chap 69

52 8 2
                                    

**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍

𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘

Di gudang tempat Nanon dan Win di sekap, win terus berusaha melepaskan ikatan ditangannya. Pandangannya sesekali menatap lurus ke Nanon yang belum bangun. Laki laki manis itu sudah pingsan hampir satu jam.

Win merasa sangat bersalah. Ketika Dian mendatanginya, menculik dan memaksanya melakukan skenario sialan itu terhadap Nanon, Win sangat ketakutan. Dia tidak berdaya dan hanya bisa mengikuti perintah Dian karena takut sesuatu yang buruk akan terjadi padanya.

Namun Win tidak menyangka Dian akan sekejam itu. Menyiksa Nanon, bahkan sengaja mau membunuh bayi dalam kandungan sahabatnya. Win menyalahkan dirinya sendiri. Ini semua karena dirinya. la yang bersalah atas semua peristiwa yang terjadi. Dia berdoa semoga bayi dalam kandungan Nanon masih selamat. Dia memohon kepada Tuhan agar supaya sang mahakuasa mengasihani Nanon.

Win tidak mau menangis lagi. Sedikit lagi tali itu terlepas. Dia sudah melihat ada jendela dalam gudang kotor ini. Mereka bisa melarikan diri. Win terus berdoa supaya orang-orang jahat itu tidak masuk sampai mereka berhasil kabur.

Begitu ikatan ditangannya terlepas, Win cepat-cepat menghampiri Nanon. Membangunkan laki laki manis itu.

" Nanon... Nanon... Ayo bangun ..." ia memanggil-manggil Nanon dengan suara pelan, hampir berbisik. Takut kalau ia bicara kuat, pengawal Dian diluar akan mendengar dan masuk memeriksa.

" Nanon..." Win terus memanggil Nanon. Tangannya menggoyang-goyangkan badan sahabatnya.

Berkali-kali Win memanggil sampai akhirnya ia melihat mata Nanon membuka perlahan. Laki laki manis itu sangat lemah. Siapa juga yang akan masih kuat kalau mendapat siksaan kejam seperti tadi. Belum lagi harus menanggung bebas pikiran ketakutan dan kesakitan akibat ...

Win menggelengkan kepala. Jangan pikirkan hal lain dulu. Sekarang yang harus mereka lakukan adalah kabur jauh-jauh dari tempat terkutuk ini. la membantu membuka ikatan di tangan Nanon.

"Kita harus kabur secepatnya dari sini. Tadi aku dengar wanita itu sedang pergi. Ayo kabur."

Nanon membiarkan dirinya dibantu olehWin. Tenaganya sudah hampir habis. Tidak ada kekuatan lagi untuk berjalan. la seperti orang yang sudah pasrah mati.
"Ayo ..."

Win membantu menarik tubuh Nanon. Untung jendela dalam ruangan itu tidak terlalu tinggi. Mereka tidak perlu memanjat. Win membuka jendela itu dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara. la mengeluarkan Nanon lebih dulu baru dirinya.

"Sialan! Mereka kabur! Cepat kejar!"

Suara kencang dari dalam ruangan mengagetkan Win dan Nanon. Mereka panik. Untungnya keduanya sudah berhasil melompat keluar. Dengan sekuat tenaga Win menarik Nanon berlari kencang. Entah tempat apa ini, tapi sepertinya ini hutan karena tidak ada satu rumah pun yang Win lihat.

Pengawal Dian mengejar mereka. Win dan Nanon berlari makin kencang. Sejauh mungkin. Kaki Nanon terasa perih akibat ia berlari tanpa alas kaki. la merasa tidak sanggup lagi. Suara penjahat itu mulai terdengar, sepertinya makin dekat.

GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang