20. Mahen dan Kebenaran

131 20 1
                                    

Mahen adalah sosok yang begitu dikagumi oleh adik-adiknya, seorang yang akan menjadi pengingat jika Adiknya melakukan kesalahan. Seorang yang sangat kedua orangtuanya andalkan saat mereka tidak ada di rumah. Mahen akan selalu menjadi penengah saat Adiknya tengah di landa masalah. Namun saat ini si sulung hanya bisa menunduk di hadapaan adik dan kedua orang tuanya.

Bunda menaruh curiga dengan anak sulungnya ini, karena sikapnya yang aneh. Aruna juga menghindari Bunda membuat spekulasi Bunda bahwa kedua pasangan ini bertengkar. Maka di ruang ini Bunda menyuruh Aruna datang untuk menyelesaikan permasalahan mereka. Bukan ingin ikut campur namun Bunda takut gagal mendidik anaknya dan membuat mereka menyakiti orang lain.

"Jadi kalian berantem karena masalah Yasmin?" tanya Bunda yang mendaptakan penjelasan dari anak sulungnya. 

"Mahen wajar Aruna marah sama kamu. Mana ada orang yang mau berhubungan sama lelaki yang masih mikirin tentang masa lalunya. Bunda dari dulu selalu peringatkan ke anak Bunda untuk jangan sakitin cewek karena sama aja kalian sakitin Bunda. Mahen kamu main-main sama perasaan Aruna?" tanya Bunda frustasi pada anaknya.

"Gak Bunda. Aku sayang sama Aruna, cuman entah aku gak tau Bunda," balas Mahen menatap Bunda.

"Bang apa sih yang lo harapkan dari Yasmin? Dia cuman masa lalu lo. Move on Bang, ada Kak Aruna yang tulus sayang sama lo," ketus Harsa.

Ayah yang hanya diam melihat bagaimana Mahen di omeli oleh Istri dan anaknya, menatap Mahen tajam. "Ayah gak pernah ngajarin kamu buat mainin perasaan perempuan. Ayah gak peduli gimana perasaan kamu saat ini. Kamu harus tegas Mahen dan selesai masalah kamu dengan Aruna dan Yasmine. Tanggung jawab sama apa yang kamu perbuat, Ayah gak mau kamu jadi lelaki yang main-main sama perempuan," tegas Ayah. 

"Iya Ayah Mahen bakal selesain dan coba ngomong sama Yasmin. Aku pikir, aku butuh penjelasan dia ninggalin aku," kata Mahen.  Mahen menggengam tangan Aruna dan berkata," Aku janji akan selesain ini secepatnaya, kamu harus percaya sama aku Aruna."

TING TONG

Mahen membuka pintu perlahan dan terkejut melihat wanita di hadapannya dan yang membuatnya terkejut ia tidak sendiri tetapi bersama seseorang. "Yasmin," ucap Mahen terbata-bata yang membuat saudara yang lain kaget atas kedatangan wanita itu.

"Aku pikir ini waktunya aku jelasin kebenaran sama kamu. Kenalin ini anak  aku Amelia," ujar Yasmin mengenalkan putri cantiknya di gendongan  Yasmine.

"ABANG ITU BUKAN ANAK LO, KAN?" panik Rafael membuat yang lain juga menatap Mahen dengan tajam.

"Bukan. Aku gak pernah pacaran lewat batas, Bund, Ayah," jelas Mahen.

"Ini bukan anak Mahen kok." jawab  Yasmine dan di persilahkan masuk oeh Mahen. 

Bunda mengambil  putri Yasmine dan membawa bersamanya karena Yasmine perlu berbicara dengan Mahen. Mahen menatap Yasmine yang meminum tehnya dengan gugup tetapi tangannya tetap mengengam Aruna, walau wanita itu ingin pergi dari sini. 

"Maaf kalau kedatangan aku tiba-tiba. Aku kemarin ketemu Naren di cafe dan dia cerita bahwa hubungan kamu sama Arun memburuk karena kedatangan aku. Aku mutusin kesini karena bener kata Naren, kamu pasti butuh penjelasan," jelas Yasmine membuat pria itu menatap Naren yang sedang mengendong anak Yasmine.

Naren hanya tersenyum tipis. "Aku pikur permasalah Abang bisa selesai setelah semuanya terungkap. Hati Abang masih banyak ngeganjel dan buat itu gak baik buat hubungan kamu sama Kak Aruna."

"Aku seneng kamu akhirnya bisa sama Aruna. Aku bisa liat tatapan kamu yang sayang sama dia. Aruna kamu gak usah khawatir, aku gak bakal ngambil Mahen dari kamu karena kamu pantas sama dia. Aku bukan cewek baik yang pantas bersanding sama lelaki sebaik dia," ucap Yasmine dengan senyum tipis.

The Heart Of HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang