10.BALI

278 31 0
                                    

Liburan adalah hal yang sangat di tunggu-tunggu oleh keluarga Orlando karena dengan itu mereka bisa menikmati kebersamaan bersama dengan berbagai cerita menyenangkan didalamnya. Bali adalah tempat yang mereka pilih untuk liburan karena Bali memiliki keindahan yang menyejukan mata dan juga terdapat berbagai pantai yang menjadi tempat favorite keluarga Orlando. Bali juga memiliki kenangan mereka bersama seperti tempat di mana Jidan bisa berjalan perlahan saat ia kecil,  tempat dimana Ayah menyatakan cinta pada Bunda dan tempat berlangsungnya pernikahan mereka berdua.

Sebuah villa dengan pemandangan pantai dan keindahan Bali mereka pilih sebagai tempat tinggal sementara mereka disini. Vila ini adalah vila yang Ayah beli jika mereka ingin berlibur ke Bali dan tempat yang Ayah tinggali saat ada pekerjaan di Bali. "Sekarang kita istirahat dulu, nanti ke pantainya sore ya kesayangan Bunda," sahut Bunda melihat raut kelelahan dari anak-anaknya. 

"Iya Bunda. Abang kita sekamar ya, Jean mau tidur dengan tenang males sekamar sama mereka," ujar Jean menatap Narendra dan Harsa yang memang duo yang tidak bisa diam saat tidur. 

Harsa yang mendengar ucapan kembarannya, mendengus kesal. "Gue juga males tidur sama kanebo kering kaya lo! Gue mau sama Mas Rafa. Mas mau sekamar sama adikmu yang lucu dan imut ini kan?" tanya Harsa dengan puppy eyes yang ia perlihatkan.

Saudaranya yang lain menatapnya geli dan rasanya ingin menonjoknya. Rafael hanya menghela nafas. "Iya boleh. Tapi kalo lo ganggu istirahat gue, lo gue tendang dan ceburin ke pantai!"

Harsa mengalungkan lengannya pada Rafael dengan manja. "Tenang aja Mas, saudara kamu ini akan melayani kamu dengan baik. Ayo kita ke kamar Mas sayang." Ucapan Harsa dengan mengeret koper dan memasuki kamar di lantai dua dengan Rafael.

"Oke berati aku sama dua kesayangan aku. Ayo kita ke kamar." Naren merangkul Jidan dan Cakra sambil menguyel pipi Jidan gemas.

Jeffrey dan Rose melihat kelakuan anak-anaknya hanya mengelengkan kepala mereka sambil tersenyum tipis. Tidak lama dari itu dering telephone berbunyi. "Aku kekamar duluan, Mas. Kamu angkat telephone dulu itu, kalo anak kamu tau liburan masih ngurusin kerjaan mereka pasti marah."

"Iya sayang ini terakhir kok. Nanti aku nyusul ya, kamu istirahat aja dulu,"ucap Jeffry  mengelus rambut Rose dan mengecup kening Istrinya. 

Jeffrey mengangkat panggilan yang ternyata berasal dari seketaris pribadinya yaitu James. 

"Hallo pak maaf ganggu waktu liburan bapak. Saya mau mengabari tugas yang Bapak suruh," ucap suara di sebrang.

"Iya tidak apa-apa. Saya juga penasaran gimana sudah kamu kerjakan yang saya suruh James?" tanya Jeffrey berusaha tenang.

Hembusan nafas terdengar di sebrang telephone. "Sudah Pak. Saya sudah berusaha berdiskusi dengan Elang, seseorang yang selama ini selalu mencelakai anak Bapak, Rafael. Awalnya dia ngelak Pak gak mengakui perbuatannya, tapi saat saya putar rekaman CCTV dia sengaja menabrak Rafael di komplek perumahan Bapak dia diam tidak berkutik."

Selama ini Jeffrey memang menyelidiki siapa yang mencelakai anaknya Rafael sampai terluka cukup parah. Jeffrey tau anaknya itu tidak mau mempermasalahkan masalah ini dan hanya diam saja karena ia tahu tabiat Rafael yang tidak mau masalah semakin panjang. Namun sebagai seorang Ayah ia tidak bisa berdiam diri bahwa anaknya di lukai dengan bantuan informasi dari Felix  dan juga kecurigaan dari Mahen membawa hasil bahwa Elang pelakunya.

The Heart Of HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang