12

670 46 0
                                    

Hujan turun dengan derasnya seolah menggambarkan isi hati seseorang yang tengah duduk di depan pintu IGD dengan keadaan yang memperihatinkan. Saat ini ohm tidak dapat berbuat apapun, ia hanya bisa menyerahkan semuanya kepada tuhan. Nanon sedang menjalani pemeriksaan setelah ia tak sadarkan diri. Tak lupa ohm juga memberi kabar kepada kedua orangtua nanon.

"Nanon akan baik-baik ajh kan pah" kedua orang tersebut saling menguatkan mereka masih memohon kepada sang pencipta Agar putranya bisa sembuh seperti sedia kala. Setelah kalut dengan pikiran masing-masing, mereka langsung menghampiri sang dokter yang telah keluar dari ruang pemeriksaan.

"Gimana keadaan putra saya dok" dokter tak menjawab ia memerintahkan sang kepala keluarga untuk menemuinya di ruangan, sedangkan ohm dan ibu nanon memutuskan untuk menemui nanon yang telah di pindahkan ke ruang rawat VVIP.

Nanon terbaring dengan lemas. Bahkan wajah itu terlihat lebih pucat dari hari-hari sebelumnya.

"Tante keluar dulu yah ohm" ohm hanya mengangguk. Ia berjalan mendekat ke bangsal ranjang

ohm menggenggam tangan yang sudah tertancap selang infus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ohm menggenggam tangan yang sudah tertancap selang infus. Tanpa aba-aba buliran bening lolos begitu saja dari mata tajam milik ohm . Dirinya hancur berkali-kali melihat kondisi nanonnya sedang tidak baik-baik saja.

"Beberapa bulan lalu kamu pergi tanpa rasa kasihan ninggalin aku non , sekarang kamu kembali dengan keadaan seperti ini ?lantas aku harus apa sekarang? " Ohm menarik nafasnya menetralkan keadaan.

"Luka kemarin masih belum sembuh non ,aku mohon jangan menorehkan luka lagi , ayo bangun kita mulai semuanya dari awal" ohm makin mengeratkan genggaman tangannya seraya menenggelamkan wajahnya ke tubuh nanon yang sedang terbaring.

Nanon membuka matanya, ia yang melihat ohm terisak di atas tubuhnya segera mengarahkan tangannya untuk mengelus lembut kepala ohm .

"Kamu udh sadar, sebentar aku panggil dokter dulu " belum sempat ohm melangkah tangannya langsung di cekal oleh nanon.

"Ohm aku ga kuat" ucapan nanon membuat hati ohm seperti tercabik-cabik ia tak mau menerima kenyataan pahit lagi.

"Kamu yang memulai janji untuk tetap bersama, lalu kamu sendiri yg akan mengahncurkan janji itu hem? "

"Aku sudah mengahncurkan janji itu ohm , kau lupa aku pergi tanpa rasa kasihan meninggalkan kamu, janji itu sudah hancur bukan? " Ohm terdiam. Nnaon benar janji yang mereka buat telah hancur dari beberapa bulan yang lalu .

"Boleh yah aku pergi ,aku benar-benar ga kuat ohm rasanya sakit" ohm langsung mengahamburkan tubuhnya kedelapan nanon.

"Aku mohon jangan tinggalkan aku " ohm  sudah pernah di tinggalkan nanon , ia Tak akan membiarkan nanonya pergi untuk yang kedua kali , walaupun ia masih binggung terhadap perasaanya saat ini .

***

Di sisi lain hal yang menyakitkan terjadi juga pada lengso . Ia termenung di tengah hujan yang turun dengan begitu derasnya . Itu semua di sebabkan oleh rasa rindu. Rasa rindu kepada seseorang yang bahkan belum lama ini ia kenal.

P   A     S    T (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang