14. Pertemuan

263 29 0
                                    

Start writing your story

Sebuah restoran Italia dengan gaya classic dipilih Jeffrey untuk pertemuannya dengan Viola dan Atlas. Jeffrey beberapa kali melihat kearah jam tangan yang berada di tangannya sambil menunggu kedatangan mereka berdua dengan gelisah. Ia tau ini satu-satunya harapannya untuk membatalkan perjodohan antara Jean dan Chelsea. Karena Jeffrey sudah lelah memohon pada Mamanya yang tetap pada pendiriannya. 

Ia menatap Rose yang sama gelisah dengannya begitupun Mahen yang menenangkan kedua orang tuanya. Bunyi bell dari pintu restoran terbuka menampilkan sepasang suami istri dengan senyum di wajah mereka menyambut kerinduan dengan Jeff dan Rose.

"Maaf kita telat, jakarta gak pernah berubah selalu macet," ujar Viola duduk di kursinya.

"Gapapa Vio. Kita juga baru sampe, Jean nanti nyusul kesini dia bilang ada rapat masalah lomba dia," jelas Rose pada kedua pasangan ini.

"Gapapa kok Chelsea juga telat kayanya dia bilang  lagi main sama temennya," ucap Atlas pria yang nampak gagah dengan memimum minumannya.

"Oh ini pasti Mahen ya? Tampah ganteng aja anak kalian. Oh iya apa kabar? kita udah lama gak ketemu," ujar Viola ramah dengan senyum di wajahnya.

"Kita baik kok. Kalian berdua yang terlalu sibuk jadi jarang ketemu," ledek Rose yang membuat mereka terkekeh. 

Pramusaji datang mengantarkan makanan mereka semua dan tidak lupa mereka mengucapkan terima kasih pada pelayan itu. "Kita makan dulu aja baru omongin soal anak-anak," ujar Atlas yang disetujui oleh mereka semua.

Mereka makan dengan berbagai orbolan singkat yang mereka lakukan dan setelah selesai makan keheningan dan kegugugup terlihat di raut wajah mereka. "Ada apa Jeff tentang anak-anak? Lo gak pernah ngajak ketemu kalau gak ada hal penting," kata Atlas  memulai obrolan setelah menyelesaikan makanan dan ia menatap Jeff yang menatapnya dengan gugup.

Jeffrey mengusap bibirnya dari sisa makanan dan dengan gugup ia menghela nafas panjang. "Maaf kalau omongan gue ini bakal nyakitin lo berdua. Kalian tau kalau gue gak pernah suka hal yang di paksa dan begitupun dulu gimana gue dan Viola yang di jodohin dan kita semua berusaha menyakinkan orang tua kita supaya kita gak di jodohin. Gue gak mau anak gue merasakan hal yang sama kekangan atas orang dewasa dan gue gak mau mereka merasakan apa yang kita rasakan."

Dulu memang Jeffrey dijodohkan dengan Viola oleh orang tua mereka namun baik Jeffrey dan Viola  menentang keras perjodohan mereka karena keduanya telah memiliki kekasih. Namun penolakan mereka bagai angin yang tidak di hiraukan karena dulu orang tua Viola juga tidak setuju dengan Atlas karena pria itu hanya mempunyai bisnis kecil. Namun dengan ketuguhan dan keyakinan mereka akhirnya usaha mereka berhasil dan siapa sangka usaha Atlas sukses dan membuktikan ia pantas bersanding dengan Vioala.

"Gue mau perjodohan atas anak kita batal karena anak gue menentang ini. Gue tau Jean berteman baik dengan Chelsea dan gue gak mau hubungan kita hancur karena ini. Kalian juga gak suka perjodohan, gue mohon batalin perjodohan ini demi anak gue karena perasaan dia buat Chealsea gak ada." Jelas Jeffrey membuat keduanya terdiam.

Atlat terlihat kebingungan dan menatap Viola dengan raut tanya. "Sebentar maksud lo Jean gak punya perasaan sama Chelsea?" tanyanya yang diberi anggukan oleh Jeffrey dan Rose.

"Gue tau perjodohan ini dari Chelsea, anak gue bilang kenapa ada perjodohan ini karena dia sama Jean saling suka. Katanya Jean gak berani ngutarain perasaan sama Chelsea makanya dia minta perjodohan ini biar Jean bisa mengutaraan perasaannya," ucap Atlas yang membuat mereka kaget.

"Itu cuma akal-akalan Chealsea biar Om dan Tante setuju sama perjodohan ini. Aku tegaskan kalau aku gak pernah suka sama Chealsea," ucap Jean yang datang bersama Chealsea di belakangnya. Gadis itu menunduk dan duduk di hadapan kedua orang tua mereka.

The Heart Of HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang