RUMAH YANG TAK LAGI SAMA

141 9 2
                                    


William dan Lego sampai di rumah nya. Lego tersenyum bahagia saat melihat dua mobil terparkir di garasi rumah. Ia segera berlari masuk ke dalam. Sedangkan William terlihat tidak suka, dilema antara masuk ke rumah atau pergi saja.

"Liam !" Tiba-tiba terdengar suara seorang pria dengan pakaian rapi berdiri di depan pintu rumahnya "Tuan meminta anda untuk masuk !" Pinta nya pada William yang masih ada di atas motor.

Dia adalah Ryu, seorang pemuda yang di rawat dan di urus oleh ayah William 5 Tahun lalu. Dan sekarang menjadi orang kepercayaan Ayahnya.

"Hmmm" hanya itu jawaban William lalu turun dari motornya memasuki rumah. Sedangkan pria tadi mengikuti William di belakangnya.

Terlihat Lego sedang duduk di sofa sembari bercerita dengan perempuan paruh baya yang masih cantik. Iya itu ibu William dan Lego.

"Cepat ganti seragam mu, dan bersiap untuk makan bersama" kata ibu nya pada William. William hanya mengangguk dan berjalan ke kamar nya.

Di dalam kamar, William menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Terlihat memikirkan sesuatu lalu tidak lama bangkit dan masuk kamar mandi yang ada kamarnya.

_________••••••_________

Diruang makan terlihat ada Ibunya dan Lego sudah menunggu William. William menarik kursi dan bersiap duduk.

"Lain kali jangan membuat orang kelaparan hanya untuk menunggu mu" Ucap Seorang Pria yang bangkit dari sofa dan berjalan ke arah meja makan. Pria paruh baya dengan Wajah Karismatik itu adalah ayah nya.

William hanya tersenyum kecut, mengabaikan perkataan ayah nya dan mulai duduk untuk menyantap makanan nya.

"Liam, bagaimana dengan sekolahmu ?" Tanya ibunya memecah ketegangan di ruang makan.

"Hmmm, aku mulai beradaptasi bu" Jawab William tanpa mengalihkan muka dari piring makan nya.

"Baguslah, seharusnya kamu masuk di situ dari tahun lalu" lanjut Ibunya

"Oh ya Bu, tadi kak Liam juga berkeliling sekolah lho" kata Lego dengan semangat. Ibunya tersenyum mendengarkan cerita Lego.

"Jangan membuat masalah di sana, jangan menjadi berandalan seperti di sekolah mu yang lama. Bersikap baiklah pada semua temanmu ! Mereka bisa membawamu dalam pengaruh yang baik." Kata ayah nya. Lagi-lagi suasana tegang kembali terjadi di ruang makan

"Ayah ! Biarkan William beradaptasi pelan-pelan disana" ibunya mencoba kembali membuat keadaan mencair

"Aku kenyang, bu !" William bangun dari duduk nya dan bersiap pergi

"Bisakah kamu menghargai waktuku yang terbuang hanya untuk makan bersama ini ?" Ayah nya berkata dengan nada lebih Tinggi.

William berhenti melangkah "Aku sudah terbiasa makan sendiri. Jadi jangan buang-buang waktu Ayah hanya untuk hal seperti ini !" Kata William tanpa menoleh kebelakang sedikitpun.

"LIAMM !!" ayahnya berteriak tapi William tetap pergi. Ryu yang berdiri di dekat pintu mencoba menahan william dengan memegang pergelangan tangan William.

"Kamu juga sebaiknya pergi makan, bukan hanya melihat orang yang sedang makan !" Ucap William sembari menepis tangan Ryu.

Iya pergi mengendarai sepeda motornya. Terus mengendarai dengan kecepatan penuh. Menyalip dengan lincah semua kendaran yang ada di depan nya.

_________•••••••________

Setelah agak tenang William mengurangi kecepatan motor nya. Tiba-tiba ia berhenti di tepi jalan. Tersenyum saat melihat seseorang di depan nya.

Love Because Of Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang