bab 15

170 31 1
                                    

Berhari-hari berlalu. Keadaan rumah Muthe masih sama, sangat berisik. Karna teman-temannya yang masih menginap itu. Menurut mereka, jika Ayah Muthe atau bisa di panggil om Shani oleh mereka sedang pergi keluar kota, itu adalah suatu anugerah terindah untuk mereka semua. Kapan lagi bukan pagi-pagi langsung liat muka temen sendiri? anehnya, mereka bahkan gak eneg liat muka mereka
masing-masing wkwk.

Hari ini sedikit berbeda, teman-teman Muthe sepertinya sedang marah(?) seperti ada konflik yang terjadi.

"Muthe! jangan pergi sama orang ga bener itu!" Sahut Chika kesal.

"Apaan sih Chik? elu jangan nilai sembarangan!" Balas Muthe tak kalah nyaring

"The! lu bahkan lebih bela dia dari pada kami yang udah bareng sama lo dari lama?" Sahut Ashel yang tak kalah kesal itu.

Baik, mari kita flashback sedikit apa yang sebenarnya terjadi sebelum mereka beradu cek cok seperti ini.

Flashback:
Sinar matahari mulai memasuki kamar yang bisa di bilang besar ini, terbukti karna 7 orang muat di dalam sini. Cahaya pagi yang cukup terang membuat orang-orang di dalam kamar itu sedikit terusik.

"ngh.." gumam seseorang, ia mengusap mata nya dan melihat kearah jendela kamarnya. Hm, sudah pagi.

Dengan malas tubuh nya bangkit duduk, lalu ia mengambil handphone nya yang sedang di cas itu. Jam 8 pagi. Tak buruk juga untuk memulai hari ini, biasanya jika libur ia malah terbangun jam 11 atau 12 siang haha. Gadis itu menekan tombol mode pesawat, guna untuk mematikan nya. Iya, ia selalu menggunakan mode pesawat selama tidur, agar tak ada yang bisa menganggu tidur cantiknya.
Setelah mode pesawat itu off, seketika beberapa notif dari aplikasi chat nya muncul. Mata Gadis itu dengan seksama membaca satu persatu kontak yang mengirimi nya pesan di pagi buta tadi.

Jessi..?

Gadis itu mengerutkan alis nya sebentar. Heran sekali, bisa-bisanya orang itu mengirim pesan kepada nya saat subuh tadi. Kenapa ia bisa tau?karna ia tak sengaja melihat jam pesan itu terkirim adalah jam 4.

Dengan cepat ia langsung membuka roomchat itu.

Dengan cepat ia langsung membuka roomchat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Muthe berpikir sejenak. hm, sepertinya ia free hari ini. jari-jarinya langsung gencar mengetik balasan untuk Jessi.

 jari-jarinya langsung gencar mengetik balasan untuk Jessi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luka Yang Tercipta (ChrisMuth) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang