RASA SESAK DI DADA

196 10 0
                                    

Terlihat wanita paruh baya tapi masih sangat cantik, duduk kursi dalam cafe. Perlahan menyeruput kopi hitam dan terlihat sperti menunggu seseorang.

"mah...." Sapa Est memegang pundak wanita itu dari belakang.

Ya wanita yang sedang menikmati kopi dalam cafe ini adalah ibu Est, ny.Thara

"aaa, kamu sudah dtang ? Mau minum seperti biasa ?" Ny.Thara menawarkan Est minuman

"hmmm" jawab est dengan sdikit senyum

Dan ny.Thara pun memesan coffe late kesukaan Est kepada pelayan.

"ada apa mmah mencari ku ?" Tanya Est membuka percakapan sambil meletakan tas nya di kursi.

"kenapa ? Apakah mmah tida boleh mengunjungi putra nya ?" Kata ny.Thara sambil tersenyum mengoda anaknya. Est hanya tersenyum mendengar itu dari mamah nya.

"bagaimana sekolahmu dsini ? Apakah berat tinggal di apartemen sendirian ?" Tanya Ny.Thara mencemaskan anaknya

Est memilih pindah di apartemen dan sekolah luar kota. Itu terjadi setelah ayahnya meninggal. Kebetulan Dunk juga berasal dari kota ini, dan Joong yang sedari dulu mengejar Dunk berjanji untuk terus menemani Dunk juga memilih sekolah di sini.

Saat Est down karena kematian ayahnya, Joong mengajaknya untuk masuk di sekolahnya dan tinggal bersama di apartemen.

Tapi setahun yang lalu, Est memilih tinggal di apartemen terpisah dari Joong, karena dia menyadari bahwa sahabatnya itu berhak memiliki ruang pribadi bersama kekasihnya.
(Uuuuuh, teman yang pengertian) 😂

"aku memiliki teman-teman yang selalu membuatku tidak kesepian, apa yg mamah kuatir kan ? Aku baik-baik saja disini" jawab Est meyakinkan mamahnya.

"syukurlah, tapi kamu jarang pulang sekarang. Mamah selalu merindukanmu setiap hari" ucap ny.Thara sedikit merajuk pada anak tertuanya.

"aku sudah di tingkat 2 mah, ada banyak tugas yang harus aku kerjakan" jawab Est dengan usaha senyum nya. Sebenarnya dalam hati menyimpan luka yang sedang dia coba ttup rapat-rapat.

Merekapun mengobrol panjang lebar dan sesekali ny.Thara mengajak Est bercanda dengan lelucon saat dia kecil. Est terlihat berusaha menampakan wajah baik-baik saja di depan ny.Thara.

"Baiklah, Mamah harus pulang sekarang. Mamah masih harus menyelesaikan pekerjaan Mamah" setelah melepas rindu, ny.Tharapun bersiap untuk pulang.

"Est..." Saat sampai di depan mobil ny.Thara berhenti dan memegang tangan Est. Est berhenti dan berbalik melihat mamahnya.

"Bisakah minggu ini kamu ada di rumah ? Mamah ingin makan malam bersama dan mengenalkan mu pada seseorang. "

"om Micky ?" Tanya Est dan Ny.Tharapun mengangguk pelan

"akan aku usahakan, mamah hati-hatilah mengemudi, kabarin aku saat sampai dirumah" Est menjawab dan berusaha tersenyum

Saat mobil ny.Thara sudah pergi terlihat Est menyandar pada tembok dan memejamkan mata nya, seakan menyimpan sesak di dada nya.

Dering telepon menyadarkan Est dari perasaan kalut dan segera membuka matanya meraih ponsel di kantong"

"hallo" Est mengangkat telepon dari Joong

"kenapa tidak bilang mamah mu berkunjung ? Kita bisa pergi bersama, susah kah untukmu bicara itu padaku ?" Suara Joong dari seberang telepon,sedikit marah karena kuatir pada sahabat nya.

"hmm, kamu sedang berlatih tadi. Aku akan langsung pulang saja, katakan maaf pada teman-teman lainnya."

"baiklah, aku akan mampir membawakan makanan untukmu nanti"

Love Because Of Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang