MEMBAWA BAHAGIA

109 17 3
                                    

   Setelah selesai latihan sepak bola, William masih ingin bermain-main dengan bola di lapangan. Ia sangat bersemangat, mungkin karena lama tidak bermain sepakbola.
 
  Sementara itu satu persatu murid lain mulai meninggalkan lapangan. Hanya ada Nut, Tui, Hong, Ashi, Est, Joong dan Dunk yang menunggu William, sampai bosan bermain bola sendirian di tengah lapangan.

   "Senang sekali seperti nya" kata Joong yang melihat William terus menerus menembakkan bola ke dalam gawang.

   "Ini sudah terlalu lama, kenapa dia tidak lelah ?" Kata Tui

   "Ayo pulang duluan, biarkan saja dia sendirian !" Kata Hong lalu berdiri dan menenteng tas nya.

    "Hmmmm, aku juga sudah sangat lelah" Ashi ikut juga minta pulang.

     "Tinggallah di sini bersama nya ! Cuma kamu yang kuat dengan sikap bocah itu !" Nut pun ikut-ikutan dan mereka meninggalkan Est yang harus sabar menunggu William sendiri.

      "Hey kemana ?" Teriak William yang melihat teman-teman nya berjalan keluar.

      Tidak ada yang menjawab hanya melambaikan tangan lemas, kerena mereka semua sudah lelah tapi masih harus menunggunya.

    William lari menghampiri Est yang masih duduk di rumputan tepi lapangan.

     "Mereka pulang ?" Tanya William lalu duduk di sebelah Est.

    "Hmmmm, kamu masih ingin bermain ?" Tanya Est sembari mengusap pipi bawah telinga William dengan jari telunjuk nya. Jari nya reflek melakukan itu, karena ia melihat keringat William yang banyak menetes.

   "Hmmm"  William mengangguk lalu dengan cepat meraih telujuk Est dan mencium tangan nya.

   Est yang terkejut cepat-cepat menarik tangan nya dan melihat ke arah sekitar lapangan.

  "Apa yang kamu lakukan ? Bagaimana jika ada yang melihat?" Kata Est panik.

  "Kamu yang memulai nya kan ?" Tanya William menggoda Est.

  Est segera berdiri menjauhi William, merasa malu karena William menggoda nya.

  "Mau kemana?" Tanya William yang terkejut Est berdiri.

  "Bukankah kamu masih ingin bermain ? Ayo berdiri aku temani !" Kata Est sembari mengulurkan tangan nya.

   William tersenyum lalu meraih tangan Est "kamu menantang ku ?" Tanya nya sambil berdiri namun terus menggenggam tangan William.

   Est menarik tangan nya dari pegangan tangan William, lalu mulai berlari ke tengah lapangan membawa bola.

   William tersenyum dan menyusul, ikut berlari di belakang nya.

  "Jika aku bisa lebih banyak memasukan bola ke gawang, kamu harus memberiku sesuatu !" Kata nya sambil berlari.

  Est membalikan badan nya "jangan mencari kesempatan ! Bagaimana bisa aku melawanmu ?" Tanya Est dengan wajah cemberut.

  "Kamu menyerah sebelum bermain ? Kalau begitu ayo pulang saja, berikan aku sesuatu !" Kata William mengoda Est.

  "Jangan mimpi !" Ucap Est tersenyum menantang.

   Mereka mulai bermain sepakbola berdua, saling berlari dan berebut. Terlihat tawa mereka yang sangat bahagia.

  Tentu saja William banyak memasukan bola ke dalam gawang karena ia Sejago itu dalam permainan sepak bola.

   Sedangkan Est memasang wajah masam, karena hanya bisa memasukan bola beberapa kali itupun karena William yang mengalah pada nya.

  

Love Because Of Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang