7

1.2K 187 13
                                        

Lanjut.....................................

Eliana terkejut ketika melihat Freen yang kini bekerja sebagai asisten guru dikelasnya, El tidak menyangka akan bertemu Freen dalam kondisi sebagai guru dan murid. Sementara Freen merasa senang bukan main, matanya berbinar-binar memancarkan cahaya terang bagaikan mendapat sebuah berlian mewah.


Mata mereka bertemu menatap satu sama lain, hingga tak lama Eliana dengan sengaja memutus kontak mata dengan Freen. El tak tahan melihat orang yang sangat ia rindukan kini ada di depannya.


Selama kelas berlangsung Eliana hanya diam dan tidak peduli dengan pelajaran yang dijelaskan oleh miss Orn, guru tk Eliana. Freen tidak mengajar, tugasnya adalah menjaga dan merawat anak-anak kecil yang kesusahan dikelas. Selama pelajaran mata Freen tak lepas dari Eliana, dia mengawasi El dengan baik walaupun tubuhnya sibuk menenangkan anak-anak yang terkadang suka menangis ataupun anak-anak yang sangat aktif berlari kesana kemari..


Sikap El saat ini sangat berbeda ketika pertama kali bertemu Freen di pantai.... Anak itu terlihat sangat introvert dan sibuk dengan dunianya sendiri, bahkan El sepertinya tidak akrab dengan anak seusianya.....

Ring..... Ring...... Ring......

Bunyi bel berbunyi pertanda jam belajar telah selesai, semua anak bersorak bahagia menyambut para orang tua yang perlahan masuk kedalam kelas untuk memberi anak mereka makan... Mereka terlihat bahagia, bercanda dan bercerita bersama para orang tua, meninggalkan seorang anak kecil yang duduk sendirian dimeja belajar dengan tatapan dingin.

Dengan tenang El menutup buku yang dia baca lalu mengeluarkan bekal sederhana yang telah disiapkan Becky. Ini sudah jadi kebiasaannya ketika makan siang, duduk dengan tenang mengabaikan segala rasa iri hati yang hinggap di hati kecilnya ketika melihat interaksi anak-anak yang makan dengan bahagia bersama orang tua mereka.

Freen melihat Eliana dengan tatapan teduh... Ini adalah pemandangan yang menyakitkan dimana seseorang merasa sendiri ditengah keramaian.. Hatinya sakit.. Sudah berapa lama anak itu merasa seperti ini....? Mungkin sudah sangat lama terjadi hingga rasa itu perlahan hilang dan berubah menjadi mati rasa... Mata Freen berkaca-kaca sekarang. Dengan pelan Freen berjalan membawa makan siangnya dan duduk disamping Eliana yang menatapnya bingung..


Tidak ada sapaan, atau senyuman yang di tunjukan oleh Eliana, anak itu hanya makan dengan tenang mengabaikan Freen yang terus menatapnya dengan tatapan teduh... Hati Freen mencelos melihat sikap dingin Eliana. Ternyata apa yang dia harapkan ternyata tak sesuai dengan kenyataan.. Pikirnya akan ada sapaan dan tawa dari Eliana sama seperti waktu dipantai, namun sayangnya El bertindak seolah tidak pernah mengenal dan berbicara padanya...


Namun Freen tidak menyerah... Sejak waktu itu, Freen sudah memutuskan jika dia akan berjuang sebaik mungkin untuk memenangkan hati Eliana bahkan Becky sekalipun akan ada banyak rintangan berat yang dia hadapi...




Cinta bukanlah prioritas, namun menemukan orang yang tepat adalah keharusan. Bagi Freen, Becky dan Eliana adalah orang yang tepat untuk diajak hidup bersama, meskipun Freen sama sekali tidak mencintai Becky namun Freen merasa jika Becky bisa memberikannya kebahagiaan sangat berbeda dengan cinta pertamanya yang ternyata membawa malapetaka dalam hidup Freen.


Freen kemudian membuka makanan yang sudah disiapkan sejak dini hari didepan Eliana. Mata El berbinar-binar ketika melihat menu makan siang Freen, semuanya adalah makanan kesukaannya mulai dari sosis, kuah Tomyam, udang goreng dan teh hijau hangat. Freen terkekeh melihat ekspresi Eliana, benar tebakannya jika anak ini memiliki selera yang sama persis dengannya...

Freen meletakkan beberapa potong sosis dan udang kedalam bekal Eliana, Freen merasa senang dapat berbagi makanan dengan El, karna sudah satu minggu ini Freen selalu menghabiskan makanan yang dia masak sendiri dengan jumlah yang cukup banyak sendirian......Freen sengaja melakukannya hanya untuk Eliana, malaikat kecilnya......


El terdiam dengan tindakan Freen. Ada rasa sesak ketika Freen mau membagikan sedikit makanan kepadanya.. Ini tidak pernah El rasakan...... Sebelumnya El selalu makan sendiri ditengah canda tawa orang lain dan kali ini dia tidak sendiri... Ada Freen yang kini duduk makan bersama bahkan Freen mau berbagi denganya.. Perasaan ini sungguh asing bagi El dan tak terasa air mata Eliana tiba-tiba mengalir membasahi pipi kecilnya...



El terkejut... Heran dengan dirinya sendiri yang tiba-tiba menangis dalam diam.......




"Kemarilah sayang....... "



Freen mengangkat dan mendudukkan El di pangkuannya seperti koala.. El terkejut dengan tindakan Freen, anak itu meronta minta diturunkan namun Freen menolak, wanita itu semakin erat memeluk Eliana seolah-olah sedang melepas rindu yang sudah lama tertahan..



Freen memeluk El dengan erat, hinggak tak lama Freen mulai merasa jika Eliana sedikit gemetar...



Anak itu menangis.....




Isak tangis yang telah lama pendam akhirnya tak terbendung... Eliana menangis dengan keras sambil memeluk Freen erat dan itu mengundang perhatian dari beberapa orang tua dan murid.... Mereka menatap Freen dengan tatapan aneh, heran ketika pertama kali melihat ada seseorang yang mau makan dengan anak kecil yang disangka yatim piatu dan bisu.....

"Lanjutkan makan kalian, maafkan jika anakku menangis... Dia sedang tidak enak badan.... "
Ucap Freen dingin membuat para orang tua sedikit takut dan memilih untuk tak peduli...


Mendengar kata "anak" Yang di ucapan Freen membuat tangis El semakin keras dan mau tak mau Freen menggendong Eliana keluar kelas dan berjalan ke arah taman untuk menenangkan El..

"Tenanglah sayang...... Aunty pastikan mulai hari ini El tidak akan pernah makan sendiri lagi.. Akan ada selalu aunty yang mau makan bersama El... Aunty akan membuatkan El bekal setiap hari dan menemani El kapanpun dan dimanapun... "
Ucap Freen sambil mengelus rambut Eliana dengan sayang


Hilang sudah dinding tebal yang sudah dibangun Eliana untuk menjaga jarak dari Freen.. El mungkin terlihat tangguh namun Sekuat-kuatnya El, anak itu tetaplah anak kecil yang masih membutuhkan kasih sayang orang tua terutama ibu..


Bohong jika Eliana hanya merasa cukup dengan kehadiran Becky, anak itu terkadang merasa cemburu ketika melihat keluarga lain yang utuh dan bahagia... Eliana ingin, namun rasa itu dikubur dalam-dalam agar tidak membebankan Becky.. Eliana tidak ingin menjadi egois, dia ingin menjadi kuat seperti daddy-nya yang selalu merasa cukup dan bisa bersikap tenang dalam hal apapun...

Namun Sekuat apapun El menahan perasaannya, rasa itu akhirnya meluap dengan dahsyat hingga membuat El sulit mengendalikan diri...... Dia tidak bisa tenang seperti Becky dan El merasa jika dirinya egois karna merindukan kehadiran seseorang ibu yang bisa bermain, bercerita dan tertawa bersama dengannya...



"Aku menyayangimu... Aku mencintaimu....
Ketahuilah jika aku sangat merindukanmu sayang.... "
Ucap Freen lembut sambil memeluk Eliana..


Eliana akhirnya berhasil menengkan diri.. Di tatapnya mata Freen dengan dalam dalam seolah ingin menyampaikan segala keluh kesahnya pada Freen...









Dengan lembut El membelai wajah Freen dan berkata:













"Aunty..... "



















"Aku harap, aku tidak akan pernah melihat aunty lagi setelah ini.... "








Deg.....
















Ayo coba tebak kenapa El bersikap seperti itu..?

Kalau ada yang bener nanti thor kasih double uppp

















TBC

BENANG MERAH (BECKFREEN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang