya dengan sangat kuat, dia memegang pedang itu dengan kedua tangannya dan menebasnya dengan banyak gerakan.

Setiap tebasan atau tusukan yang Frian lakukan pasti akan memunculkan angin besar yang bisa menggetarkan jiwa seseorang.

"Luar biasa, tubuhku terasa sangat ringan dan pergerakanku juga tidak kaku, meski aku tidak pernah berpedang sebelumnya aku tetap bisa menggunakan pedang dengan baik."

Di dalam novel karakter Frian digambarkan sebagai seorang kesatria kerajaan yang sangat hebat dan punya potensi tinggi, diusianya yang masih muda dia sudah berhasil mengalahkan banyak sekali musuh yang punya potensi untuk menghancurkan kerajaan.

Karena alasan itu jugalah keluarga kerajaan memutuskan untuk menjodohkan Frian dengan Karisa yang bertujuan supaya Frian tetap berpihak terhadap kerajaan, selain itu keluarga kerajaan juga sangat mempercayai Frian sebagai suaminya Karisa karena reputasi baiknya.

"Hahhh... hal ini memang menyenangkan tapi aku rindu dengan sepak bola, tapi sayang di dunia ini tidak ada yang namanya sepak bola."

Di waktu yang sama Karisa saat ini sedang melatih sihirnya di dalam ruang kerja pribadinya, dia duduk di atas lantai sambil bermeditasi untuk melatih aliran mana yang ada di dalam tubuhnya.

"Saat ini ilmu sihirku berada di tingkat empat, jadi jika aku ingin balas dendam dengan sempurna, maka aku butuh kekuatan yang lebih kuat mau itu kekuatan sihir ataupun kekuatan politik."

"Hari ini juga adalah hari kedua aku menikah dengan Frian jadi aku masih punya banyak waktu untuk mengumpulkan banyak kekuatan."

"Maka dari itu aku tidak perlu terburu buru dan bersabar dengan semua ini."

○○○
~Bersambung~
○○○

THVRW - Transmigration Husband Vs Regressor WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang