MENGALIR SEPERTI AIR

125 13 4
                                    

   Est duduk di dalam taxi dengan pikiran nya sendiri.
   
    Dia bertanya-tanya siapa yang bersama William ? Mengapa William menghilang ? Mengapa William tidak mengabarinya ? Dan dia bertanya-tanya juga pada dirinya sendiri, mengapa dia jadi seperti ini ?

   Semua pertanyaan itu ada di kepalanya membuat nya frustasi memikirkan itu semua.

   Setelah tiba di apartemen nya, Est segera menuju kamar nya.

   Namun ia terkejut saat mencari kunci di balik lukisan tempat biasa ia pakai untuk menyimpan kunci, namun benda itu tidak ada di sana.

   "Dimana kuncinya ?apa aku lupa meninggalkan nya?" Est bertanya seorang diri dan mencari kunci itu di dalam tas nya, tapi tidak juga ketemu.

  Seketika pikiran nya langsung tertuju ke William. Est mencoba membuka pintu dan benar saja William sudah menunggu nya.

   "Dari mana saja ? Kenapa baru pulang ?" Tanya William dia berdiri dan menghampiri nya.

  "Apa yang kamu lakukan di sini ?" Tanya Est balik.

  "Kenapa bertanya ? Tentu saja karena merinduk...."

  "Pulang lah, aku lelah sekali hari ini !" Potong Est dengan nada sinis, sebelum William menyelesaikan kata-kata nya.

   "Kenapa berkata begitu ? Ada apa denganmu? Apa ada yang terjadi ?" Tanya William.

   "Bukan kah itu yang seharusnya aku tanyakan?" Est bertanya balik dengan tatapan marah.

    William tersenyum mendekatinya dan memegang tanga nya. Namun Est cepat-cepat menepis nya.

   "Ada apa sebenarnya nya ? Apa aku melakukan kesalahan? Apakah terjadi sesuatu?" Tanya William dengan wajah khawatir, Est hanya diam saja.

    "Kamu tidak suka aku di sini ?" Lanjut William

    "IYA...."potong Est cepat dengan nada tinggi.

   "Aku tidak suka kamu datang sesuka hatimu, dan kamu pergi sesuka hatimu juga !" Tambah Est.

   "Duduklah ayo bicara" bujuk William.

   "Pulang lah aku benar-benar ingin istirahat, beberapa hari ini sangat melelahkan" Est kembali menyuruh William pergi, dan dia berjalan melewati nya.

    Tiba-tiba William menarik tangan nya dan memeluknya "Berapa kali pun kamu mengusir ku, aku tidak akan meninggalkan mu dalam keadaan marah seperti ini !" Ucap nya pada Est.

    Est berusaha melepaskan pelukan William, namun William semakin erat memeluk nya.

    "Jangan seperti ini, tolong bicaralah padaku. Apa yang membuat mu semarah ini ?"pinta William masih dengan kuat memeluk Est.

    "Berhentilah bermain-main aku benar-benar lelah dengan mu !" kata Est dengan suara yang lemah.

     William melepas pelukan nya "kenapa kamu mengatakan itu ? Taukah kamu untuk menemuimu dan datang kesini, aku juga lelah ! Tidak bisakah sedikit saja kamu melihat ku ?" Ucap William dengan frustasi.

      "Lelah untuk menemui ku setelah.." Est menghentikan kata-kata nya

      "sudah lah lupakan, jangan membuatku mengatakan hal yang tidak seharusnya aku katakan !" Lanjut Est lalu perjalan menjauhi William.

     William mengejar nya dan menarik tangan nya kembali dengan kasar"Setelah apa ? Kenapa berhenti? katakan dengan jelas pada ku !!" Desak William.

     Est yang terkejut dengan tarikan tangan William menepisnya dan beralih menarik kerah baju William.

    "Sebenarnya aku ini apa ? Kamu sangat menikmati bermain-main dengan perasaan ku ?" Ucap Est penuh emosi.

Love Because Of Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang