Rumah bukan hanya sebuah bangunan tapi rumah adalah tempat seseorang membagi suka dan duka. Rumah adalah kehangatan yang seseorang dambakan dan itulah rumah bagi keluarga Orlando.
Jeffrey seorang kepala kekuarga akan bertugas sebagai seorang pilot d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Manison keluarga Orlando berdiri dengan kokoh dengan gaya rumah ala Eropa classic di sertai taman yang membuat manison ini begitu asri dan indah. Rumah megah ini di bangun oleh seorang kepala keluarga yang mengharapkan kehangatan dan kebersamaan bagi keluarga kecilnya di rumah ini.
Terlahir dari sendok emas, tidak membuat Jeffrey terlalu memanjakan anak-anaknya, ia selalu mengajarkan anaknya arti berbagi dan menghargai dengan sesama manusia. Jeffrey selalu menanamkan dalam keluarganya untuk komunikasi dan bercerita jika ada masalah. Tidak seperti anak orang kaya biasanya yang kedua orang tuanya terlalu sibuk sehingga rumah terasa sepi, itu tidak terjadi pada keluarga Orlando, karena Jeffrey dan Rose sesibuk apapun mereka akan tetap menyisikan waktu untuk anak-anaknya.
Awal pagi yang cerah ini di manfaatkan Rose untuk membuat sarapan untuk keluarga kecilnya di bantu oleh para maid. Suara masakan beriringan memulai pagi hari ini, sampai saat selesai masak terdengan suara langkah kaki yang memasuki meja makan.
"JIDAN SINI GAK!" Seseorang yang tidak lain adalah Harsa dengan muka amarahnya.
"IH MAS AKU UDAH BILANG MINTA MAAF, TAPI KAMU MASIH MARAH!" ucap Jidan berlari dan berlindung pada Bunda Rose.
"GIMANA GAK MARAH SETELAH APA YANG KAMU PERBUAT!" hardik Harsa.
Rose memijat pelipisnya karena teriakan kedua anaknya yang sudah memenuhi manison ini. "Kesayangan Bunda ini masih pagi tapi kalian berdua udah berantem aja. Sekarang Bunda tanya kalian kenapa?" tanya Bunda Rose dengan lembut.
Harsa menunjukan sebuah Hoddie dan menyerahkannya pada Bunda. "Jidan minjem Hoddie kesayangan Mas, Bunda tapi dia gak bilang. Cuman pas aku mau pake hari ini malah aku liat hoddie aku udah bolong kaya gini. Aku tanya sama Bi Yuni katanya Jidan yang gosok hoddie aku sampe bolong kaya gini!"
Rose menatap anak bungsunya yang menunduk sambil memainkan baju Rose. "Jidan?"
"Adek udah minta maaf tadi Bunda. Bunda tau, Mas malah galak dan pukulin Adek tadi, sakit tau. Mas jahat pukulin Adek kalo Adek sakit parah karena di pukulin mas gimana?!" ucap Jidan mendrama.
"Mas gak pukulin kamu kenceng ya! Masalahnya kamu itu rusakin hoddie kesayangan Mas yang di beliin Ayah di Singapura Jidan. Kalo kamu mau ganti harus kesana tau gak?!" ucap Harsa yang masih marah.
"Masih pagi udah berantem aja." sahut seorang pria menuruni tangga yang tidak lain adalah Ayah Jeffrey bersama kelima anaknya yang sudah siap dengan baju sekolahnya.
"Tau nih Harsa udah lah ngalah aja sama Jidan, namanya gak sengaja. Lagian lo tinggal beli lagi ini," kata Naren dan duduk disamping Jean.
