"Muthee, lu ga ada makanan gitu? cacing di perut gue udah konser tau" ucap Ashel dengan lesu sambil memegangi perutnya.
Saat ini, mereka seperti biasa bermain di kamar Muthe. Ya.. Walau bisa di bilang cukup berantakan, tapi sepertinya mereka tak peduli sama sekali. Toh, udah berteman dari kecil.
"iya, laper banget guee" balas Chika menyetujui.
"buset, emang kaga makan lu pada pas di rumah Indah?" Tanya Muthe bingung.
"kagaa, tadi habis selesai mandi kami langsung ke rumah lu" Jawab Katrin yang sedang bermain benda pipih itu.
"bukan lu doang yang laper jir, gue jugaa" Batin Muthe.
"Rumah gue kaga ada makanan, go-food gih" Ucap Muthe dengan malas. Teman-temannya langsung setuju dengan itu, cacing-cacing ini benar-benar harus di beri pelajaran!
Mereka seketika langsung berkumpul menjadi lingkaran kecil, dimana ada satu orang di tengah. Tidak tidak, mereka tidak mengelilingi orang itu, mereka hanya mengelilingi handphone nya yang sedang menampilkan menu makanan.
"makan apa ya enaknyaaa?" ucap Marsha sambil menaik turun kan layar benda pipih itu. Iya, ia adalah pemilik hp yang sedang di kelilingi 6 orang sekaligus itu.
"Sha! naik lagi deh" celetuk Fiony tiba-tiba. Marsha yang mendengar itu menurut, ia mengeser layar itu ke atas.
"Ayam goreng crispy?" ucap marsha pelan, kepala gadis berkulit putih itu langsung bergerak menatap Fiony. "mau?" sambungnya.
Mata Fiony langsung berbinar-binar lalu ia menganggukan kepalanya dengan cepat. "iya mau!!" Balas Fiony semangat. Ingat, di hati Fiony ayam nomor 1!
"ga bosen lu makan ayam mulu?" ucap Chika bingung sambil mendorong bahu Fiony sedikit.
"ga! setahun gue makan ayam doang juga tahan" balas Fiony dengan sombong. Chika hanya bisa memutar bola matanya dengan malas karna itu.
"ya udah, Fiony ayam. Kalian apa?" Tanya Marsha sambil memasukan ayam itu kedalam list menunya.
"hmm, jam segini ada yang jual sambel-sambel an ga?" Ucap Indah kepo.
"srius ndah? kemarin lu makan cabe sedikit aja langsung sakit perut ga ketolongan" Tanya Muthe khawatir, Indah langsung menganggukan kepalanya dengan mantap. Lalu ia angkat tangan nya dan ia goyangkan ke kanan kiri telapak tangannya, sambil berkata "Chill" dengan santai.
Muthe hanya menggeleng-geleng kan kepalanya karna mendengar hal itu, memang terkadang yang bikin sakit malah membuat semakin ketagihan. Eh?
"hm, ada si harusnya.. bentar" ucap Marsha lalu ia mengotak ngatik kan benda pipih itu. "nih, ada sambel cumi, sambel bawang, sambel ikan, ayam, sam-"
"udah ya, mau jualan lu?" ucap Indah sambil menutup mulut gadis seputih asia itu. "gue sambel cumi aja" lanjutnya.
Marsha mengangguk, lalu ia memasukan 'sambel cumi' yang dimaskud ke dalan list nya. "apa lagi?" Tanya nya.
"mie ayam!"
"nasgor!"
"naspad!!"
" SATU SATUU!!"
Another side:
Saat ini. Di belakang sekolah. Seperti ada 2 orang yang sedang berbincang, entah apa yang di bicarakan. Tapi, sepertinya topik nya sangat serius?" *** lu... yakin mau lanjutin 'tugas' ini?" ucap seseorang takut-takut.
"ck, menurut lo aja? kita udah nyusun ini dari lama." balas orang yang lebih pendek di darinya. "dan, sebentar lagi.. masa kejayaan kita bakal dateng!" lanjutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Yang Tercipta (ChrisMuth)
ФанфикSeorang gadis bernama Mutiara azzahra yang biasa di panggil Muthe memiliki masa lalu kelam, yang satu-satu nya menjadi semangat hidup nya adalah pasangan dan teman-temannya saja. Suatu hari ia di incar oleh seseorang yang obsesi dengan nya, obsesi...